Assalammualaikum
Bismillahirrahmanirrahim
Kalo kurang seru maaf yaa!
Selamat membaca
.
.
.
.Setelah tiga hari kepergian Gus Fathir ke bandung, rasanya desthia sangat bosan karena tidak ada yang bisa di ajak bertengkar.
"Lama amat sih, padahal udah tiga hari" gumam gadis itu dengan wajah kesalnya.
Baru saja ia mendumel tak jelas, sebuah mobil hitam yang tidak asing baginya masuk ke kawasan pesantren. Matanya langsung berbinar dan senyuman terukir di bibir nya saat melihat Gus Fathir yang baru saja keluar dari mobil bersama kiyai Bashir.
Desthia beranjak pergi akan menghampiri Gus Fathir, tapi niatnya ia urungkan saat melihat ustadzah nur yang keluar dari mobilnya dengan membawa gas di tangannya.
"Ngapain tuh ustadzah! Caper amat, najis!" Gumamnya. Ia menunggu ustadzah nur benar benar pergi. Beberapa menit barulah ustadzah nur pergi dari depan ndalem. Desthia kembali melangkah menghampiri Gus Fathir.
"Gus Fathir!" Teriak Desthia saat sudah berada di depan ndalem. Gus Fathir menoleh karena namanya di panggil, kedua sudut bibirnya terangkat menampakkan senyum yang manis saat melihat istrinya.
"Kenapa teriak? Hm?" Tanya Gus Fathir lembut.
"Takut gak kedenger!" Ketusnya. Gus Fathir hanya tersenyum.
"Tidak mau salim dulu sama suaminya? Ini suaminya baru pulang dari bandung, kamu tidak kangen dengan saya?" Tanya Gus Fathir, Desthia memutar bola matanya malas. Ia langsung mengambil tangan Gus Fathir untuk di cium, setelah selesai menyalami tangan Gus Fathir, desthia menatap tajam ke mata Gus Fathir.
"Serem banget mata nya" ucap Gus Fathir.
"Gak mau di tanya gitu? Kenapa matanya serem atau apa kek?!". Desthia memberi kode namun otak Gus Fathir masih nge blank.
"Mata kamu kenapa serem?" Tanya Gus Fathir seraya terkekeh kecil.
"Itu kenapa?! Ustadzah galak bareng sama kamu?!, Pasti kamu udah nikahi--". Ucapan desthia terpotong dengan jari telunjuk Gus Fathir yang menahan bibirnya.
"Sssttt... Jangan berfikir yang aneh aneh, saya hanya memberi dia tumpangan, Abah lihat ustadzah nur membawa gas, jadi Abah yang suruh" jelas Gus Fathir, tapi desthia masih tidak percaya.
"Alasan kan? Jujur aja! Pasti Gus Fathir mau poligami aku!" Celetuk Desthia, Gus Fathir langsung beristighfar.
"Istri saya baru satu, akan tetap satu selamanya, walaupun mereka sebanyak itu, tapi mereka tidak mampu seperti desthia ku" ucap Gus Fathir seraya mengelus kepala desthia yang tertutup hijab.
Desthia tertawa geli di buatnya, karena desthia pernah mendengar kalimat itu dari ustadz muda yang ada di sosial media.
"iihhh.... Nge copy ucapan orang lain, itu mah kata kata dari ustadz Agam, Desthia juga tau itu mah Gus" ujar desthia sembari tertawa.
"Saya tau itu, tapi itu memang benar, istri saya cuma kamu seorang" gombal Gus Fathir, desthia malah geli. Ia tidak suka hal hal yang berbau romantis.
"Geli aku dengernya" ucap desthia
"Yasudah". Gus Fathir meninggalkan Desthia yang masih di luar. Desthia mendengus kesal, kenapa bisa Gus Fathir meninggalkan dia sendiri di luar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere love Gus Fathir Al Bashir
Short StorySeorang gadis yang di jodohkan dengan seorang Gus muda di pesantren Al Bashir karena kesalahan ayah gadis itu kepada keluarga Al Bashir. Sang gadis tidak percaya kepada ayahnya, karena gadis itu merasa ayahnya sudah menjual dirinya sebagai bahan pen...