Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa hubungan paul dengan nabila memasuki bulan keempat.
Hubungan keduanya pun telah diketahui oleh sahabat nabila.
Awalnya nabila memang ingin merahasiakan ini semua dari sahabatnya itu,
Tetapi menurutnya untuk apa ditutupi, mereka juga salah satu rumah bagi nabila.
Kalau kata orang sih rumah itu tak hanya berbentuk bangunan tapi rumah juga bisa berbentuk keluarga, sahabat dan juga kamu.
Paul akhir-akhir ini sedang fokus mengerjakan skripsinya membuatnya jarang bertemu dengan nabila.
Namun, di setiap ujung minggu ia tetap berkunjung ke rumah nabila untuk bertemu dengan kekasihnya itu.
Akhir pekan ini, paul berencana mengajak nabila untuk pergi ke Bandung.
Mungkin ini akan sedikit menghilangkan penatnya setelah berjibaku dengan buku dan perpustakaan
-----
Pagi ini, paul melajukan mobilnya menuju rumah nabila. Sesuai janjinya paul sudah sampai di rumah nabila tepat pukul tujuh pagi.
Tok Tok Tok!!!!!
"Assalamualaikum" ucap paul
"Waalaikumsalam" jawab bunda nabila dengan membuka pintu
"Nak paul, udah sampe sini aja. Masuk nak, nabila masih siap-siap dikamar" lanjutnya
"Iya tan, makasih " ucap paul
"Panggil bunda aja biar kayak nabila" kata bunda
"Emang boleh tan ?" tanya paul
"Bolehlah, bentar yaa bunda panggilin nabila dulu" jawab bunda
"Iya bun" ucap paul
Paul sudah tak heran, jika nabila selalu lama dalam hal berhias.
Namun, Paul tak bernah bosan menunggunya. Gaza selalu menjadi penghibur disaat sedang menunggu nabila.
"Kak powl dor dor dor dor" ucap gaza
"aaaaaa kak powl tertembak" jawab paul dengan memegangi dadanya
"hahahahaha kak powl kalah" kata gaza sambil tertawa
Paul berpura-pura pingsan karena tembakan gaza
"Kak powl bangun, bangun kak bangun" ucap gaza sambil menggoyangkan badan paul
Nabila berjalan menuruni tangga menuju ruang tamu bersama bundanya.
"Kak kamu kenapa ? bangun kak, hei ..." ucap nabila sambil menepuk pipi paul
"Baaaaaaa " ucap paul sambil tertawa
"Ih kak ga lucu yaa" ucap nabila kesal
"Cie khawatir yaaah" goda paul
KAMU SEDANG MEMBACA
PELABUHAN HATI ( PAUL NABILA ) SUDAH TERBIT
RomancePROLOG Kita tidak pernah tau bagaimana kehidupan kita kedepannya. Kita hanyalah manusia yang menjalankan kehidupan yang telah diatur oleh pemilik semesta. Aku tidak pernah tau kemana hati ini akan berlabuh. Tetapi aku selalu percaya bahwa rencana-Ny...