Bab 23

7 1 0
                                    

Kata orang, mencintai itu berarti bersiap untuk melepaskan. Tapi, siapa sih yang bisa melepaskan orang yang sangat kita cintai? Siapkah kita untuk merasakan sakit dan perasaan hampa yang menghantam kita? Tidak semua orang siap dan berani.

Kota sedang merapikan dasinya di saat Alexia sedang tertidur lelap di atas kasur. Tadi malam mereka menghabiskan waktu untuk bercinta dan setiap kali mereka bercinta, Kota jatuh cinta lebih dalam lagi dengan Alexia. Dia sangat mencintai wanita itu lebih dari apapun, namun mengapa rasanya Kota tidak benar-benar begitu mengenal siapa Alexia sebenarnya, seperti Alexia menyembunyikan luka yang tidak pernah dia mau ceritakan kepada Kota.

Hari ini mereka akan merayakan tahun ketiga hari jadi mereka di sebuah restoran paling mewah di kota mereka tinggal. Kota sudah menyiapkan semuanya jadi di malam hari nanti Alexia tinggal fokus berdandan saja. Kota mau Alexia menjadi ratu untuk malam ini.

"Aku pergi kerja dulu ya." Ucap Kota lembut sambil mengecup dahi Alexia.

Alexia tampak terbangun sedikit dan menggumam kecil. "Aku juga ingin pergi kerja." Kata Alexia.

Kota tertawa, "Untuk apa?"

Alexia menggumam lagi, "Bosan..." Alexia sambil menggosok kedua matanya dan terduduk di atas kasur. "Apa yang harus kulakukan seharian tanpamu?"

"Kau kan suka membaca, kau bisa pergi ke perpustakaan dan membaca atau kau bisa pergi ke toko buku dan membeli buku yang kau suka sambil menyeruput kopi hangat di cafe favoritmu." Kota memberi ide.

"Ide yang sangat membosankan." Alexia menjawab dengan ketus. "Aku ingin kembali bekerja." Ucap Alexia dengan keras kepala.

"Kau tau, aku tidak bisa membiarkanmu bekerja dengan kondisimu yang masih dalam perawatan..." Kota menjawab lembut.

Alexia hanya menghela napas kemudian mengangguk. "Good girl." Puji Kota yang membuat Alexia sedikit terangsang.

"Berhenti memanggilku seperti itu."

Melihat wajah Alexia yang merona, Kota tidak bisa menahan dirinya.

Di pagi itu, mereka bercinta lagi.

*********

Alexia sedang menata rambutnya yang sudah mulai panjang. Dia ingin terlihat cantik malam ini tapi tidak terlalu heboh. Penampilan yang elegan adalah pilihan yang tepat karena tempat mereka akan menghabiskan waktu mereka di malam ini adalah sebuah restoran dengan nuansa chinese yang terkenal sangat mewah di kota ini.

Long dress satin warna silver mengkilap dengan tali spaghetti terlihat sangat cocok di badan Alexia. Baru pertama kali Kota melihat Alexia berdandan seperti ini dan Kota sangat menghargai usaha Alexia untuk terlihat sangat cantik di malam penting mereka. Kota sendiri memakai tuxedo berwarna biru gelap dan cocok dengan gaun Alexia. Siapapun yang melihat Kota sudah pasti sadar bahwa outfit yang dikenakan Kota sudah pasti sangat mahal tanpa harus ditanya.

"Ini pertama kalinya aku menginjakkan kakiku ke tempat makan super mewah." Ujar Alexia yang terlihat sangat terpukau dengan keindahan restoran ini.

Kota tersenyum kecil, "Well, it is quite fancy. Still means nothing if we don't get to spend it with the right person."

Setiap kata yang keluar dari mulut Kota selalu hangat. Alexia menyadari betapa dicintainya dirinya oleh laki-laki ini. Tetapi perasaannya seperti... aneh. Entah mengapa dia merasa bersalah karena dia merasa tidak pantas dia mendapatkan semua kebahagiaan ini dari Kota. Betapa Alexia sudah menyakiti hati Kota karena membuat Kota mempertanyakan dirinya sendiri apakah Kota adalah laki-laki yang diinginkan oleh Alexia.

Sejujurnya... Alexia juga tidak tau apa yang sebenarnya ia mau. Sampai akhirnya tiba-tiba teleponnya berdering dan hatinya langsung berteriak girang, "Alexander."

Dan perasaan bersalah itu langsung menyelimuti hati Alexia. Betapa cepatnya suasana hatinya berubah karena laki-lain lain dan bukan Kota, suaminya.

Kota memperhatikan Alexia yang tampak gelisah tiba-tiba. Entah mengapa Kota sadar bahwa hal itu karena ponsel Alexia berdering. Kota tanpa basa-basi langsung bertanya, "Siapa?"

Alexia tersenyum tipis, "Mungkin Alexander... tapi nanti saja akan ku telepon balik."

Oh. Begitu jawab Kota dalam hati. Kota tersenyum, mencoba menyembunyikan rasa cemburunya. Walau sebenarnya Kota tau, pemilik hati wanita di depannya sekarang bukannya dirinya, tapi laki-laki lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Welcome HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang