Suasana pagi seharusnya menjadi suasana yang menenangkan.
Udara yang masih bersih menjadikannya lebih segar. Tetapi itu semua tak dirasakan oleh nabila.
Yang ia rasakan saat ini dadanya berdebar, Jantung nabila berdetak lebih kencang, akibat Pertanyaan yang diajukan paul membuat jantungnya tak aman.
"Makan dulu deh kak " jawab nabila
"Iya nab" ucap paul
"Harus jawab apa nih, duh kenapa jadi deg-degan gini sih" gumam nabila dalam hati
Sesampainya di Abang Soto , paul memesan dua mangkok soto dan dua air mineral.
Tak perlu menunggu lama, soto yang mereka pesan pun datang.
"Jangan pake sambel banyak-banyak nab masih pagi ini" ucap paul
"Iya iya orang baru sesendok juga" jawab nabila
"Mau pake perkedel ga nab ?" tanya paul
"Boleh deh satu" jawab nabila
Paul begitu menikmati makanannya, sepertinya ia memang sangat lapar.
Berbeda dengan nabila, perutnya yang tadinya lapar berubah menjadi sangat kenyang dan sedikit sakit perut. Bukan sakit perut ingin ke belakang tapi karena ia sedang memikirkan sesuatu hal.
"Jadi gimana nab ?" tanya paul
"Gimana apanya?" jawab nabila pura-pura tak mengerti
"Yaaaa itu, mau ga jadi orang yang aku sayang lebih dari teman ?" tanya paul
"mmmmm gimana ya kak ?" jawab nabila
"Ya tinggal jawab aja sih nab mau apa gak?" tanya paul dengan menatap nabila
"Maaf ya kak nabila ga bisa" Jawab nabila sambil membalas tatapan paul
Deg!!!!
Jantung paul seperti berhenti satu detik mendengar jawaban nabila
"Nabila ga bisa nolak" lanjut nabila
"Jadi kamu mau nab ??" tanya paul antusias
Nabila menganggukkan kepala dan tersenyum pada paul.
Rasanya paul sudah ingin berteriak saat itu juga saking bahagianya. Tapi saat ini Ia masih berada di Abang soto, ga mungkin ia melakukan itu.
Setelah selesai makan, paul mengeluarkan lima lembar uang seratus ribu untuk diberikan kepada Abang soto.
"Mas ini banyak banget uangnya ?" tanya abang soto
"Gapapa bang, nanti kalo ada orang makan soto kesini kasih aja gratis, sesuai jumlah uang itu" jawab paul
"Wiiiihhh dalam rangka apa ini mas ?" tanya abang soto
"Dalam rangka Bahagia bang " jawab paul dengan tersenyum
Pulang dengan perasaan yang tak terdefinisikan. Senyum Bahagia terpatri di wajah Dua insan yang baru saja menjadi pasangan kekasih itu.
------
Nabila berangkat ke kampus dengan motor kesayangannya. Menjalankan kegiatan perkuliahan dengan penuh semangat.
Disisi lain, Paul yang bisa dikatakan memasuki semester akhir mulai sibuk mengerjakan skirpsinya.
Perpustakaan lah yang menjadi tempat favoritnya saat ini, agar ia bisa segera menyelesaikan pendidikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELABUHAN HATI ( PAUL NABILA ) SUDAH TERBIT
RomantizmPROLOG Kita tidak pernah tau bagaimana kehidupan kita kedepannya. Kita hanyalah manusia yang menjalankan kehidupan yang telah diatur oleh pemilik semesta. Aku tidak pernah tau kemana hati ini akan berlabuh. Tetapi aku selalu percaya bahwa rencana-Ny...