Chapter 35

1.5K 54 1
                                    

Hari sabtu, tiba saatnya mereka pergi liburan ke villa keluarga Mark seperti apa yang telah mereka rencanakan sebelumnya.

"Jin, lo yakin mau ikut?"

Mark terus menggoda Hyunjin yang tengah menyandarkan tubuhnya di jok belakang mobil.

Pasalanya mereka hanya pergi berlima. Jeno, Jaemin, Mark, Haechan, dan Hyunjin. Lalu Renjun? Dia tentu saja memilih liburan bersama dengan mate yang baru saja ia temui. Padahal Renjun yang menyarankan liburan ini, namun sepertinya ia lebih ingin menghabiskan banyak waktu untuk mengenal Lucas.

Dua pasang mate itu tertawa melihat wajah Hyunjin yang terus ditekuk. Membuat si empu malah semakin kesal. Apalagi posisi duduknya kini Jeno yang menyetir dan Jaemin di sampingnya. Mark dan Haechan di jok ke dua. Dan Hyunjin di jok paling belakang.

Pasti cukup lelah untuk Hyunjin harus melihat kemesraan dua pasang mate di depannya. Tolong kuatkanlah hati Hyunjin, karena siksaannya bukan hanya saat di mobil saja. Pasti di villa nanti Hyunjin harus melihat tingkah mereka yang lebih gila.

"Diem lo! Presetan liat kalian mesra mesraan. Gue cuman pengen liburan gratis." Grutu Hyunjin yang tentu saja mengundang gelak tawa dua pasang mate yang ada di depannya.

Hyunjin menyamankan sandarannya di kursi, sambil memainkan ponselnya dan earphone di telinganya. Tidak lupa di sampingnya berserakan beberapa snack yang sempat Mark beli sebelum berangkat. Biarlah Hyunjin asik pada dunianya sendiri agar tidak terlalu muak dengan tigkah teman temannya.

Tepat jam satu siang mereka berangkat, mungkin akan menghabiskan waktu sekitar 3 jam sampai ke tempat tujuan. Namun perjalanan itu tidak akan membosankan karena disuguhi pemandangan indah. Pepohonan yang rindang, sungai yang jernih dengan beberapa air terjun yang tidak terlalu tinggi. Sungguh suasana yang asri.

"Kayaknya seger banget airnya." Jaemin yang bersuara.

"Mau berenang?" Jeno yang mendengarkan hanya bisa merespon semua ocehan omega di sampingnya.

"Boleh?"

"Boleh, tapi harus naked." Jeno terkekeh tanpa dosa.

"Dasar mesum!" Jaemin reflek memberikan cubitan pada perut Jeno dengan tangan kirinya. Karena tentu saja tangan kanannya masih berada di dalam genggaman tangan Jeno.

Dari awal perjalanan, Jeno enggan melepaskan genggaman tangannya. Meskipun mendapat teguran dari Mark agar Jeno fokus menyetir, namun tidak ia hiraukan. Jeno hanya ingin menyamankan tangannya berada pada tempat singgahnya. Anggap saja sebagai pengisi energi agar tidak jenuh selama ia menyetir. Memang bucin alpha satu ini.

"Kayak gk tau Jeno aja kamu Na." Mark dan Haechan tertawa melihat perdebatan pasangan di depannya.

"Ngaca lo" Jeno yang tidak terima mendapat ejekan dari sahabatnya.

"Gue mah ngikut Haechan. Ya gk Chanie." Mark yang mulai mendusel di pundak omeganya, dan tentu saja direspon dengan baik oleh Haechan.

Tangan lentik itu mengusap surai legam Mark, tanpa merasa terganggu dengan sang alpha yang mulai mengendus lehernya. tenang saja, Haechan bisa mengendalikan nafsunya karena sentuhan seperti itu sudah biasa bagi mereka. Ya begitu lah bagaimana Haechan dan Mark menjalin hubungan selama ini.

Haechan yang awalnya selalu saja menyelesaikan masalahnya dengan alkohol dan sex, kini mulai dapat terkendali. Tentu saja semua berkat alpha yang selalu ada di sampingnya. Jangan tanyakan bagaimana Mark selalu bisa menahan pancingan Haechan untuk melakukan sex saat emosinya tidak stabil. Ia hanya tidak ingin pergumulan yang seharusnya panas karena cinta, malah berkobar karena amarah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He Is My Alpha (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang