chapter 14

14.3K 623 11
                                    

"Jenderal Rekza apakah anda menyukai bunga?" Tanya Zia kepada Rekza Tampa menoleh dan sibuk dengan kegiatan nya yang memetik bunga.

Yah Mereka sedang ada di taman bunga di kediaman Rekza, tadi Zia mengatakan bahwa ia bosan di dalam jadi Rekza membawa nya keluar ke taman bunga di belakang mansion nya.

Rekza tak menyahut ia tetap sibuk dengan pekerjaannya yaitu memandangi Zia yang sangat cantik dan imut saat mengeluarkan beberapa ekspresi wajah mya.

"Jenderal?" Zia kembali berucap dan sekarang ia menoleh dan betapa terkejutnya Zia saat melihat bahwa wajah nya sangat dekat dengan Rekza.

Tatapan mata mereka bertemu Zia dan Rekza sama sama terdiam melihat ke arah air mata Yanga dan di hadapan mereka.

"Mata itu sangat cantik dan menenangkan" batin Rekza terus menatap mata Zia Tampa berkedip.

"Kenapa aku merasa sangat sangat-" Zia Bingung dengan perasaan nya saat melihat mata yang sedang menatap nya itu, mata itu seperti mengingat kan nya kepada seseorang Yanga ada di dunia nya dulu.

Lama terdiam akhirnya ke dua nya tersadar saat ada salah satu pelayan  yang sudah lumayan tua menghantarkan beberapa makanan ringan dan juga minuman untuk mereka karena tadi, jenderal Sebelum membawa Zia ke taman bunga ini ia sempat meminta kepada pelayan untuk membawakan itu untuk mereka.

"Jenderal ini minuman dan makanan nya" ujar pelayan tersebut.

Zia yang tersadar langsung melihat ke arah pelayan tersebut ia tersenyum manis ke arah nya.
"Letakkan saja di meja itu bibi" ujar Zia lembut dan di angguki pelayan itu.

"Baik nona" jawab pelayan itu menunduk hormat dan meletakkan makanan dan minuman di meja yang ada di taman lalu pergi meninggalkan mereka di sana dengan kecanggungan.

Jenderal Rekza melihat ke arah Zia yang juga sedang melihat ke arah nya dengan senyuman manisnya.
"Ekhem..Zia panggil saya Rekza saja dan mari kita duduk di sana" ajak jenderal berdehem mencoba mengatasi kecanggungan di sana.

"Baik jenderal- eh Rekza" jawab Zia menyebutkan nama jenderal Rekza lalu melangkah menuju meja.

Tapi jenderal Rekza tak bergerak dari sana membuat Zia mendengus kesal pada hal Zia sudah berjalan di depan selangkah dari jenderal Rekza.

"Ayoo" Tampa babibu langsung menarik tangan jenderal Rekza secara  tiba-tiba saat melihat jenderal Rekza may tak bergerak dari sana padahal dia yang mengajak tapi dia tak berjalan sama sekali melainkan ia sedang melihat Zia dengan pandangan yang tak bisa Zia artikan.

Jenderal Rekza yang di tarik oleh Zia terkejut lalu melihat ke arah tangannya yang di genggaman oleh Zia, ia tersenyum tipis nta mengapa ia menyukai genggaman tangan itu yang pertama kali ia rasakan seorang yang menggenggam tangannya tanpa izin dari nya terlebih dahulu.

Saat keduanya sampai di meja dan tempat duduk itu Zia Langsung mengerucut kan bibirnya saat melihat makanan itu tak seperti ekspetasi nya padahal Zia berharap makanan itu adalah makanan ringan seperti roti yang ada di dunia nya dulu tapi yang ia lihat sekarang berbeda itu terlihat seperti entah lah Zia rasa itu tak enak melihat nya saja Zia sudah tak enak makan berwarna hijau itu membuat nya berpikir bahwa rasanya pasti pahit seperti sayuran, Zia itu sangat tidak suka dengan sayuran meski kadang ia masih memakan nya si.

Mereka berdua duduk di bangku yang sudah di siapkan.
Rekza yang melihat bibir Zia yang mengerucut ke depan dengan wajah yang kesal menatap makanan di depan pun heran.

"Ada apa zia?" Tanya nya heran kenapa Zia.

Zia melihat ke arah Rekza dengan kesal lalu berucap "gak mau makan ini" ujar Zia menunduk.

TRANSMIGRASI <FIGURAN LICIK> [END] [SEGERA TERBIT!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang