Satu bulan berlalu...
Tangis Lio membuat nabila terbangun dari tidurnya.
"Kenapa sayang ?" tanya nabila dengan mengangkat Lio dari kasurnya
"Cup cup cup, Lio mau tidur bareng papa, iya ?" tanya nabila
"Dah disini ya, tuh papa aja masih tidur, bangun papa, Lio udah bangun loh" ucap nabila
Lio pun menepuk-nepuk pipi paul dengan pelan. Kemudian tangan mungilnya menyentuh kelopak mata paul agar papa nya itu terbangun.
"Tangan siapa ini hmmm" ucap paul dengan nada yang parau
"Cium papa dulu, baru papa bangun" ucap paul
Lio pun mencium pipi paul dengan lembut
"Pinternya anak papa, udah ngerti yah sekarang" ucap paul
"Ih Lio mah gitu, mama aja ga di cium"ucap nabila dengan pura-pura ngambek
"Tuh mama juga pengen sayang, yuk kita cium mama dulu" ucap paul pada Lio
Benar saja, Lio dan paul secara bergantian menciumi nabila. Lio hanya satu kali mencium nabila tetapi papanya menciumi seluruh wajah nabila itu tanpa terkecuali.
"By, ih basah ini wajah aku" ucap nabila
"Biarin, katanya tadi pengen di cium juga" jawab paul
Suasana pagi yang membuat paul semakin malas untuk beranjak dari kasurnya. Untung saja hari ini hari Libur.
Bagaimana tak bahagia memiliki keluarga yang begitu manis seperti ini. Yang membuat paul selalu betah berada di rumah.
Berada di kasur bertiga dengan saling mendekap. Menyalurkan rasa cinta kasih yang begitu besar satu sama lain yang membuat rumah tangganya semakin harmonis.
Paul berjalan untuk membuka pintu di balkonnya agar udara segar masuk ke dalam kamarnya.
Terlihat dari balkon paul ada tetangga samping rumah yang kini sedang fokus menyiram tanaman.
"Woiii Tetangga, sibuk amat" teriak paul
Tetangga yang diteriaki paul pun mencari dimana letak sumber suara itu.
"Gua lempar sendal baru tau rasa lu" ucap tetangga
"Lempar aja sini kalo kena" cibir paul
"Turun lo, gua gibeng juga lama-lama" kesal rony
"Ampun puh sepuh sepuh " ucap paul dengan tertawa
Ya, rony adalah tetangga baru paul yang baru saja pindah ke kompleknya. Paul juga yang memberi tahu rony jika ada rumah di jual tepat disamping rumahnya.
Tak perlu pikir Panjang , Rony pun menyetujui dan membeli rumah itu dan kini bertetangga dengan paul dan nabila.
"By, malu ih pagi-pagi udah teriak-teriak" dumel nabila
"Kalo sama bang rony ga teriak gak asik by" jawab paul
"Bang rony lagi ngapain emangnya ? berduaan sama salma ?" tanya nabila
"Boro-boro berduaan, tuh liat ini baru jam berapa by, dia udah nyiram taneman" ucap paul
"Yuk sayang kita ke rumah ongkel yuk" ucap paul pada Lio
"Cuci muka dulu by" ucap nabila
"Iya iya by, bentar papa cuci muka dulu ya sayang" ucap paul pada Lio
" O iya by kamu tau gak jas apa yang aku suka?" tanya paul dari pintu kamar mandi
"Jas yang warnanya navy kan, biasanya kamu suka pake warna itu kalo ke kantor" jawab nabila
KAMU SEDANG MEMBACA
PELABUHAN HATI ( PAUL NABILA ) SUDAH TERBIT
RomansaPROLOG Kita tidak pernah tau bagaimana kehidupan kita kedepannya. Kita hanyalah manusia yang menjalankan kehidupan yang telah diatur oleh pemilik semesta. Aku tidak pernah tau kemana hati ini akan berlabuh. Tetapi aku selalu percaya bahwa rencana-Ny...