Nabila menggeliat bangun dari tidurnya. Paul masih terlelap dengan tangan masih melingkar diperut nabila.
Seketika nabila teringat kejadian semalam yang ia lakukan bersama suaminya. Ia masih malu jika mengingat kejadian semalam.
Meskipun ada rasa tak nyaman setelahnya. Bagaimanapun itu juga kewajibannya sebagai seorang istri.
Bergegas menuju ke kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu sebelum sholat subuh.
Setelah melaksanakan sholat subuh nabila kembali ke kasur untuk membangunkan paul.
"By, bangun by" ucap nabila dengan menepuk pipi paul pelan
"Hmmmm" jawab paul
"By, sholat dulu, aku udah sholat" ucap nabila
"Kok gak nungguin aku sih by" ucap paul
"Keburu kedinginan aku by, sana mandi dulu" ucap nabila
"Iya iya ini juga mau mandi" jawab paul
"By, terimakasih ya buat yang semalam" lanjutnya
"Apa sih by, jangan gitu lah, malu loh aku" jawab nbaila
"Kenapa malu sih by, gapapa" ucap paul dengan tersenyum
"made in swedia beneran ini by" lanjutnya
"Udah ih sana mandiiiiiiii" ucap nabila
"semoga cepet hadir di perut kamu ya sayang" ucap paul dengan mengelus perut nabila
"Iya by, udah sana kamu mandi" suruh nabila
"Iya iya ini mandi" jawab paul
Paul berjalan menuju kamar mandi dengan tersenyum mengingat kejadian semalam. Nabila kini telah benar-benar menjadi milik paul seutuhnya.
Setelah membersihkan badannya dan melaksanakan sholat, paul kembali menghampiri nabila yang sedang rebahan di kasur.
"By, aku hari ini ga masuk kerja ya" ucap paul
"Kenapa gak masuk, kamu sakit by ?" tanya nabila bingung
"Pengen di rumah sama kamu" jawab paul
"Gak ya by, kamu harus kerja" ucap nabila
"Aku gamau ya nanti anak aku punya papa yang males-malesan" lanjutnya
"Aku ga males ya by, cuma lagi pengen di rumah sama kamu" jawab paul
"Pengen meluk kamu seharian" lanjutnya
"Ih sumpah ya by, kenapa kamu jadi lebay gini sih by" ucap nabila heran
"Ya ga tau rasanya pengen sama kamu terus" ucap paul
"Ya kan nanti juga ketemu lagi by" ucap nabila
"Iya iya nanti aku kerja" jawab paul
"kamu nanti di rumah sama oma gapapa ?" tanya paul
"Ya gapapa lah by, masak iya mau ikut kamu kerja" jawab nabila
"Ya kali aja mau ikut" ucap paul
"Kalo boleh mah gasss ikut suami kerja" jawab nabila
"Yaudah nanti ikut aku kerja yah" ucap paul
"Iya, aku turun dulu ya by" lanjutnya
"Mau ngapain ?" tanya paul
"Ya bikin sarapan lah by" ucap nabila
"Gausah by, oma paling udah bikin sarapan" jawab paul
"Ya kan aku bisa bantu by" ucap nabila
"Yaudah sana kalo mau bantuin, aku mau tidur lagi" ucap paul
KAMU SEDANG MEMBACA
PELABUHAN HATI ( PAUL NABILA ) SUDAH TERBIT
RomancePROLOG Kita tidak pernah tau bagaimana kehidupan kita kedepannya. Kita hanyalah manusia yang menjalankan kehidupan yang telah diatur oleh pemilik semesta. Aku tidak pernah tau kemana hati ini akan berlabuh. Tetapi aku selalu percaya bahwa rencana-Ny...