EPS 25

165 10 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim assalammualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.
Apa kabar semua?? Semoga selalu sehat yaa
Selamat membaca

.
.
.
.

Seusai sarapan pagi tadi, desthia serta Gus Fathir berolahraga keliling komplek. Meskipun desthia sedang haid, tapi desthia tetap kekeuh ingin berolahraga. Gus Fathir sempat melarangnya, namun desthia malah ingin menangis, jadilah Gus Fathir mengizinkan.

Kini, mereka berdua sedang beristirahat di taman komplek, ditaman ini sangat ramai ibu ibu yang sedang senam. Melihat itu, desthia tersenyum jahil. "Gus Fathir, ikutan ibu ibu senam sana, pasti langsung ramping" ucapnya tertawa puas.

Mendengar itu Gus Fathir menatap istrinya tajam. "Kamu aja, aku sih gak mau" jawab Gus Fathir.

Pecah sudah tawa desthia saat melihat wajah suaminya sedang marah seperti ini. "Yaelah Gus, aku kan bercanda, jangan di anggap serius deh. Sensi banget sih kayak cewek, huuu...." Ejek desthia dengan memajukan wajahnya.

Sudah malas menanggapi ucapan sang istri, Gus Fathir mengeluarkan handphonenya, ia bermain game online dan mencuekkan istrinya. Desthia yang merasa di cuekkan pun, tidak terima. "Gak adil banget, masa lebih mentingin game sih?! Aku bilangin ummi ya! Ternyata kamu suka main game," ancam desthia kepada sang suami. Namun, ancaman itu seperti tidak di dengar oleh sang empu.

"Kalo gak diganggu gak akan pernah ngedenger, biasanya pemain game kayak gitu, aldan juga. Oke, gue ganggu aja" batin desthia dengan tersenyum jahil.

"Gus.... Kok aku di cuekin sih? Jahat banget," ucap desthia merengek seraya menggoyangkan lengan suaminya.

Namun, suaminya malah meliriknya sekilas, setelah itu melanjutkan lagi bermain game nya, itu membuat desthia semakin kesal. "Yaudah main game aja sepuasnya! Aku mau pulang sendiri!" Kesalnya yang langsung meninggalkan sang suami.

Melihat istrinya pergi, Gus Fathir menghentikan bermain game online nya dan menyusul istrinya. "Tunggu, aku minta maaf. Tadi tanggung, maaf ya?" Bujuk Gus Fathir seraya terus mengejar istrinya dan memegang tangannya.

Desthia menghempas tangannya, ia terus berjalan dengan cepat. Dan, Gus Fathir pun terus mengejar istrinya sampai di depan rumah, bahkan sampai ke dalam kamar terus menerus meminta maaf kepada sang istri. Tapi, permintaan maaf nya tidak digubris sama sekali oleh istrinya.

"Beb, maafin aku dong. Please, aku bener bener minta maaf, aku gak ada niatan buat cuekin kamu, tadi nanggung mau menang" ucap Gus Fathir meminta maaf kepada sang istri dengan menggenggam tangan mungil istrinya.

Mendengar kata terakhir dari suaminya, desthia tambah kesal. "Ya kenapa kamu main game?!! Kan ada aku? Itu tuh kesannya kayak kamu gak nganggep aku ada disitu tau gak?! Kalo mau main game, ya nanti kalo lagi sendiri! Kenapa harus ada aku?!" Jawabnya kesal, dan yang dimarahi hanya bisa menunduk.

Setelah mengatakan kekesalannya, dengan cepat desthia beristighfar. Rasanya ia ingin sekali marah marah, apalagi sekarang dirinya sedang pms. Daripada menghabiskan tenaga hanya untuk marah marah, lebih baik desthia menyegarkan badannya. Ia, berjalan menuju kamar mandi meninggalkan suaminya.

Sedangkan Gus Fathir, pria itu sudah sangat amat takut dengan sang istri yang sudah marah.  "Makanya, kalo lagi sama istri jangan main game!" Dumel Gus Fathir pada dirinya sendiri. Rasanya, ia pun kesal kepada dirinya sendiri.

Sincere love Gus Fathir Al BashirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang