Bismillahirrahmanirrahim
Assalammualaikum semua!!
Aku dah up nih! Tapi makin sini makin sepii tapi gak papa.
Selamat membaca
.
.
.
.Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Setelah belajar kitab tadi desthia kembali ke asramanya dengan lemas. Tidak tahu kenapa kepalanya sedikit pening. Sesampainya desthia di asrama ia langsung masuk ke dalam, dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Kamu kenapa des? Kok pucet" tanya dina yang menyadari bahwa desthia terlihat sangat pucat.
"Aku juga gak tau, tapi kepala aku pusing banget gak tau kenapa" jawab desthia dengan nada yang lemas
"Kita ke uks aja ya?" Tawar dina, namun desthia menolak nya.
"Engga. gak usah, paling bentar lagi juga mendingan" ujarnya
"Ihh... Pokoknya harus ke uks". Dina terus saja memaksa, namun sama seperti tadi desthia menolaknya.
"Gapapa bentar lagi juga udah gak pusing" ucapnya. "Udah ya aku mau ke kamar mandi dulu". Desthia beranjak dari ranjang nya, saat sudah berdiri dan melangkah beberapa langkah, pandangan nya tiba tiba buram, sampai akhirnya
bruk!!
"ASTAGFIRULLAHALADZIM!". Dina menghampiri desthia yang sudah terbaring lemah di dekat pintu kamar mandi, Dina sangat panik, ia sangat bingung harus membantu desthia dengan cara apa, karena tidak mungkin ia membopong tubuh desthia sendirian.
Dina mencari bantuan di luar, dan kebetulan Gus Fathir lewat, Dina langsung memanggilnya, Karena Dina tahu jika Gus Fathir suami dari sahabatnya ini.
"Gus Fathir!" Teriak Dina sembari melambaikan tangan memberikan kode agar menghampiri nya.
Gus Fathir menghampiri Dina yang mukanya sudah terlihat sangat panik.
"Assalammualaikum" ucap Gus Fathir
"Wa'alaikumussalam" jawab Dina sembari menunduk.
"Ada apa?" Tanya Gus Fathir pada intinya
"Itu Gus....". Dina menunjuk nunjuk ke dalam kamar.
Gus Fathir dengan cepat masuk ke dalam, dan betapa terkejutnya Gus Fathir saat melihat istrinya sudah tak sadarkan diri di lantai.
"Astagfirullahaladzim..." lirih Gus Fathir saat melihat wajah desthia yang pucat pasi. Dengan cepat Gus Fathir menggendong tubuh desthia ala bridal style, dan membawanya ke ndalem.
"Saya bawa desthia ke ndalem. Kamu tidak usah khawatir, assalammualaikum" ucap Gus Fathir.
lalu Gus Fathir pergi meninggalkan Dina tanpa menunggu jawaban dari Dina.
"Wa'alaikumussalam" jawab Dina melihat Gus Fathir sudah pergi.
Sesampainya di ndalem, Gus Fathir membawa desthia langsung ke kamar nya, karena di dalam sedang tidak ada siapa siapa.
Didalam kamar Gus Fathir membaringkan tubuh desthia di ranjangnya.
"Ya Allah...." Lirih Gus Fathir melihat keadaan istrinya. Gus Fathir terus mengusap punggung tangan desthia yang terasa dingin. Ia membuka jarum yang ada di hijab istrinya dan membuka hijabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere love Gus Fathir Al Bashir
Short StorySeorang gadis yang di jodohkan dengan seorang Gus muda di pesantren Al Bashir karena kesalahan ayah gadis itu kepada keluarga Al Bashir. Sang gadis tidak percaya kepada ayahnya, karena gadis itu merasa ayahnya sudah menjual dirinya sebagai bahan pen...