chapter 11

16.2K 757 19
                                    

Sekarang kereta kuda yang di naiki Zia sudah sampai di depan gerbang istana bersama dengan duke Xavier yang juga ada di samping nya.

Saat kereta itu berhenti banyak pelayan dan prajurit yang melihat penasaran ke arah kereta kuda itu.

"Eh itu kereta kuda milik Duke Xavier kan?" Ucap seorang pelayan melihat ke arah kereta kuda itu

"Yah kau benar" jawab pelayan lainnya

"Wah aku belum pernah melihat secara langsung rupa tuan Duke di kerajaan ini, apakah beneran tampan?" Ucap pelayanan yang baru saja bekerja di istana itu penasaran

"Duke Xavier itu sangat tampan tau lihat saja nanti" jawab yang lainnya.

"Wah benar kah" binar pelayan yang tadi bertanya.

Di atas adalah ucapan ucapan itu adalah dari para pelayan yang melihat ke arah kereta kuda Duke Xavier.

Duke Xavier turun terlebih dahulu dari kereta kuda itu lalu menjulurkan tangannya untuk membantu Zia turun. Sungguh laki laki yang romantis bukan? Xixixi.

"Ayo turun" ucap Duke Xavier lembut.

Zia menganggukan kepalanya dan menerima juluran tangan itu lalu turun dengan perlahan dari dalam kereta kuda. Biasa terbar pesona dulu ya kan.

Para pelayan dan prajurit di sana  melihat Duke Xavier yang turun lalu tiba tiba menjulurkan tangannya untuk membantu seseorang membuat orang yang melihat itu jadi penasaran siapa yang bersama Duke Xavier, duke yang di kenal tiran dan mengerikan itu, dan sekarang mereka terkejut saat melihat ternyata yang turun dari kereta kuda itu adalah seorang gadis yang sangat cantik.

"Wahh nona itu sangat cantik" cetuk salah satu pelayan yang tadi membicarakan mereka.

"Apa aku tak salah liat? Nona itu seperti Dewi! ini pertama kalinya aku melihat gadis secantik dia" celetuk seorang prajurit kagum.

"Wah andai saja aku memiliki kekasih seperti nona itu" ujar prajurit lainnya

"Apakah itu kekasih tuan duke, wah dia sangat cantik"

"Hah kekasih?.. bukan kah tuan Duke Xavier dirumorkan tidak menyukai perempuan karena sifatnya yang dingin dan cuek terhadap seorang perempuan" ujar pernyataan pelayan lainnya.

"Benarkah seperti itu?, Tapi mungkin itu hanya rumor saja lihat lah tuan Duke sama sekali tak dingin dengan nona itu" ujar pelayan lain tak setuju dengan perkataan pelayan tadi.

"Ya mungkin saja itu hanya lah rumor" cetuk yang lainnya.

Sedangkan di tempat Zia dan Xavier..

Zia memandang Duke Xavier lekat saat mendengar ucapan para pelayan Tetang rumor Duke Xavier.
Sedangkan Duke Xavier yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.

"Kau" tunjuk Zia di wajah Duke Xavier dengan tatapan kecewa nya saat mengetahui bahwa pria yang ia sukai itu ternyata tak menyukai perempuan.

"Ada apa?" Tanya nya heran melihat tatapan kecewa di mata gadis itu.

"Kau tak menyukai perempuan vier?" Ucap Zia lirih dengan mata yang berkaca-kaca nta kenapa dengan dirinya ia merasa kecewa atas apa yang ia dengar padahal dia sangat menyukai Duke Xavier sampai sampai membuat rencana untuk membuat Duke Xavier menyukai nya  tapi ternyata.

Xavier yang mendengar ucapan Zia melotot tak percaya.
"Itu tak benar" elak nya kepada Zia.

Sedangkan sistem hanya melihat saja, ia tak ingin ikut campur dengan urusan nona bodoh nya itu.

"Tapi kata mereka?" Tunjuk Zia kepada para pelayan yang tadi berbicara.

"Apa kau tak percaya kepada ku?, Itu hanya rumor dan tak benar!" Ucap Duke Xavier lembut kepada Zia tapi memberikan tatapan tajam ke arah para pelayan juga prajurit yang tadi membicarakan nya, seolah ia mengatakan kepada mereka kau bicara lagi kau akan mati.

Sedangkan para pelayan dan prajurit yang melihat tatapan mematikan dari Duke Tiran itu langsung pergi dan mengerjakan kegiatan mereka masing-masing tak berani melihat ke arah mereka lagi.

