Chapter 31

712 41 0
                                    

"Apa malam ini akan ada bulan purnama?"

Renjun yang tengah berdiri sambil membawa piring berisikan sepotong cake di tangan kanannya. Menatap jengah dua pasang mate yang tengah menebar kemesraan tanpa takut terlihat pengunjung lain di caffe.

Sejak Jaemin dan Haechan memiliki hubungan yang baik dengan kedua alphanya, kini keberadaan Renjun selalu terjebak di antara dua pasanga mate itu. Renjun tentu bisa memahaminya, melihat hubungan keduanya yang tidak berjalan dengan mudah, dan akhirnya bisa berjalan dengan baik. Jujur Renjun ikut senang melihat kedua sahabatnya bisa merasakan kebahagiaan dalam kisah percintaannya.

Dan untuk dirinya sendiri, rasa iri tentu terkadang muncul saat melihat sahabatnya telah dipertemukan oleh mate mereka. Namun melihat perjalanan cinta Jaemin dan Haechan yang awalnya tidak berjalan begitu baik, membuat Renjun berfikir bahwa ia tidak ingin terburu buru bertemu dengan alphanya.

Menurutnya takdir pasti akan mempertemukan mereka di waktu yang tepat. Saat Renjun telah siap menerima dengan segala konsekuensinya akan sebuah takdir yang akan mengikat kehidupannya sampai mati.

Keempat orang itu sontak menoleh ke arah Renjun saat mulai menyadari eksistensi omega kecil itu. Tersenyum tanpa rasa bersalah, seakan bermesraan di depan Hyunjin bukan suatu masalah bsesar. Tentu saja, Hyunjin pun sedari tadi hanya fokus memainkan ponselnya.

"Harusnya gk sih, di sini katanya full moon jatuh di tanggal 27." Hanya Hyunjin yang merespon pertanyaan Renjun, tanpa rasa penasaran mengapa tiba tiba sang omega menanyakan hal tersebut.

"Emang kenapa Ren?" Kali ini Jaemin yang bertanya.

"Tanya aja tuh sama alpha yang udah keliatan banget pengen nerkam kalian, bau feromonnya sampek nguar kemana mana"

Mendengar jawaban Renjun, otomatis Jaemin dan Haechan melihat alphanya masing masing. Sedangkan yang ditatap hanya cengengesan seakan baru kepergok melakukan sesuatu yang memalukan.

Tidak salah, Jeno hanya ingin melakukan sceanting pada omeganya. Begitu juga Mark, bedanya tanpa disceanting pun bau feromon Haechan sudah menyerupai bau feromonnya. Hal tersebutlah yang menyebabkan bau feromon kedua alpha ini begitu menguar ke penjuru caffe.

"Lagian ngapain kalian ke sini. Gk bosen apa tiap hari ketemu." Renjun

"Ya ini lagi nikmatin kebersamaan sebelum kita ke luar kota buat ambil data." Mark

Tentu saja, Mark, Jeno, dan Hyunjin adalah mahasiswa semester tujuh, mereka akan disibukan dengan penelitian dan tugas akhirnya. Jadi biarlah sang alpha menikmati waktunya terlebih dahulu sebelum dibombardir dengan revisi dan revisi.

"Kapan?" Jaemin yang bertanya kepada Jeno.

"Mungkin 1 minggu lagi." Jawab Jeno sambil menenangkan omega kesayangannya agar tidak terlalu sedih dengan kabar kepergiannya.

"Berapa lama?" Kali Ini Haechan yang bertanya kepada Mark.

"Semoga satu bulan cukup buat kita ngelengkapin datanya."

"Ren, tanya gue juga dong." Hyunjin yang akhirnya ikut jengah melihat dua pasang mate yang mendramatisir kabar yang belum terealisasi.

Mata sayu yang menyiratkan kesedihan begitu terpancar dari sorot mata Jaemin dan Haechan. Seakan akan ditinggal pergi ber bulan bulan.

Hanya satu bulan dan itu juga tidak begitu jauh. Memang mereka akan sulit bertemu, tapi mungkin masih bisa diusahakan untuk bertemu setidaknya satu minggu sekali saat mereka pulang.

He Is My Alpha (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang