chapter 40

5.4K 247 36
                                    

Sebelum lanjut baca chapter ini dimohon untuk baca chapter sebelumnya agar nyambung!

🍒Happy reading 🍒



Zia yang melihat Aya mengepalkan tangannya tersenyum miring.
"Nyatanya bukan aku yang terjebak di sini tapi kau yang terjebak didalam rencana ku,"batin Zia.

"Gean?" Zia melepaskan pelukannya dan menatap wajah Gean.

Gean mengangkat alisnya, lalu tersenyum hangat "maaf karena berpikir tentang mu yang tidak tidak," sesalnya.

"Hem?, tidak itu wajar jika terjadi!" balas Zia memaklumi.

"Gean apakah kau masih marah jika aku di sini?" Tanya Zia entah kenapa ia bertanya tentang itu.

"Tentu saja aku suka, bahkan aku merasa Kalau kau adalah cahaya yang asli!" Ucap Gean membuat Zia tak mengerti maksudnya.

"Maksud mu aku cahaya?, Tapi aku Zia jiwa asing yang tiba-tiba terlempar ke sini" ujar Zia.

"Saat tadi aku berubah kembali menjadi diriku, tiba-tiba aku melihat sesuatu kebenaranya apakah kau mau tau?" Ujar Gran membuat Zia mengangguk penasaran dan melupakan bahwa bukan hanya mereka berdua disana tapi juga ada yang lainnya termasuk juga Aya yang masih menatap marah ke arahnya.

"Kebenaran Apa?" Tanya Zia.

"Akan aku beri tahu tapi nanti setelah kita membereskan dia" Gean langsung melihat ke arah Aya dan di ikuti oleh Zia.

"Aku mengerti."

Gean mendekati Aya dengan wujud yang sudah kembali menjadi raja iblis yang menyeramkan.

"Kau adalah akar masalahnya jadi jika ingin menanghiri ini semua maka itu hanya perlu membunuh mu" ucap Gean dengan suara dingin yang sangat menyeramkan.

Zia hanya diam dan melihat rencana apa yang akan Aya buat untuk ini.
"Ayo akhiri ini aku lelah" batin Zia tersenyum bahagia menunggu akhir dari Aya.

Xavier dan yang lainnya hanya diam di tempat, mereka masih bingung dengan apa yang terjadi di sini Sebenarnya, dan siapa sebenarnya raja iblis itu lalu apa hubungannya dengan gadis mereka Zia.

"Mau apa kau Garen?" Ucap Aya menyebutkan nama raja iblis dan berjalan mundur saat Gean mulai dekat dengan dirinya.

"Tentu saja memusnahkan mu!" Balas Gean santai.

Mendengar itu Aya menunduk gemetar seakan-akan ia sangat takut, dan itu membuat Gean dan Zia sangat puas melihatnya.

Namun beberapa detik kemudian Aya tiba-tiba terkekeh lalu tertawa keras.
"Hehe bwahahahahah"

Mereka yang ada di sana tersentak kaget saat mendengar dan melihat Aya yang tiba-tiba tertawa.

"Mengapa dia tertawa?, Apakah ada yang aku lupakan tentangnya?, Dia punya rencana lain?" Zia membatin heran dan mulai gelisah.

"Mengapa kau tertawa!?" Ujar Gean heran dan geram.

"Hahahah kau ingin membunuhku?" Ucap Aya tertawa meremehkan.

"Bagaimana cara kau untuk membunuhku?" Ucap Zia lagi membuat Gean bingung tak mengerti.

"Apa maksud mu-" belum selesai Gean bicara tiba-tiba teriakkan seseorang menghentikannya.

"ARGHHHHHKKK!" Teriaknya membuat mereka semua yang ada langsung melihat ke arah suara itu berasal.

Zia membulatkan matanya saat melihat ke lima perotagonis pria terduduk di tanah dengan darah yang merembes keluar dari mulut mereka.

Dengan cepat Zia berlari mendekati mereka yang seperti sangat kesakitan, dara kental yang hitam terus keluar dari hidung, mulut mereka dan itu membuat Zia Sangat khawatir.

Berbeda dengan Zia yang khawatir Aya malah tertawa terbahak-bahak.

"Hahahah jika memang aku kalah dan tak bisa memiliki mereka maka kau pun tak akan bisa!!"

"Jika aku mati maka Mereka akan ikut mati bersama ku!! Racun itu akan membuat mereka mati CV Hahahah" ucap Aya tertawa jahat.

"Tidakkk, tidak apa yang terjadi?" Zia berteriak mendekati Xavier lalu memegangi kepalanya dan meletakkannya di atas pahanya, Zia Juga melihat yang lainnya. mereka berlima sudah terkulai lemah di tanah bahkan wajah mereka sangat pucat dengan di tutupi oleh darah mereka masing-masing.

"Aya apa yang kau lakukan kepada mereka?" Ucap Gean sangat marah melihat-teman ah ralat maksudnya para sahabatnya sudah tak berdaya di sana.

"Tentu saja membunuh mereka!" Ujar aya mengikuti kata Gean tadi dengan senyum miring.

"Kau-" lagi-lagi teriakkan menghentikan ucapannya.

"Tidakkkk vier bangun!, Rekza!, Edward!, Lucas!, heksa! Bangun jangan seperti ini" teriak Zia semakin histeris.

Gean yang melihat Zia seperti itu langsung mendekati Aya lalu dengan senjatanya ia langsung menebas kepala Aya namun tidak disangka Aya langsung menangkis pedangnya.

"Kau tidak akan bisa membunuh ku!" Ucap Aya yakin.

"Membunuh mu itu mudah" balas Gean dan langsung menyerang aya Tampa henti dan beberapa menit kemudian Aya mulai kewalahan.

"Sialan tenaga ku mulai habis!" Gumam Aya kesal.

"Kau tidak akan bisa menandingi diriku sang raja iblis" ujar Gran lalu Tanpa aba aba langsung menebas kepala Aya yang saat itu tengah lengah.

Crasssh....

Kepala Aya menggelinding terlepas dari tubuhnya, Gean lega karena telah berhasil membunuh Aya dan dengan cepat ia langsung mendekati Zia yang masih menangis di dekat para sahabatnya.

"Tidak apa yang harus aku lakukan hiks" Zia menangis memegang tangan Xavier yang masih sadar berbeda dengan yang lainnya yang sudah tak sadarkan diri.

"A-arin ja-ngan menang-is ka-mi tak a-pa!" Ucap Xavier mencoba memenangkan Zia.

Zia menggeleng-gelengkan kepalanya sembari menangis "Ja-ngan hiks ting-gal-kan aku hiks" Zia sesegukan.

Xavier tersenyum lalu berkata "ma-af" lalu ikut tak sadarkan diri.

"Tidakkkk hiks bangun Vier!!" Pikiran Zia sangat kacau ia bingung harus melakukan apa sekarang ia tidak bisa berpikir dengan jernih.

Gean datang dan mendekati Zia,
"Tidak apa jangan menangis, mereka tak akan apa-apa aku yakin! Jadi jangan menangis cahaya!" Ucapan Gean membuat Zia langsung berhenti menangis dan menatap ke arahnya.

"Cahaya!" Ujar Zia baru ingat dengan kekuatannya itu.

"Apa yang akan kau lakukan cahaya?"
Tanya Gean melihat tingkah Zia.

"Gean cepat bawa mereka ke istana" ucap Zia kepada Gean.

"Baik!" Gean langsung membawa mereka ke istana dengan teleportasi.








TBC

Udah lama banget aku gak lanjut, hehe maaf ya guys 😅

Semoga kalian suka sama chapter ini ya dan juga jangan lupa komen dan vote ya😉😚

Typo tandai ok 👌😊

Papayyyy semua 🖐️💃


TRANSMIGRASI <FIGURAN LICIK> [END] [SEGERA TERBIT!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang