Heat Winter (21+)

1.6K 43 2
                                    

Agak panjang, dibaca pelan pelan aja ya


Masih di atas sofa dengan posisi Winter yang ada dalam pelukan Jeno. Tangannya terus meraba dada Jeno yang sudah tidak terhalang baju lagi. Winter terus mengeluarkan feromon strowberinya yang manis untuk memancing sisi srigala Jeno agar segera mau menyentuhnya.

Jeno melihat wajah Winter yang memelas, dan seketika langsung ia dekatkan wajahnya untuk mendekat ke arah Winter. Dia pandangi ranum merah muda milik Winter yang sedikit terbuka dan terus mengelarkan desahan tertahan. Jeno tidak dapat menahannya lagi dan langsung melumat ranum itu.

Awalnya hanya lumatan pelan, namun seiring bertambahnya nafsu mereka, lumatan itu menjadi lumatan panas yang menuntut. Mereka saling mengecap merasakan manisnya ranum merah yang sedang meraka lumat.

Winter sangat tergesa gesa dalam ciuman itu karena tubuhnya yang samkin merasa panas dan mendamba sentuhan. Namun Jeno sebagai seorang alpha lebih ingin mendominasi pergulatan panas itu. Dia mulai memasukkan lidahnya ke dalam mulut Winter, menjelajahi semua yang ada didalamnya, dan tidak lupa mengabsen deretan gigi Winter. Berusaha mengimbangi lumatan Jeno, Winterpun ikut menautkan lidahnya dengan lidah Jeno. Alhasil meraka saling berpelang lidah, menyesap rasa manis dari saliva yang terus keluar hingga menetes membasahi dagu winter.

Mereka semakin memperdalam lumatannya. Winter bergerak agresif hingga saat ini posisinya telah berada dipangkuan Jeno dengan tangan yang mengalung di lehernya. Sedangkan Jeno memegang tengkuk Winter untuk menahannya agar lumatannya tidak terlepas. Tidak lupa satu tangan Jeno yang lain terus meremas payudara Winter dari luar yang masih dibalut dengan bajunya.

"Nghh.."

Desah Winter disela sela lumatannya. Winter meremang saat tangan Jeno mulai masuk ke dalam bajunya. Kulit perutnya secara langsung bersentuhan dengan tangan Jeno.

Kini baju atas Winter sudah terlepas dan hanya menyisakan branya. Masih dengan tetap saling melumat, tangan Jeno menyusup ke dalam bra Winter dan menyentuh titik sensitif Winter.

"Akkhh Alpha.."

Winter memekik tertahan saat Jeno menjepit punting Winter dengan kedua jarinya.

Jeno beralih menciumi leher Winter, sedikit menjelajah dengan lidahnya dan memberikan hisapan kuat sampai meninggalkan bekas kemerahan di leher Winter. Winter hanya bisa mendesah tertahan dan mendongakkan kepalanya untuk memberi akses Jeno agar lebih leluasa untuk mencumbu lehernya. Tidak hanya leher, mulut Jeno mulai turun ke tulang selangka Winter. Ia kecupi kulit mulus berwarna putih itu sehingga menghasilkan banyak bercak merah yang sangat kentara. Yang dipikirkan Jeno Winter tidak akan masuk kuliah besok, jadi ia rasa tidak masalah untuk meninggalkan bekas yang banyak di badannya.

Dari belakang punggung Winter, tangan Jeno melepaskan pengait branya dan melepas bra Winter. Tidak menunggu lama Jeno langsung menyambat payudara Winter dan melumat puntignya dengan rakus.

"Enghh.. Jenooo akh.."

"Don't bite Alpha.."

Mulut Winter terus meracau. Dia tidak tahan dengan Jeno yang menggigit puntingnya, namun tangannya dengan erat memeluk kepala Jeno di dadanya agar terus melumat payudaranya.

Jeno masih terus melumat payudara kanan Winter, tangan kirinya meremas payudara sebelahnya dan tidak lupa memilin punting Winter hingga membuat Winter semakin kelonjatan dibuatnya.

Dengan tetap meneruskan kegiatannya di payudara Winter, tangan kanan Jeno mulai turun kebawah. Mengusap halus perut Winter dan terus turun ke bawah hingga sampai di Vaginanya. Dia mengusap lembut vagina Winter dari balik celana dalamnya, dan Jeno rasakan bagian bawah Winter itu sudah sangat basah.

He Is My Alpha (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang