Omega Strowberi

1.7K 65 0
                                    


Jam masih menunjukkan pukul 9 pagi, suasana di koridor kampus masih belum terlalu ramai dengan keberadaan mahasiswa yang berlalu lalang. Iya, karena memang biasanya di hari jumat tidak terlalu banyak kelas yang aktif. Namun di tengah keheningan koridor tersebut, terdapat kerasnya suara langkah kaki dari salah satu mahasiswa yang tengah berlari dengan tergesa-gesa. Bukannya dia tidak bisa berjalan dengan tenang, tapi salahkan panggilan alamnya yang datang secara tiba-tiba itu. Dia hampir saja bisa bernafas lega ketika nama ruangan yang menjadi tujuannya itu telah terlihat oleh ekor matanya. Namun bukannya raut wajah senang, malah kekesalan yang dia tunjukkan. Kenapa?

"Shit! padahal udh diujung, kenapa pakek rusak segala!" umpat Na Jaemin saat melihat tulisan di depan pintu yang bertuliskan toilet masih dalam perbaikan.

Dengan masih memasang raut muka kesal, mau tidak mau dia harus turun ke lantai 2 untuk menuntaskan hajatnya yang tertunda. Sekedar informasi, gedung fakultasnya terdiri dari 6 lantai, meskipun terdapat toilet pada setiap lantai, Jaemin lebih memilih turun dari lantai 3 ke lantai 2 karena di lantai tersebut terdapat toilet yang paling besar. Setelah menuruni anak tangga tearkhir, dia menoleh ke arah kanan dan didapatinya toilet oemga yang menjadi tujuannya. Dia mulai berjalan perlahan, mungkin karena sudah lelah setelah berlari dari lantai 3 ke lantai 2. Belum sempat dia masuk ke dalam toilet, tiba-tiba tercium aroma feromon yang sangat menyengat. Feromon ini berbau manis dan keluar dari toilet omega yang akan dimasukinya. Jaemin cukup yakin bahwa pemilik feromon ini adalah seorang omega. Tapi kenapa baunya sangat menyengat? Mungkin omega tersebut sedang dalam siklus heat.

"Feromonnya nyengat banget, bisa bahaya sih kalo kecium alpha lain" Jaemin masih bergelut dengan pikirannya sendiri. Dia ingin menolong, tapi tidak tahan dengan bau feromon ini. Bau feromon strowberi bubble gum. Jaemin sangat membenci strowberi, dan bau feromon tersebut hampir membuatnya muntah.

Namun dengan rasa ibanya, dia berjalan mendekat ke arah pintu toilet. Dari bilik toilet ke tiga dia bisa mendengar suara rintihan kesakitan dari omega wanita itu. Dia coba mengetuk pintu itu dengan pelan, takut jika membuatnya terkejut.

"Hei, are you oke?" tidak ada jawaban atas pertanyaan jaemin, hanya suara rintihan yang bertambah keras.

"Maaf, tapi gue bakal dobrak pintunya" presetan dengan jawaban gadis itu, otaknya sudah tidak bisa berpikir lagi. Dia hanya mau menolong omega yang sedang kesakitan itu.

Dengan mengumpulkan sedikit tenaganya, jaemin mulai mangambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu itu. Satu kali percobaan, 2 kali percobaan, hingga percobaan yang ke 3 pintu itu berhasil terbuka. Dilihatnya tubuh omega wanita yang bercucuran keringat sedang meringkuk di atas toilet duduk. Jaemin mendekatinya dan membantunya berdiri, membawanya keluar bilik menuju ke wastafel.

"Are you oke?" pertanyaan itu kembali diulang oleh Jaemin. Namun sang omega wanita belum menemukan kesadarannya.

"Elo gk bawa supresant?" Masih belum ada jawaban. Jangan tanya sebingung apa Jaemin saat ini. Ayolah, kenapa seorang omega tidak membawa supresant saat sedang heat. "Shit, gue harus gimana?"

"Alpha..." Akhirnya ada jawaban yang keluar dari mulut omega wanita. "Alpha..."

"Alpha? Your alpha?" tanya Jaemin meyakinkan dan dijawab dengan anggukan pelan oleh sang omega sambil memberikan HPnya.

Jaemin mengambil HP itu, menekan beberapa tombol sesuai dengan arahan sang gadis. Sampai akhirnya dia menekan tombol call, menunggunya sebentar, dan tidak lama terdengar suara dari sebrang telpon. Dengan sedikit panik Jaemin menceritakan keadaan omega yang ditemukannya itu, dan kepanikan itu juga ikut dirasakan oleh orang yang sedang berbicara dengannya di sebrang.

