chapter 34

5.3K 297 71
                                    

"Hai nona awas" tiba-tiba saja tubuh Zia melayang membuat Zia tersentak kaget.

"Eh eh" kaget Zia.

Sekarang tubuhnya sudah berpindah tempat disamping orang yang tadi berteriak, fyi orang yang berteriak tadi adalah seorang pria. pria itu mulai meneliti keadaan Zia dengan memutar tubuh Zia.

"Kau tak apa apa non-" tiba-tiba pria itu terdiam saat melihat wajah Zia.

"Ah aku tak apa-apa" ucap Zia juga melihat kearah pria itu.

Pria itu tetep diam sambil menatap lekat wajah cantik Zia yang memang sudah tidak mengenakan selendangnya.

Deg deg deg..

Jantungnya berdetak kencang, ia terpesona oleh wajah sempurna Zia itu.

"Dia sangat cantik" batin pria itu secara tak sadar.

"Tuan?"

Pria itu a.k.a Edward ya Marques Edward lah yang menolong Zia yang hampir terkena bola api yang sangat besar tadi.

"Tuaan~" Zia melambaikan tangannya didepan wajah Marques Edward yang masih menatap wajahnya dengan lekat.

"Ada apa dengan pria ini apakah dia lupa bahwa di sini masih tak aman? bahkan para iblis itu mulai mendekat"
Batin Zia heran juga sedikit kesal.

"Tuannn sadar lah" Zia mengguncang tubuh Edward agar tersadar karena para iblis semakin dekat.

Edward yang merasakan guncangan itu langsung tersadar dengan wajahnya yang memerah malu.
"Ah iya?" Ujarnya kepada Zia.

"Tuan lihat para iblis itu semakin dekat" tunjuk Zia ke para iblis itu.

Edward yang melihat itu langsung saja fokus dan mulai menggunakan sihirnya untuk melawan iblis dan melindungi Zia Yang ada dibelakang tubuhnya.

"Tetap lah berdiri di belakangku nona" ujar Edward di angguki Zia.

"Hei para iblis mati lah kau" teriak Edward saat para iblis itu sudah di depannya.

Edward mulai menggunakan sihirnya membuat para iblis itu mati tapi entah kenapa iblis itu hanya mati sejenak lalu hidup kembali membuatnya kesal dan marah.

Bom

Bom

Bom

Edward meledakkan beberapa tempat dan mengenai para iblis itu tapi tetap saja iblis itu hidup kembali.

"Hadis kalau begini aku akan kalah!, Kenapa mereka tak bisa mati" kesalnya karena ia mulai kewalahan menghadapi para iblis itu.

Zia sama seperti itu ia terus berusaha membangkitkan sihirnya tapi tetap tidak bisa.

Lalu Zia beralih melihat Edward yang kewalahan, ia pun berujar
"Tuan sebaiknya kita mencari tempat sembunyi kalau begini terus kau tak akan menang" ujar Zia dari belakang Edward.

Edward yang mendengar ucapan Zia itu pun mengangguk setuju lalu secara tiba-tiba ia memeluk Zia.

Beberapa menit kemudian mereka telah berpindah tempat, kerajaan! ya mereka sekarang ada di kerajaan.

"Aduh kepala gue njir" batin Zia dengan badan yang terhuyung akan jatuh.

"Eh nona" Edward langsung menangkap tubuh Zia.

"Ah kau pasti pusing karena kita teleportasi Secara tiba-tiba, maaf karena tak memberitahu sebelumnya" sesal Edward.

Zia mencoba tetap berdiri meski kepalanya masih sedikit pusing.
"Ahahah aku tak papa tuan, terimakasih karena telah menolongku" terimakasih Zia setelah pusing dikepalanya benar-benar hilang.

TRANSMIGRASI <FIGURAN LICIK> [END] [SEGERA TERBIT!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang