Adzan maghrib berkumandang. Paul dan nabila bersiap untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah.
Paul menggelar dua sajadah untuk nabila dan untuk dirinya sendiri sembari menunggu nabila selesai memakai mukena.
Menunggu dan memandang wajah nabila yang tetap cantik meskipun tanpa polesan make up sekalipun.
Melaksanakan sholat maghrib dengan berjamaah memang rutinitas yang selalu mereka lakukan ketika sedang berada di rumah.
Selesai melaksanakan sholat maghrib, nabila melipat Kembali perelengkapan sholatnya.
"Tumben Lio jam segini udah tidur by" ucap paul
"Kecapean kali dia by, tadi sore abis nangis itu, Tolong pindahin Lio ke Kasurnya by, takut jatuh kalo kita tinggal makan ke bawah" ucap nabila
"Iya by aku pindahin dulu" ucap paul
"By, badan Lio panas by" ucap paul dengan panik
"Hah ? panas ?" ucap nabila yang berjalan menuju kasur dan menempelkan punggung tangannya pada dahi Lio
"Iya by panas banget badannya, Lio kenapa hmmm ?" tanya nabila dengan mata yang ingin menangis
"Aku ambilin kompres penurun panas dulu by" ucap paul
"Iya by" jawab nabila
"Lio kenapa sayang, mama sedih kalo Lio sakit begini" ucap nabila dengan terus mengusap kepala Lio
"Biar aku pasangin kompresannya dulu by, kalo sejam belum turun kita bawa ke dokter by" ucap paul
"Iya by, nangis boleh gak ?" tanya nabila pada paul
"InsyaAllah Lio gapapa sayang jangan nangis dong " jawab paul dengan mengusap tangan nabila
Seketika nafsu makan nabila hilang karena melihat Lio demam. Begitu juga dengan paul yang selalu berada di samping Lio.
"Aku ambilin makan ya by, kita makan disini" ucap paul
"Kamu aja by, aku gak laper" ucap nabila
"Udah tunggu sini by, aku turun ambil makan dulu" ucap paul
Paul turun ke bawah menuju ruang makan mengambilkan makan malam untuk dirinya dan nabila.
Ia mengambil nasi dan beberapa lauk yang sudah nabila buat tadi sore.
"Nih makan dulu by" ucap paul
"Buat siapa segini banyak nya by ?" tanya nabila
"Ya buat kamu sama aku lah by" jawab paul
"Kan aku udah bilang by, aku gak laper" ucap nabila
"Ayo aaa dikit aja by, Lio kan masih butuh asi by, kalo kamu gak makan berarti Lio juga gak makan" bujuk paul
Ucapan paul memang benar, Jika dirinya tidak makan berarti Lio pun tak dapat nutrisi yang cukup.
Nabila membuka mulutnya dan menerima suapan paul. Sembari menunggu Lio yang masih demam sampai saat ini.
Nabila Kembali mengecek suhu tubuh Lio dengan thermometer yang ia miliki.
"Udah agak turun by, semoga cepet turun ya by" ucap nabila
"Alhamdulillah, besok aja kita ke dokter nya by" ucap paul
"Iya by, ini udah agak mendingan meskipun masih anget juga sih badannya" ujar nabila dengan memandangi Lio
----------------------------
Ting Tong!!!!! (Suara bel rumah)
"Siapa by malem-malem gini mencet bel" ucap nabila yang mendengar suara bell
KAMU SEDANG MEMBACA
PELABUHAN HATI ( PAUL NABILA ) SUDAH TERBIT
RomancePROLOG Kita tidak pernah tau bagaimana kehidupan kita kedepannya. Kita hanyalah manusia yang menjalankan kehidupan yang telah diatur oleh pemilik semesta. Aku tidak pernah tau kemana hati ini akan berlabuh. Tetapi aku selalu percaya bahwa rencana-Ny...