chapter 36

5K 254 7
                                    

"Huh~ huh~ huh~" Zia terengah-engah karena berlari.

"Aduh gue di mana lagi ni?, Bukannya ke ruangan kaisar heksa ini Malah tersesat" ucap Zia yang baru tersadar bahwa ia sudah tersesat di istana besar ini.

"Mana gak ada orang lagi diistanani, ada satu prajurit kek biar bisa bantu gue, sistem udah ilang lagi nyebelin banget ih"

"Ais gue harus gimana lagi" Zia duduk di lantai menatap ke depan dengan rasa ingin menyerah.

"Gue harus kemana anjirr" Zia menendang-nendang dilantai seperti anak kecil.

Tapi beberapa detik kemudian ia tiba-tiba terdiam terkejut karena suara yang ia dengar saat bersamaan dengan Regan kembali lagi.

"Hai ziaku~" ucapnya terdengar di pikiran Zia.

"Siapa? Siapa kau?" Gumam Zia mulai em takut mungkin, garis bawahi mungkin.

"Aku tuanmu ah ralat aku yang akan memiliki mu sebentar lagi" jawaban.

"Siapa Lo anjing, keluar Lo jangan di pikiran gue bangsat!" Teriak Zia berdiri dari duduknya dan memutar tubuhnya melihat sekeliling lorong tempatnya berdiri sekarang.

"Hahaha Belum saatnya kita bertemu" tawanya menggema di pendengaran Zia.

"Kenapa belum saatnya, ayo sini muncul gue gak takut sama Lo" ujar Zia lagi dengan nada sinisnya.

"Ternyata kau memang tidak sabar untuk mati dan bertemu denganku ya?" Mendengar itu membuat Zia mengeram marah.

"Bangsat Lo Anji*g!"  teriak Zia lalu berlari dari lorong itu.

"Bwahahahah  sebentar lagi kau akan mati! kau akan mati! hahahahah" tawanya sangat bahagia dengan sesekali mengucapkan kata mati untuk Zia.

Zia berlari tak tentu arah dia menutup semua telinganya menggunakan kedua tangannya suara itu terus terdengar di pikirannya.

Karena tak fokus berlari Zia menabrak sesuatu.

Brukk..

Zia terhuyung kebelakang dan ingin jatuh karena menabrak sesuatu yang keras tadi, tapi untungnya tak jadi karena ada sepasang tangan yang dengan cepat melingkar di pinggangnya.

Grep..

Zia yang tadinya sudah menutup matanya pasrah untuk jatuh kelantai sekarang terkejut dan membuka matanya.

Saat membuka matanya hanya satu yang ada di benak dan pikiran saat ini

TAMPAN!

Tidak SANGAT TAMPAN!

"Tampanya ciptaan tuhan" Gumam Zia kecil tapi masih bisa dengar.

Kaisar heksa yang mendengar gumaman Zia tersadar dan dengan cepat melepaskan tangannya dari pinggang Zia saat sudah memastikan zia benar-benar berdiri dan tidak akan terjauh ke lantai.

Zia menatap kaisar heksa dengan lekat begitu juga dengan kaisar heksa yang menatap wajah cantik Zia terus, Zia bahkan tak sadar bahwa suara yang tadi mengganggu dipikirkannya sudah hilang mereka malah saling memandang satu sama lain.

"Dia?"

"Kaisar!, Kekasih Xavier!" Ucap mereka bersamaan.

"Hah?" Zia cengo mendengar ucapan kaisar heksa yang memanggilnya sebagai kekasih Xavier.

"Kau zia kekasih Duke Xavier kan?" Kaisar heksa menggenggam tangan Zia kuat dengan tatapan tajamnya.

"Eh a-aku aku ya aku Zia" jawab Zia gugup.

TRANSMIGRASI <FIGURAN LICIK> [END] [SEGERA TERBIT!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang