EPS 26

178 12 6
                                    

Bismillahirrahmanirrahim assalammualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Semoga sehat selalu yaaa, aamiin...
Selamat membaca

.
.
.
.

"Sayang udah ya makan martabak coklat nya? Kamu udah makan terlalu banyak," ucap Gus Fathir saat melihat istrinya yang lahap memakan martabak coklat itu. Dirinya hanya memakan satu saja sudah eneg, apalagi istrinya?

"Kamu larang aku? Kalo dilarang kenapa dibeliin? Kan udah tau aku suka banget sama coklat," jawab desthia seraya berkaca kaca. Melihat mata sang istri ingin mengeluarkan cairan, cepat cepat Gus Fathir menggeleng.

"Enggak sayang, bukan ngelarang. Tapi makannya dilanjut besok aja, ya? Sekarang udah malem juga, kan? Gak baik buat gigi" terang Gus Fathir. Namun, sang istri malah mengeluarkan air matanya.

Itu membuat Gus Fathir menjadi panik. "eh? Kenapa nangis? Sttt, udah ya? Jangan nangis, yaudah makan aja lagi gak papa, tapi jangan nangis ya?" Ucapnya seraya mengusap pipi istrinya.

Berhasil sudah desthia akting, padahal sebenarnya desthia tidak benar benar menangis, itu hanya air mata buaya supaya suaminya tidak melarangnya untuk memakan martabak coklat itu.

Selang beberapa menit, desthia sudah selesai memakan martabak kesukaannya. Martabak coklat itu sudah habis dimakan desthia, tidak ada sisa satu pun. Desthia melihat kesampingnya, ternyata sang suami sedang bermain game.

Melihat itu desthia langsung mengambil handphone suaminya. "E-eh sayang, jangan diambil dulu.... Itu lho nanti afk, siniin dulu ya? Aku mau pinjem bentar.... Aja ya? Cuma mau lanjutin aja, boleh?" Tanya Gus Fathir dengan hati hati saat melihat tatapan tajam istrinya.

"Enggak boleh!" Ketus desthia menjawab. Kesal rasanya jika sang suami bermain game.

"Pliess yaa? Boleh ya?" Tanya Gus Fathir lagi. Namun, desthia dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Aku bilang gak boleh, ya gak boleh! Gus.... Mau bantah istrinya? Gak tau aja kalo aku gak suka sama game, harus ngerti dong!" Kesalnya.

"Ya Allah yang? Aku main game baru dua kali, itupun kamu ganggu-"

"Oh?!! Jadi aku ganggu kamu gitu?!! Wah parah sih! Masa lebih belain game nya daripada istrinya? Jadi kamu tuh cintanya sama game atau sama aku sih?!! Secara gak langsung kamu itu udah selingkuh!! tau gaksihh?!!" Desthia langsung membalikkan badannya membelakangi Gus Fathir. Benar benar membuatnya kesal.

"Beb..." Rengek Gus Fathir dengan manja. Semoga saja cara ini bisa membuat istrinya luluh. "Beb ihh.... Ayo siniin hp aku nya, ya? Istriku yang cantik, baik hati dan tidak sombong, boleh balikin hp suaminya?" Bujuk Gus Fathir.

Tapi desthia tidak merespon nya. "Beb ih... Aku nangis nih" ancam Gus Fathir.

"Mau kamu nangis sampe keluar darah pun! Aku gak akan kasih hp nya kalo kamu masih mau main game!" Sahut desthia dengan kesal.

"Yaudah mainin kamu aja," kali ini ucapan Gus Fathir membuat desthia reflek membalikkan badannya.

"Maksudnya kamu mau mainin perasaan aku?!! Jahat banget ya?!! Cuma gara gara game?!! Sialan!" Ucap desthia dan reflek mengeluarkan kata kata mutiara nya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sincere love Gus Fathir Al BashirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang