Brukkk..
"Aduhhh" ringis Zia terjatuh karena tersandung saat sudah tiba di dalam hutan kematian.
"Tem! kalau cari tempat yang bagus dong kan gue jadi kesandung baru, sakit tau" kesal Zia memarahi sistem.
"Lah kok saya nona? bukan nya nona yang memilih tempat dengan memikirkan tempat nya" ujar sistem tak terima di salahkan.
"Bacot Lo Tem, pokoknya yang salah tetap Lo" ucap Zia lagi.
"Terserah anda nona" sistem lelah sungguh lelah dengan sikap nonanya ini.
Zia tak menghiraukan perkataan sistem ia Malah melihat sekeliling mencari seseorang yang menjadi tujuan utama nya datang ke tempat ini.
"Tem, di mana Lucas?" Tanya Zia saat tak melihat seorang pun di sekitar nya.
"Dia ada dan tak jauh dari anda nona, anda tinggal berjalan sedikit kedepan" ujar sistem memberi tau.
Zia mendengar ucapan sistem hanya menurut dan berjalan ke arah depan nya.
Terus berjalan tapi Zia masih tak menemukan keberadaan Lucas si penyihir agung.
"Di mana sih Tem gue udah jalan ke depan Lo dari tadi tapi masih aja gak keliatan" kesal Zia.
"Kata Lo gue tinggal berjalan sedikit ke depan, tapi ini udah bukan sedikit lagi" lanjut Zia sambil menendang beberapa ranting.
Sistem yang mendengar gerutuan nona nya itu mengelus dadanya sabar eh emang sistem ada dadanya ya?
"Nona apa anda tidak melihat ke depan anda? Coba anda perhatikan lagi"
Zia langsung melihat ke depan dan meneliti apakah benar di sana ada penyihir agung Lucas salah satu Protagonis pria.
Beberapa detik meneliti tempat itu dan...yah dia melihat siluet tubuh seorang yang terbaring lemah dengan kepalanya bersandar di salah satu pohon di sana.
Melihat itu Zia Langsung saja mendekati nya.
Saat sampai di sana Zia bisa melihat seorang pria dengan banyak luka tapi tetap tak kalah tanpa dari Duke Xavier dan Jenderal Rekza, pria itu sedang memejamkan matanya dengan sesekali meringis pelan.
"Apa kau tak apa apa?" tanya Zia mendekati lebih dekat dan berjongkok.
Pria itu atau Kita sebut Lucas langsung membuka matanya, saat ia membuka matanya ia terkejut melihat siapa yang ada di depannya.
Deg..
Lucas terpaku melihat wajah Zia.
Zia yang melihat penyihir agung Lucas hanya diam pun memandang nya dengan heran."Ada apa dengan nya" batin Zia.
"Hey, apa kau mendengar ku? Kau tak apa apa?" Tanya Zia lagi.
"Tak apa apa, apanya nona apa kau tak melihat dia terluka parah" ujar sistem melihat kebodohan nonanya.
"Eh ia juga ya, ngapain juga gue nanya gitu" batin Zia meruntuki kebodohan nya.
"Siapa kau?" Lucas tiba tiba bersuara membuat lamunan Zia buyar.
"Ah aku aku-" Zia sedikit gugup menjawab pertanyaan Lucas.
"Siapa kau? Kenapa kau bisa di sini" tanya Lucas dingin membuat Zia semakin gugup melihat tatapan mata yang seakan menusuk jantung nya itu.
"A-ku Zia, aku di sini karena tersesat tapi saat aku mencari jalan keluar aku malah melihat mu" jawab Zia berbohong membuat Lucas menatap nya lekat.
"Pliss percaya plisss" batin Zia memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI <FIGURAN LICIK> [END] [SEGERA TERBIT!!]
Historical Fiction#CERITA HASIL PIKIRAN SENDIRI# #BANYAK TYPO NYA JADI Maklumi SAJA. # SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA!. Dari sorang gadis bar-bar yang meninggal karna kecelakaan dan bukannya ke alam baka dia mala terlempar ke dalam sebuah novel yang terakhir ia baca da...