Chapter 20

921 48 0
                                    

Kini Mark telah berdiri di depan lift, dimana lantai unit apartement Jaemin berada. Renjun tidak mengizinkannya untuk mendekat ke kamar Jaemin, karena takut saat pintu apartemennya terbuka, Mark dapat mencium bau faromon Jaemin yang menyengat. Alhasil di sinilah dirinya sekarang, berdiri menunggu omega kecil itu menghapiri dirinya.

Setelah beberapa detik panggilan dari Renjun terputus, dapat Mark lihat pintu apartemen Jaemin terbuka. Namun bukan Renjun yang keluar, melainkan omega lain yang tidak ia kenal. Selama ini Mark hanya mengenal Renjun sebagai sahabat terdekat Jaemin, sedangkan omega yang kini berjalan menghampirinya itu belum pernah ia lihat sebelumnya.

Letak lift dan unit apartement Jaemin hanya berjarak 2 pintu dari uint lain, sehingga Mark masih bisa melihatnya meskipun dirinya hanya berdiri di sebrang sini.

Terus ia perhatikan omega yang berjalan ke arahnya, sambil berpikir apakah Mark harus berkenalan dengannya. Tapi setelah Mark melihat sang omega tepat di depannya, niat berbasa basinya ia urungkan. Pasalnya wajah omega yang ada di depannya kini tidak terlalu ramah menyambut senyum dan sapaan dari Mark.

"Ini buat Jaemin, hoodienya udh diselimutin sama feromon Jeno. Suruh Jaemin pakek atau seenggaknya taruk di deket Jaemin, biar feromon Jeno bisa nenangin dia." Jelas Mark panjang lebar namun hanya dibalas dengan perkataan "oke" dari lawan bicaranya.

Tangan Haechan terulur mengambil totabag yang berisi hoddie untuk Jaemin dari tangan Mark. Namun kedua tangan mereka tidak sengaja bersentuhan saat Haechan mengambil totebag itu dari sisi atas talinya. Dimana tangan Mark juga tengah memegang tali totebag itu.

Seketika totebag itu jatuh ke lantai saat dirasa ada sensasi aneh ketika tangan keduanya bersentuhan. Seperti ada aliran listrik yang tiba tiba mengalir dari sentuhan itu. Mark dan Haechan tentu merasa terkejut dengan kejadian yang baru pertama kali mereka rasakan.

Euphoria di sekeliling mereka mulai menjadi aneh, seakan ada magnet yang memaksa mereka untuk terus memperdalam tatapan satu sama lain. Seperti tersihir, tanpa sadar Mark semakin mendekat ke arah omega di depannya. Dirinya ingin sekali lagi menyentuh tangan lentik itu, dan merasakan sensasi yang sebelumnya sempat ia rasakan ketika bersentuhan dengan sang omega.

Namun dengan cepat Haechan mengalihkan tatapannya saat mulai sadar Mark yang mulai mendekat. Tangannya ia tarik mejauh saat melihat tangan Mark yang hampir meraihnya. Haechan ambil totebag yang sempat jatuh ke lantai itu dan dengan segera meninggalkan Mark yang masih berdiri termenung melihat kepergiannya.

***

Haechan menutup pintu dengan terburu-buru, ia sempat mengatur nafas terlebih dahulu sebelum melangkahkan kakinya memasuki kamar Jaemin.

"Ini dari cowok tadi." Haechan memberikan totebag itu kepada Renjun, dan menjelaskannya sesuai dengan apa yang dikatakan Mark padanya.

Renjun ambil hoodie dari dalam totebag, dan saat hoodie itu dibuka, seketika feromon Jeno langsung dapat tercium oleh ketiga omega yang ada di dalam ruangan. Cukup menyengat bagi Renjun dan Haechan, namun bagi Jaemin aroma feromon itu cukup menenangkan.

Aroma feromon yang sangat Jaemin rindukan, karena sudah lama tidak bertemu dengan pemiliknya. Ia pakaikan hoodie itu ke tubuhnya, dan kembali membaringkan dirinya. Jaemin terus mengendus bau pinus dan mint yang tertinggal di hoodie yang ia pakai, sangat nyaman. Bahkan kini Jaemin telah melupakan rasa sakitnya, meskipun kepalanya masih terasa pusing, tapi setidaknya ia bisa tidur dengan cukup tenang.

Aroma feromon yang terus menyapa indra pemciummannya, mengingatkan Jaemin dengan sosok alpha yang lama tak ia temui. Sejujurnya drinya rindu, namun saat mengingat perkataan terakhir sang alpha, tidak bisa dipungkiri Jaemin masih merasakan sesak di hatinya. Ucapan Jeno tempo hari tidak bisa ia lupakan meskipun dengan kata maaf sekalipun.

He Is My Alpha (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang