Chapter 14

961 52 2
                                    


"Langsung aja, apa yang mau lo omongin?"

Jaemin masih terdiam, mencoba menyusun pertanyaan-pertanyaan apa yang akan iya ajukan kepada sang alpha yang kini telah bersedia untuk berbicara dengannya. Setelah nafasnya mulai teratur, terakhir Jaemin tarik nafas panjang, dan mulai membuka suara.

"Gimana hubungan kita selanjutnya?" to the point Jaemin menanyakan kelanjutan hubungan mereka. Wajahnya menoleh ke arah sang alpha, namun ia hanya bisa melihat wajah Jeno dari samping karena alphanya itu enggan untuk menatapnya.

Hening, belum ada jawaban yang keluar dari mulut Jeno. Rasanya sang alpha ingin pergi sekarang juga, namun sepertinya percakapan ini tidak bisa ia hindari lagi. Mau tidak mau mereka berdua memang harus memperjalas semua yang terjadi.

"Gue belum bisa nerima semua ini. Gue benci takdir yang milih lo sebagai mate gue." Balas Jeno tanpa memandang omega di sampingnya.

"Kenapa?" Jaemin

"Gue gk bisa kasih tau alasannya." Jeno

"Tapi aku harus tau alasannya, biar aku juga tau mau bersikap gimana sama kak Jeno, biar aku bisa menempatkan diri sesuai keadaan kamu, alpha" Jaemin berusaha sekuat tenaga menahan emosi yang ingin meluap menghadapi alpha di sebelahnya. Sang omega takut, jika dia terbawa emosi, dapat memperburuk keadaannya. Bisa saja Jeno tidak mau berbicara dengannya lagi.

"Gue gk bisa." Sekali lagi hanya jawaban itu yang keluar dari mulut sang alpha.

"Oke, kalo kamu gk bisa ngasih tau alasannya, jangan salahin aku kalo bakal bertindak sesukaku. Aku bakal ngasih tau Winter kalo.."

"Jangan sampi lo libatin Winter!" Emosi Jeno meledak mendengar nama Winter yang keluar dari mulut Jaemin. Entah sengaja atau tidak, Jeno mengeraskan suaranya di depan Jaemin, bahkan langsung memotong perkataan Jaemin sebelumnya.

"Kalo gitu kasih tau aku alasannya!" Jaemin yang terpancing dengan emosi Jeno, ia pun ikut mengeraskan suaranya.

"Gue cinta sama Winter!"

Keduanya terdiam, Jaemin terkesiap mendengar pernyataan sang alpha. Siapa sangka ternyata alasan Jeno menolak dirinya adalah karena dia mencintai sang kekasih. Jaemin tidak siap menghadapi kenyataan yang begitu memiluhkan hatinya. Padahal harusnya Jaemin sudah bisa menebak hal itu. Tentu saja mereka saling mencintai, mereka adalah sepasang kekasih.

Disisi lain Jeno tidak sadar telah membuat omeganya hampir meneteskan air mata karena perkataannya. Dapat dilihatnya butir bening yang masih terjebak di sudut matanya, enggan untuk keluar karena pemiliknya berusaha keras untuk menahannya agar tidak terjatuh.

Tentu saja Jeno merasa bersalah, dia hanya ingin membuat Jaemin bungkam, dan tidak terus menanyakan alasan itu. Dan sekarang dirinya merasa bersalah pada omega di depannya. Entah mengapa saat melihatnya yang ingin menangis, hati Jenopun ikut merasakan sakitnya.

"Kalian memiliki kesepakatan untuk berpisah saat menemukan mate bukan?" ucap Jaemin memecah keheningan.

"Lalu kenapa? Kenapa kamu ngelakuin semua ini?" Lanjut Jaemin.

"Dari mana lo tau?" pertanyaan Jaemin mendapatkan balasan pertanyaan lain dari Jeno. Sang alpha hanya penasaran bagaimana omega itu mengetahui kesepakata dalam hubungannya dengan Winter.

"Dia sendiri yang ngomong ke gue."

"Lo ngomong sama Winter?" Emosi Jeno kembali tersulut, namun hanya dibalas dengan smrike dari Jaemin.

He Is My Alpha (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang