PROLOG

996 133 34
                                    

AnyeoangHaseyo...
-
-
Disini, saya tidak memberikan visual, biar kalian bebas ngebayangin Visual masing-masing🤭💐
-
-
Daftar, dari mana kalian Nemu cerita ini😋👉
-
-
Mon maaf kalo banyak kesalahan, mohon di koreksi juga wahai sepuh😆
Karna ini, novel pertama saya hhe... Jadi maklum, kalo masih banyak kesalahan. Hihihi😁
-
-
Jangan lupa, ajak teman, kerabat, serta keluarga untuk membacanya bareng-bareng, biar gak ngakak sendirian, entar disangka gila lagi! Hihi^^
-
-
Okey, selamat membaca, fl ku😚🦑

°°°°

"Aaa!" teriak seorang gadis ketika melihat jam weker yang menunjukan pukul 07:25.

Ia langsung beranjak bangun dari ranjangnya, lalu mengarah kamar mandi dengan cepat, tak lupa membawa handuk kesayangan nya yang berwarna ungu pekat.

"Aduh... di hari pertama sekolah gini, bisa-bisa nya gue kesiangan!" gumamnya, tanpa henti melangkah kearah kamar mandi yang berada di sebelah dapur.

"Alah! Si badot hitam itu gak bangunin, gue! " kesalnya seraya mengepalkan tangan ketika di depan pintu kamar saudara laki-laki nya, lalu beranjak pergi menuju Kamar mandi.

"Kalo mandi... pasti kesiangan!"

Ia langsung mencium kedua ketiak serta rambut sedikit ke merahan itu.

"Masih wangi, lagian... muka gue kalo gak mandi juga terlihat cantik. Cuci muka saja!" gumam nya seraya melirik kanan kiri wajah nya lalu membilasnya.

•••

10 menit berlalu, ia baru siap memakai seragam putih dengan tangan pendek, dasi bercorak hitam kecoklatan, rok sebatas paha bercorak coklat kehitaman, serta sedikit make up. Tak lupa, mengikat rambut meski tak rapih dikarenakan waktunya yang mendesak.

Gadis itu memasukan buku asal-asalan, dengan cepat ia berlari keluar, lalu memakai motor vespa warna hitam miliknya dengan kecepatan full.

*****

Setelah sampai di depan pintu kelas baru nya, ia mengatur nafas berkali-kali, sesekali mengangkat kedua tangan nya.

"Hupff, pasti gak dimarahin, kan Lo anak baru disini! " pekik nya.

Perlahan, ia membuka pintu seraya memberikan salam.

"Assalamu'alaikum."

Seketika, guru yang sedang menjelaskan mata pelajaran nya terhenti, melihat kearah gadis itu. Begitupun seluruh murid di dalam kelas, semua mata tertuju pada nya.

"Waalaikumussalam. Silahkan masuk," jawab sang guru ramah.

Perlahan, ia memasuki kelas, sesekali mengangguk ke seluruh murid di depan nya, tak lupa senyuman khasnya mengiringi.

'Njir... banyak banget murid, nya.' batin nya.

Ia terhenti di sebelah guru itu, menghalangi sebagian papan tulis, melambai 'kan tangan ke seluruh murid di dalam kelas.

"Hai... "

Tapi tak ada jawaban dari seluruh murid itu. Mereka semua hanya diam, melihat gadis itu dari atas sampai bawah. Tak lupa, cibir-cibiran dari arah murid cewe mulai bergemuruh.

Membuat diri nya semakin canggung atas itu, sesekali ia melihat kearah guru nya. Lama sekali memperkenal 'kan diri nya!

'Hais... ni guru kenapa lama?!' batin nya kesal.

"Kenapa diam saja? Silahkan, perkenalkan dirimu," Seru guru berhijab itu.

Gadis itu hanya diam, menggaruk kepala nya yang tak gatal. Ternyata, harus dirinya sendiri yang memperkenal 'kan.

Aurel And Four Boys [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang