"Sama sama nona itu memang kewajiban saya untuk mewujudkan keinginan anda" jawab sistem.
"Selamat mak-" ucapan Zia yang ingin memakan makanannya itu terhenti karena suara ketokan pintu.
Tok tok tok..
"Aisss, siapa sih ganggu aja" kesal Zia yang kegiatannya terganggu tapi ia tetap beranjak menuju pintu kamar.
Saat sudah di depan pintu ia langsung membuka pintu itu.
Cklek kreattt..
Suara pintu di buka dan terlihat lah seorang pria yang sangat tampan sedang berdiri di depan pintu kamar Zia, pria itu yang tak lain adalah Duke Xavier.
Zia yang melihat Duke Xavier tiba tiba kembali kesal dan mengingat kejadian dimana ia melihat Duke Xavier yang sedang bersama Aya.
"Kenapa kau ke sini aku sedang kesal dengan mu!" ujar Zia kepada Duke Xavier membuat Duke Xavier menghela nafasnya panjang.
Ia bingung bagaimana cara membujuk seorang gadis yang sedang marah karena cemburu, Sebelum nya ia tak pernah mengalami yang seperti ini jadinya Sekarang ia tertekan.
"Arin dengarkan aku, aku tak kenal dengannya aku sungguh-sungguh jadi jangan marah" Duke Xavier memegang tangan Zia mencoba membujuk Zia.
"Terserah aku Tak peduli" ucap Zia lagi melepaskan genggaman tangan Duke Xavier dari tangannya dan ingin menutup pintu tapi terhenti karena Duke Xavier menahan pintu nya.
"Pliss jangan marah aku tak suka kau jika marah" ucap Duke Xavier yang mana membuat Zia salah paham.
"Kau tak suka aku jika aku marah? Ok! tak usah suka lagi dengan ku, masih banyak pria yang menyukai ku di luar sana" ketus Zia tambah kesal yang mana membuat Duke Xavier gelagapan.
"Bukan itu maksud ku Arin, aku tak bermaksud seperti itu aku hanya tak mau kau diam kan" ucap Duke Xavier langsung memeluk zia tiba-tiba yang membuat Zia terkejut, Duke Xavier takut bahwa Zia akan meninggalkan nya lagi karena itu ia memeluk Zia.
"Aku mencintaimu Arin jangan tinggalkan aku lagi, aku benar-benar tak sanggup bila Tampa mu" lirih Duke Xavier di pelukan Zia.
Zia yang mendengar itu ntah kenapa ia merasa bersalah, ia tau bahwa Duke Xavier tak mungkin meninggalkan nya tapi tetap saja ia marah kepada Duke Xavier dan sekarang ia menyesal karena telah marah dan mendiami Duke Xavier.
Zia membalas pelukan Duke Xavier membuat Duke Xavier semakin memeluk erat tubuh Zia.
"Maaf" ucap Zia tiba-tiba membuat Duke Xavier langsung melepaskan pelukannya dan menatap Zia tak mengerti.
Zia yang tau bahwa Duke Xavier tak mengerti dengan ucapan nya pun tersenyum manis lalu kembali berujar
"Maaf karena telah mendiami mu dan marah kepada mu vier" ucap Zia.Duke Xavier tersenyum mendengar ucapan Zia ia kembali memeluk tubuh Zia.
"Tak usah minta maaf aku yang salah, maaf dan aku mencintaimu Arin" ucap Duke Xavier
"Aku juga mencintaimu vier" jawab Zia.
Beberapa menit mereka berpelukan lalu tiba tiba zia melepaskan pelukannya.
"Kenapa?" Tanya Duke Xavier saat Zia melepaskan pelukan mereka padahal ia kan masih ingin di peluk.
"Tidak apa apa, ayo masuk aku akan memberikan mu sesuatu" ucap Zia girang menutup pintunya lalu menarik Duke Xavier menuju meja yang tadi terdapat makan Zia.
Saat sampai di meja itu Zia Langsung duduk dengan girang karena tak sabar untuk memakan makanan itu, sedangkan Duke Xavier menatap Zia heran.
"Apa ini yang Zia maksud tadi dengan memberi ku sesuatu, maksudnya ia akan memberi ku makanan? Hah aku kira apa" entah kenapa Duke Xavier merasa kecewa .
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI <FIGURAN LICIK> [END] [SEGERA TERBIT!!]
Historical Fiction#CERITA HASIL PIKIRAN SENDIRI# #BANYAK TYPO NYA JADI Maklumi SAJA. # SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA!. Dari sorang gadis bar-bar yang meninggal karna kecelakaan dan bukannya ke alam baka dia mala terlempar ke dalam sebuah novel yang terakhir ia baca da...