Bismillahirrahmanirrahim
Assalammualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat membaca
"Ternyata seasik itu menikah dengan pria paham agama, ilmunya dapet, bercanda nya dapet, romantis nya juga dapet... Surga terasa lebih dekat jika aku bersamanya,"
~Desthia putri Al - Albi~
.
.
.
."Ekhm!" Suara tegas itu, mampu mengagetkan Gus Fathir dan desthia. Pasutri itu sontak melepaskan pelukannya dan melihat siapa pemilik suara tegas itu. Dan, ternyata itu adalah kyai bashir, mereka berdua menundukkan kepalanya.
Pria tua itu menghampiri keduanya, lalu duduk di sofa dengan menatap intens keduanya yang sedang menunduk seperti ketakutan. Kyai bashir terkekeh saat melihat itu. "Seperti anak kecil saja, yang sedang kepergok makan permen. Kenapa kalian menunduk? Abah tidak akan marah. Toh, kalian sudah sah.." ucap kyai. Dan itu berhasil membuat keduanya mendongakkan kepalanya, lalu menghampiri nya dan menyalami tangan kyai bashir, dan duduk kembali.
"Abah dari mana?" Tanya desthia yang memulai obrolan, agar tidak terlalu canggung.
"Abah dari nikahannya Azhar sama ustadzah Kinan, ummi sudah pulang duluan, ummi sudah sampai ta?" Tanya kyai bashir.
Mereka berdua mengangguk. "Sudah Abah, sedang istirahat dikamar" jawab Gus Fathir pada kyai bashir.
"Kok, gue masih bingung ya? Perasaan waktu pas subuh, ustadzah Kinan masih ada di pesantren, malah dia juga sempet introgasi gue... Lah? Tiba tiba sekarang udah jadi sepupu ipar gue? Kapan pergi nya, coba? Emang sih, waktu gue sekolah tadi ustadzah Kinan gak ngajar, apa ini alasannya? Tapi kenapa gue gak tau?" batin desthia yang masih bingung.
"Abah, desthia boleh tanya gak?" Ucap desthia kepada ayah mertuanya.
Tentu, kyai bashir tersenyum seraya mengangguk. "Boleh sayang, mau tanya apa mantu Abah?" Setelah mendengar pertanyaan dari mertuanya, desthia bukannya menjawab, wanita itu malah senyum senyum sendiri.
Desthia salah tingkah!
"Pantes aja Gus Fathir suka banget bikin cewek salting, orang pabriknya aja suka bikin orang salting," celetuk desthia yang mampu membuat kedua pria itu tertawa.
"Kamu bisa saja, nak. Sudah, kita kembali lagi ke pertanyaan kamu yang awal, mau tanya apa sama Abah?" Ucap kyai bashir yang mulai penasaran.
Desthia menghela nafasnya terlebih dahulu. "Ini tuh, desthia masih gak paham. Kenapa? Ustadzah kinan bisa nikah sama kak azhar, sedangkan mereka aja gak pernah ketemu, maksudnya bukan gak pernah ketemu sama sekali, pasti pernah ketemu. Tapi, yang desthia bingungin sekarang tuh, kenapa ustadzah Kinan gak kasih tau santri atau ustadz ustadzah yang lainnya, kalo beliau mau nikah sekarang, desthia rasa ini pernikahan mendadak yang pernah ada. Padahal, ustadzah kinan sempet introgasi desthia waktu habis sholat subuh, ada Gus Fathir juga malahan. Abah boleh tolong jelasin gak bah?" Ucap desthia panjang kali lebar kali tinggi. enggak ini bukan MTK btw!
Sebenarnya kyai bashir juga masih tidak mengerti, pria paruh baya itu hanya diundang saja untuk menjadi saksi. Bahkan itupun mendadak. "Abah juga tidak tahu, nak. Coba nanti saja kamu tanya sama ustadzah Kinan nya atau Azhar nya, ya? Nanti Abah kasih ijin kamu buat ke Jakarta, bareng Fathir. Mau nak?" Pertanyaan ini yang membuat desthia langsung berbinar. Ini yang sedang ditunggu tunggu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere love Gus Fathir Al Bashir
Short StorySeorang gadis yang di jodohkan dengan seorang Gus muda di pesantren Al Bashir karena kesalahan ayah gadis itu kepada keluarga Al Bashir. Sang gadis tidak percaya kepada ayahnya, karena gadis itu merasa ayahnya sudah menjual dirinya sebagai bahan pen...