Zia yang mendengar ucapan dari Duke Xavier itu bernapas lega ternyata usaha nya tak sia sia.
"Ah Sukur lah itu hanya rumor jika benar kan aku tak bisa membuat tokoh pavorit ku ini mencintai ku karena dia tak menyukai perempuan" batin Zia laga.

"Bodoh atau kah polos nona?, masa anda percaya dengan rumor itu padahal jelas jelas di katakan di novel Aya bahwa Duke Xavier menyukai Ayasya yang notabetnya seorang perempuan"  ucap sistem lelah dengan kebodohan tuan nya itu.

"Apa kata mu sistem? Aku bodoh? Sini kau muncul di hadapan ku biar ku buat ayam geprek atau sistem geprek" batin Zia mara kepada sistem laknat nya itu.

Sistem yang mendengar batin Zia yang murka itu langsung menghilangkan dan menonaktifkan fungsi sistem sementara.

Sistem dalam mode off sementara..
🔇🔇🔇....

"Aiss dasar awas aja nanti" kesal Zia saat mendengar sistem yang menghilang.

Duke Xavier yang melihat Zia hanya diam saja semakin kawatir bahwa Zia benar benar percaya dengan rumor tentang dirinya itu.

"Arin itu benar benar hanya rumor, itu tidak benar!" jelas nya membuat Zia yang tadi sedang membatin memaki sistem tersadar.

"Eh..apa?" Zia bertanya karena tak mendengar ucapan dari Duke Xavier.

"Apakah kau marah karena mendengar rumor itu?" Tanya Duke Xavier.

"Aku tak marah!, lagian itu nya rumor kan? Ia kan vier" ujar Zia tersenyum ke arah Xavier.

Xavier yang melihat senyuman Zia menganggukan kepalanya polos lalu memeluk Zia erat ia sangat takut Zia akan meninggalkan nya saat mendengar rumor tentang nya yang tak menyukai perempuan.

Para pelayan juga prajurit yang sedang bertugas dan tak sengaja lewat di sana terkejut melihat Duke  Xavier yang tiba-tiba memeluk gadis yang tadi mereka lihat.

Mereka yakin bahwa rumor tentang duke itu tak benar dan Mereka semakin yakin bahwa gadis itu adalah kekasih dari Duke Xavier, jika bukan mana mau Duke Xavier memeluk nya.batin mereka juga merasa senang melihat sifat Duke Xavier yang mulai menghangat dan tak datar meski bukan dengan mereka.

"Yasudah ayo kita masuk aku punya pekerjaan di sana" Duke Xavier menarik tangan Zia memasuki istana megah kediaman kaisar itu.

Saat berjalan masuk.
Zia tak henti hentinya mengagumi ciptaan manusia itu Diding yang berlapis emas dan permata belum lagi  vas, taman bunga dan lain nya sangat indah dan terawat.

"Wah apakah kalau ku ambil barang di sini tak apa apa?, Kan lumayan kalau di jual mahal" batin Zia melihat dinding istana yang berlapis emas dan berlian yang sangat cantik.

"Zia kau tunggu lah di sini atau berkeliling saja di istana aku ada keperluan di ruang kaisar, kau tak apa apa kan ku tinggal sebentar?" ucapan Duke Xavier membuat Zia melihat ke arah nya.

"Pergi saja vier aku tak apa apa aku akan menunggu mu sambil berkeliling di sini" senyum manisnya di berikan kepada Duke Xavier.

"Baiklah aku pergi, kau jangan pergi jauh jauh yah hanya di istana saja ya" perintah nya kepada Zia agar tak keluar dari kawasan istana karena di luar sana banyak musuh dan penjahat ia takut jika Zia keluar Zia akan terluka.

"Baik tuan Duke yang terhormat" Zia membukukan tubuhnya seperti seorang pelayan kepada tuannya.

Duke Xavier yang melihat Zia seperti itu hanya terkekeh geli mengelus rambut panjang Zia sebentar lalu pergi menuju ruang pertemuan.

Zia yang melihat Duke Xavier sudah pergi langsung saja berseru bahagia.

"Yeyyy ayo kita jalan jalan" seru nya lalu berjalan mengelilingi istana yang megah itu.

TBC...
Jangan lupa komen dan vote ya..
Papayyyy 🖐️🍒

TRANSMIGRASI <FIGURAN LICIK> [END] [SEGERA TERBIT!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang