11 - HE KEPT IT A SECRET

5.7K 656 626
                                    

Warning: Mohon menghargai penulis dengan vote dan komen. Komen di setiap paragraf akan semakin cepat membuat aku update chapter terbaru!

૮꒰ ˶• ༝ •˶꒱ა ♡

Setelah selesai dengan pemanasan untuk meringankan adanya cidera pada tubuh. Azgar kini melepas kaos miliknya. Hanya menyisakan celana latihan tinju yang biasa ia gunakan. Lelaki itu menatap sosok gadis yang kini tengah terduduk dengan tanktop croptop pink dan celana ketat olahraga.

"Amora nungguin lo hari ini?" tanya Nathasya yang kini tengah bersiap mengikat rambut terurai panjang miliknya.

Keduanya kini tengah berada di area ruang ganti terbuka. Azgar yang semula fokus memasang kain tinju di jemari-jemarinya, kini lelaki itu menoleh untuk menatap Nathasya. Kepalanya mengangguk kecil.

"Kenapa?" tanyanya tak berbasa-basi. Ia masih menatap Nathasya yang tak beralih pandang.

Nathasya terkekeh pelan. "Lo bilang dia kuliah di Melbourne, kenapa dia gak balik-balik?" tanyanya yang kini mulai membangkitkan tubuh.

"Kenapa lo harus tau alasannya?" tanya Azgar dengan tangan yang sibuk mengencangkan kain tinju miliknya. "It's none of your business," ceplosnya dengan mata yang kini menatap Nathasya dengan tatapan tajam.

Mendengar jawaban dari sosok Azgar, gadis itu terkekeh dengan wajah yang mengejek. "Harusnya lo sadar, Nattha. She shouldn't come to Indo often," tutur Nathasya, gadis itu memperingati Azgar.

Azgar menghela napas dengan kasar. "Gue tau sialan," tekannya yang kini telah selesai memasang kain tinju di jemarinya.

Nathasya lagi dan lagi terkekeh mendengar umpatan dari sosok lelaki yang ia kagumi sejak dulu. "Did she know something about us?" bisik Nathasya yang semakin melangkahkan tubuh mendekati Azgar.

Mendengar pertanyaan menohok dari sosok gadis yang baru ia temui kembali beberapa waktu silam. Lelaki itu menggeleng pelan. "No," jawab Azgar enteng.

Senyuman lebar itu kini mengembang di wajah Nathasya. Jemari lentiknya kini tergerak di atas bahu tegap telanjang milik Azgar. Bermain-main di sana. "Lo tau pengorbanan gue, Nattha," bisiknya pelan.

Azgar yang sadar jemari lentik Nathasya kini berada di atas bahunya, lelaki itu terdiam. Telinganya mendengar kalimat yang selalu Nathasya lontarkan padanya beberapa waktu ini. Senyum seringai ia berikan pada gadis di hadapannya.

"Gue udah denger kalimat itu berkali-kali, Sya," tuturnya pelan. Kakinya melangkah untuk keluar dari area ruang ganti terbuka. Pun jemari Nathasya dengan tak sadar kini terhempas dari bahu tegap milik lelaki tampan yang kini melangkahinya, tanpa menoleh sedikitpun.

Nathasya tersenyum kecil. "Lo gak lupa kan? Malam ini waktunya lo transfer uang," seru Nathasya yang dihadiahi anggukan oleh Azgar.

Lelaki itu melangkahkan kaki keluar dari area ruang ganti. Napasnya tak begitu beraturan kini. Jemarinya mengepal dengan kencang, ia siap untuk memulai latihan siang ini.

Sebelum memasuki ring yang sudah terdapat Agam. Matanya kini menangkap gadisnya yang tengah berbincang dengan Sinta di kursi panjang dekat ring. Kakinya kini berbelok arah, ia lebih memilih melangkah mendekati gadisnya terlebih dahulu.

Amora yang sadar Azgar tengah melangkah mendekatinya, pun gadis itu kini menoleh. Tubuhnya kini telah bangkit dari duduknya. Azgar melayangkan senyuman yang begitu menawan dengan sentuhan rambut-rambut halus di bagian bawah wajahnya.

Lelaki itu dengan cepat mendekap Amora. Melampiaskan segala rasa gundah yang dideritanya akhir-akhir ini. Satu kecupan ringan Azgar layangkan di kepala Amora.

AZGARAMORA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang