Tiga bulan sudah nabila dan paul berada di swedia. Sore ini mereka akan kembali ke kota yang penuh sesak kendaraan. Ya, sore ini mereka akan kembali ke Jakarta.
Sebenarnya Nabila sudah sangat nyaman berada di Stockholm. Namun, mau tidak mau ia harus kembali ke Jakarta karena suaminya harus kembali bekerja mengurus Panaland yang selama ini hanya paul pantau lewat jarak jauh.
Tak hanya itu, Nabila juga sudah sangat rindu dengan kedua orang tuanya dan juga adiknya. Sudah lama bukan adik kakak itu tak baku hantam ala kakak beradik.
Sebelum merencanakan ini, Nabila dan Paul juga sudah berkonsultasi dengan dokter. Hasilnya kandungan nabila sudah cukup aman untuk melakukan perjalanan udara dengan waktu yang cukup lama.
Semua barang sudah nabila kemas dengan rapi. Tugas paul membawa koper-koper mereka ke bawah.
Yang Paul heran, mereka selalu membawa koper lebih banyak dari swedia. Padahal dulu waktu berangkat ke swedia kopernya tak sebanyak ini.
Selama di swedia Baju Lio dan Nabila bertambah banyak. Bagaimana tidak, Nabila tak pernah melewatkan toko-toko yang menjual baju-baju yang menarik untuk anaknya dan dirinya. Dari mana Outfit kece Lio selama ini kalo bukan nabila yang menjadi stylishnya,
Kini saat nya mereka bertiga berpamitan dengan mama, papa, oma dan opa. Rasanya berat sekali meninggalkan mereka semua. Nabila sangat beruntung memiliki mereka yang sangat menyanyanginya.
"Amo, apo io puyang ke Jakalta dulu ya, becok io kecini agi" ucap Lio pada Oma dan Opa
"Widiiih besok ga tuh bilangnya" gurau paul
"Paul ih biarin napa" kesal mama
"Iya sayang, hati-hati ya, Amo sama apo tunggu Lio kesini lagi yaa" jawab oma dengan mencium puncak kepala Lio
"Yaaah, nanti siapa dong yang nemenin apo metik jeruk kalo Lio pulang" keluh Opa
"Kan io becok kecini agi apo" jawab Lio
"Iya apo tunggu ya" ucap opa dengan mencium puncak kepala Lio
Selesai berpamitan dengan Oma dan Opa, mereka bertiga bergegas menuju mobil untuk menuju bandara. Kali ini tak hanya papa, tetapi mama juga ikut mengantarkan mereka ke bandara.
Tiga bulan tinggal bersama anak, menantu dan cucunya memang salah satu kebahagiaan tersendiri untuk mama.
Rumah yang selama beberapa bulan ini ramai dengan celotehan Lio dan penuh dengan mainannya, kini akan kembali sepi seperti sedia Kala.
Rasanya memang sedih tetapi mama juga harus mengerti, bahwa anaknya memang harus kembali bekerja.
Sesampainya dibandara, paul menurunkan semua koper di bantu dengan papa.
"Oma, io puyang duyu ya" ucap Lio
"Iya hati-hati yaa, selama perjalanan Lio harus nurut sama mama dan papa ya, oma tadi udah beliin mainan baru buat nemenin Lio pulang" ucap mama mengusap puncak kepala Lio dan menciumnya
"Iyaa acih oma" jawab Lio
"Sayang, makan yang banyak, dijaga ya kandungannya, jangan capek-capek, kalo emang capek ngurus rumah cari asisten rumah tangga aja biar kamu ga capek" ucap mama
"Iya ma siap, nabila ke jakarta dulu ya ma, pa" pamit nabila dan memeluk mama dan papa bergantian
Begitu juga dengan paul yang bergantian berpamitan dan memeluk mama dan papa.
Nabila duduk diatas airwheel bersama Lio diikuti paul disampingnya dengan membawa tas yang berisikan mainan Lio.
Tak lupa, sebelum flight nabila memakaian penutup telinga untuk Lio agar Lio tak terganggu dengan suara pesawat yang bising.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELABUHAN HATI ( PAUL NABILA ) SUDAH TERBIT
RomancePROLOG Kita tidak pernah tau bagaimana kehidupan kita kedepannya. Kita hanyalah manusia yang menjalankan kehidupan yang telah diatur oleh pemilik semesta. Aku tidak pernah tau kemana hati ini akan berlabuh. Tetapi aku selalu percaya bahwa rencana-Ny...