"Pliis, tolong lo jaga dia bentar. Gue otw"

"Oke" dan panggilan itu akhirnya diputus oleh pihak yang sedang tergesa-gesa menuju tempatnya kini.

Sambil menunggu, Jaemin hanya memandangi omega wanita itu sambil sedikit menenangkannya. Ia tidak mau bertanya apapun, karena tau kalau omega itu tidak akan bisa menjawab dengan keadaannya sekarang. Tidak lupa Jaemin juga menutup pintu toilet untuk mengurangi bau feromon yang menyeruak keluar. Meskipun hasilnya malah bau feromonnya mengumpul di dalam toilet, tapi sebisa mungkin Jaemin menahan diri agar tidak mengeluarkan isi perutnya akibat bau feromon yang sangat dibencinya itu. Setelah kurang lebih 5 menit menunggu, tiba-tiba pintu dibuka dengan cukup keras oleh seseorang yang Jaemin tidak tau siapa.

"WINTER!!!" Suaranya cukup keras hingga menggema di seluruh penjuru toilet "Kamu gak papa kan?" pria itu mendekat dan langsung memeluk omega wanita yang sedang duduk meringkuk itu. Tangannya mengusap keringat yang ada diwajah sang omega yang Jaemin ketahui bernama Winter itu sambil terus memanggil namanya untuk mengembalikan kesadarannya.

Jaemin hanya bisa memandangi keduanya dengan perasaan yang tidak dapat diartikan. Karena setelah alpha itu masuk ke dalam toilet, tiba-tida euforia di sekitar Jaemin jadi terasa aneh. Tidak lagi tercium aroma feromon strowberi yang membuatnya ingin muntah, karena aroma itu mulai bercampur dengan aroma lain yang masih belum Jaemin ketahui. Jaemin mencoba menghiraukan aroma-aroma yang menyerang indra pembaunya, dan mencoba fokus dengan apa yang ada di depannya. Namun alpha itu masih belum menyadari eksistensi Jaemin karena dunianya masih berpusat pada Winter yang kini ada di dalam pelukannya. Jaemin memperhatikan sang alpha hendak berdiri sambil menggendong Winter. Netra keduanya tidak sengaja bertemu untuk sepersekian detik, atau mungkin menit. Entahlah Jaemin tidak sempat menghitung, dia terpaku pada netra indah berwarna biru pekat yang ada dihadapannya. Seketika aroma feromon dari sang alpha memenuhi indra penciuman Jaemin, aroma mint dan pinus. Cukup menyengat namun, Jaemin menyukainya. Bahkan jaemin tidak sadar kalau feromon strowberi itu sudah tidak lagi ia rasakan. Akhirnya lamunan Jaemin disadarkan oleh suara berat alpha yang sedang ia tatap.

"Makasih" alpha itu kemudian berlalu pergi membawa Winter, meninggalkan Jaemin yang masih diam mematung ditempatnya.

"Tubuh gue jadi ngarasa aneh" Gumam Jaemin penuh tanya tentang perasaan baru yang ia rasakan saat ini.

Perasaan itu menjadi semakin aneh saat dirasakan air seninya sudah tidak dapat ditahan lagi. Ia baru ingat tujuannya berlarian ke toilet adalah untuk buang air kecil. Ya, karena kejadian tadi Jaemin pun lupa apa yang akan Ia lakukan. Segera dia masuk toilet khusus untuk omega pria, dan menuntaskan tujuannya. Setelah keluar dari toilet, dia baru sadar kalau tubuhnya kini juga berbau feromon strowberi milik Winter tadi.

"Shit, gue harus minta Jisung sceanting lagi. Sumpah baunya bikin gue pengen muntah" monolognya sambil berjalan ke arah yang berlawanan dari arah datanganya.

Iya, Jaemin berniat untuk menemui seseorang yang disebutnya tadi, namun dia berjalan dengan sedikit ragu karena merasakan ada sesuatu yang janggal. Dan setelah mengingat kembali apa yang salah, ia langsung kembali berlari ke lantai atas, karena jika dia masih belum lupa, Jaemin sudah cukup lama meninggalkan mata kuliah yang saat ini sedang berlangsung.

"Shit! Bisa dimarahin si nenek sihir kalo telat" umpatnya lagi. Sudah berapa kali Na Jaemin mengumpat hanya untuk menuntaskan hajatnya?

***


BAB pertama masih perkenalan tipis tipis sama pemeran utama ya

HAPPY READING!!

He Is My Alpha (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang