EPS 12

130 15 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalammualaikum
Aku udah up ya!!
Selamat membaca
.
.
.

Setelah mengambil kunci motor tadi. Gus Fathir dan Desthia pergi jalan². Mata desthia berbinar saat melihat banyak sekali jajanan yang ada di pinggir jalan. Matanya tertuju pada penjual daifuku mochi, Ia sangat ingin membelinya, tapi uang saja tidak punya, kalo minta ke Gus Fathir Sangat malu.

"Kamu mau jajanan?" Tanya Gus Fathir sekali menoleh ke belakang melihat Desthia.

"Eum.... Mau Gus.... Tapi desthia gaada uang" jawab desthia pelan namun masih terdengar Gus Fathir

"Saya yang bayarkan jika kamu mau". Desthia mengangguk mengiyakan. Gus Fathir memarkirkan motornya di pinggir jalan. Mereka turun dari motor menuju tempat jajanan yang ada di pinggir jalan.

"Kamu mau apa?" Tanya Gus Fathir

"Desthia mau daifuku mochi itu Gus" Desthia menunjuk ke arah tempat penjual mochi

"Ayo" ajak Gus Fathir, desthia melingkarkan tangannya di lengan Gus Fathir. Mereka sampai di tempat penjual mochi tadi yang di tunjuk desthia.

"Mba saya mau beli mochi nya lima ya" ucap Gus Fathir membuat desthia heran, banyak sekali ia membelinya.

"Banyak amat Gus? Buat siapa aja?" Tanya Desthia heran

"Buat kamu" jawabnya, desthia hanya diam setelah mendengar jawaban dari Gus Fathir.

"Ini pak mochi nya" ucap si penjual seraya memberikan kantung kresek yang berisi mochi.

"Jadi berapa?" Tanya Gus Fathir

"Totalnya jadi 25rb ya pak". Gus Fathir merongoh sakunya mengambil dompet, lalu mengambil uang 50 rb.

Gus Fathir memberikan uang itu ke si penjual. "Ini... Ambil aja kembaliannya"

"Makasih pak" ucap si penjual, lalu Gus Fathir pergi dari tempat itu menuju motor yang di parkiran tadi.

"Mau langsung pulang?" Tanya Gus Fathir saat mereka sudah di tempat parkir motor.

"Terserah Gus Fathir aja" ucap Desthia

"Sebentar lagi mau Maghrib, kita cari masjid dekat sini". Desthia menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Mereka berdua menaiki motor lalu pergi mencari masjid, selang beberapa menit mereka menemukan masjid. Gus Fathir memarkirkan motornya, lalu mereka turun dari motor.

"Kamu ambil wudhu, kalo sudah langsung masuk ke dalam saja" titah Gus Fathir, Desthia mengangguk mengiyakan, lalu ia ke tempat wudhu khusus untuk wanita. Gus Fathir pun ke tempat wudhu untuk laki laki.

Desthia sudah selesai dari tempat wudhu, lalu masuk ke dalam masjid, mengambil mukena yang ada dilemari masjid. Adzan Maghrib berkumandang. Para jama'ah menunggu dulu iqomah, Selang beberapa menit iqomah pun dikumandangkan. Para jama'ah merapatkan shaf nya. Imam pun mulai takbiratul ihram.

Beberapa menit sholat maghrib sudah selesai. Imam membaca wirid, sampai selesai, setelah semua selesai, desthia pergi keluar duluan, sedangkan Gus Fathir masih berada di dalam masjid.

Desthia menunggu Gus Fathir keluar. Desthia bosan menunggu Gus Fathir yang tak keluar sedari tadi.

"Kok lama sih?" Gumam Desthia. Tak lama gus Fathir keluar dari masjid, menghampiri desthia yang sudah duduk di atas motor.

Sincere love Gus Fathir Al BashirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang