EPS 14

145 13 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalammualaikum
Selamat membaca.
.
.
.

Adzan subuh berkumandang, desthia dan Ning Fanny melaksanakan shalat subuh di kamar. Beberapa menit kemudian mereka berdua sudah selesai sholat subuh, tak lupa berdoa terlebih dahulu. Selesai berdoa Desthia melipat sajadah serta mukenanya. Sedangkan Ning Fanny masih di atas sajadah sedang menghafal Al Qur'an. Desthia pamit ke asrama, Ning Fanny hanya mengangguk mengiyakan.

Sesampainya desthia di asrama ia mengetuk pintu.

"Tok tok tok"

"Assalammualaikum" ucapnya, perlahan pintu kamar terbuka. Yang membukakan pintu adalah dini.

"Wa'alaikumussalam" jawabnya, mereka berdua masuk ke dalam.  Dan duduk di sisi ranjang.

"Kok kamu ga ke masjid din?" Tanya desthia

"Aku lagi halangan. Aku juga mau nanya ke kamu". Ucapan dini terlihat begitu serius. Apa yang akan dia tanyakan?

Desthia mengerutkan keningnya heran. "Nanya apa?" Tanyanya

"Kemarin aku liat kamu pergi sama Gus Fathir, terus pegangan tangan. Kamu ada hubungan sama Gus Fathir?" Tanya dini. Desthia diam membisu, ia bingung harus menjawab apa.

"H-hah? K-kamu salah liat kali" ucap desthia mengelak

"Gak! Aku ga salah liat, itu emang bener kamu!. Mata aku masih bener, gak mungkin aku salah liat". Desthia hanya diam, tak menjawab apapun, saat ini ia bingung. Kenapa kemarin ia bisa ceroboh. Dini melihat Desthia hanya diam saja.

"Jawab Des!" Tegas dini. Dini terus saja memojokkan desthia. Sampai akhirnya desthia membuka suara.

"IYA! Aku sama Gus Fathir ada hubungan!". Dini melongo mendengar jawaban dari desthia, dini tak percaya.

"Maksudnya? K-kamu pacaran sama Gus Fathir?!". Pertanyaan dini di luar dugaan.

Desthia menghela nafas kasar, ia mulai bicara lagi "aku gak pacaran sama Gus Fathir, tapi aku udah nikah sama Gus Fathir". Dini lagi lagi di buat melongo, mengapa bisa desthia menikah dengan Gus Fathir, padahal mereka saja baru bertemu. Begitu banyak pertanyaan yang ada di pikiran dini.

"Kok bisa?! Kalian baru kenal, terus kamu gak pernah bilang kamu udah nikah sama Gus Fathir!" ucap dini tak percaya

"Ceritanya panjang, intinya aku di jodohin sama ayah aku waktu aku masih umur 17" jawab desthia

"Kenapa gak cerita? Selama ini kamu anggap aku apa?!" Tanya dini yang sudah tak terkontrol emosinya.

"Aku bingung mau cerita tentang ini. Aku takut kalian gak percaya, aku takut semua orang di pesantren ini tau kalo aku istri Gus Fathir, aku takut mereka gak suka aku jadi istri Gus Fathir, aku takut karena aku cuma santri biasa yang nakal, sering buat onar, tapi mereka denger aku istri dari seorang gus, pasti mereka bakal gak percaya, pasti mereka bakal omongin aku, aku takut din aku takut!" Jelas desthia, dini menatap manik milik desthia yang mulai berkaca-kaca.

"Des.... Seenggaknya kamu cerita sama aku Dina atau Dita...." Ucap dini

Desthia menghela nafas panjang. "Maaf... aku ga terus terang sama kalian". Satu tetesan air mata keluar dari mata desthia. Ia tak sanggup menahan lagi air matanya. "Maaf..." Lirihnya

Sincere love Gus Fathir Al BashirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang