chapter 30

6.2K 340 8
                                    

Di alun alun kota kerajaan w sudah di hias dengan sangat indahnya oleh para rakyat yang akan menyelenggarakan perayaan tahun baru bahkan di sana sudah mulai ramai oleh pengunjung.

Zia pun sudah berada di sana bersama dengan Lucas yang ada di sampingnya, zia memakai gaun keunguan yang sederhana tapi sangat indah dengan selendang yang menutupi separuh wajahnya dan Lucas yang memakai pakaian bangsawan kerajaan berwarna hijau.

"Wahh pemandangannya sangat indah" kagum Zia sambil melihat lihat dekorasi di alun-alun kota itu.

"Kau menyukainya?" Tanya Lucas menatap wajah cantik Zia di balik selendang itu.

"Hem sangat" jawab Zia terus tersenyum manis meski tak kelihatan.

Zia dan Lucas terus berjalan mengelilingi alun alun itu dengan Lucas yang terus menggenggam tangan Zia, takut hilang dia.

Saat sedang berjalan tiba-tiba saja Zia berhenti saat melihat sesuatu yang membuatnya tak percaya.

"Anjir itu- itu" batin Zia tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Lucas menatap heran Zia yang tiba-tiba berhenti berjalan.

"Kenapa?" Tanya Lucas.

Zia diam tak menjawab ia malah memilih berbicara kepada sistemnya lewat batin.

"Tem?" Zia meminta penjelasan.

"Ya nona itu adalah senjata dari dunia anda" jelas sistem membenarkan pikiran Zia.

Yah yang di lihat Zia adalah senjata canggih dari dunianya 'pistol'(salah maaf) senjata yang tak mungkin ada di jaman ini.

"Bagaimana bisa ada di sini?" Tanya Zia bingung.

"Ada jiwa dari dunia anda yang ternyata juga masuk ke dalam dunia novel ini nona, ia juga memiliki sistem seperti saya, dan ia malah meminta itu(senjata api) kepada sistemnya untuk ia jual nona" jelas sistem panjang kali lebar.

"Benarkah?" Zia sungguh tak menyangka bahwa akan ada orang yang seperti dirinya atau ikut transmigrasi.

"Benar nona anda bisa melihat dan menanyakannya sendiri" ujar sistem.

"Apakah dia baik Tem?"

"Sepertinya dia baik nona aku tak merasakan aura jahat darinya" Zia menganggukan kepalanya mengerti.

Saat ingin bertanya lagi tiba-tiba Lucas menyadarkan Zia.

"Zia!"

"......"

"Zia!!, Zia!" Lucas memegang kedua pundak Zia dan mengguncangnya ke depan belakang untuk menyadarkan Zia.

"Aduh aduh, iya iya apa?"  Zia menatap Lucas kesal karena perbuatan Lucas yang membuatnya pusing.

"Kau kenapa terus melamun?" Tanya Lucas kawatir.

"Tidak apa apa, aku hanya melamun itu tak masalah" jawab Zia.

"Lalu kenapa kau melamun, apa yang kau pikirkan hm?"Lucas penasaran.

"Kepo" ucap Zia membuat Lucas tak mengerti dengan ucapan Zia.

"Hah apa ke- apa?" Tanya Lucas.

"Gak paap kok" Zia cengengesan tak jelas.

"Jangan jangan kau ingin pergi menemui Duke Xavier dan Jenderal Rekza?, Kau sudah berjanji kepada ku untuk tak menemui mereka Zia!" Tuduh Lucas kesal.

"Hah? Kenapa kau berpikir seperti itu" Zia ikut kesal.

"Berarti benar kau ingin menemui mereka?"

"Ais terserah saja" kesal Zia lalu berjalan meninggalkan Lucas.

TRANSMIGRASI <FIGURAN LICIK> [END] [SEGERA TERBIT!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang