14 - HIM AND HIS CRAZY OBSESSION

6.1K 705 847
                                    

Warning: Mohon menghargai penulis dengan vote dan komen. Komen di setiap paragraf akan semakin cepat membuat aku update chapter terbaru!

૮꒰ ˶• ༝ •˶꒱ა ♡

Derai air mata itu berjatuhan sama derasnya dengan air hujan yang membasahi jalanan siang. Langit cerah rupanya kini terganti menjadi gelap layak hati sosok yang kini mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh menuju sasana tempatnya berlatih. Persetan dengan derasnya hujan hingga menghalangi penglihatan.

Azgar kini menghentikan laju mobilnya di tepi jalan. Memilih untuk berhenti sejenak menetralkan diri dari sesaknya dada. Lelaki itu menangis membayangkan gadisnya bersama lelaki lain. Keegoisan itu tinggi. Obsesinya kian membesar. Kepemilikannya akan terus menjadi miliknya, adalah prinsip hidupnya.

Jemarinya meraih ponsel yang sempat ia lempar dengan kencang di dalam kamar. Layar berwarna hitam legam tak menampakan bahwa benda itu masih berfungsi. Mengetuk-ngetuk pada setir mobilnya. Ia, frustasi.

"FUCK YOU OFF!"

Brak!

Bantingan kedua kalinya kepada benda mati tak bersalah itu kembali. Ia berteriak dengan kencang diiringi derai air mata yang tak juga terhenti. Matanya memerah tajam. Jemarinya kian mengepal dengan kencang di setir mobilnya.

Kepalanya menggeleng. Jemarinya mengusap wajah dengan kasar. Lelaki itu menarik rambutnya kencang. Azgar begitu sulit mengontrol emosinya, tanpa Amora.

Bug!

Satu tinjuan keras dengan tangan terkepal telanjangnya ia layangkan kepada setir mobil. Yang lagi dan lagi tentu tidak bersalah. Lelaki itu terus meninju setir mobil miliknya. Tak henti, dengan tangisan sedu yang juga tak kunjung reda. Bahkan kepalan tangan itu tampak memerah dan sedikit biru di sana.

Sialnya, langit sepeti mendukung dengan apa yang dirasakan oleh Azgar. Hujan kian deras dengan petir yang menghiasi gelapnya langit kini.

Bahu lebarnya kini naik dan turun tak karuan. Napasnya tak lancar dan terjeda-jeda. Oh sialan, pernahkah kalian melihat sang juara bertahan pertarungan ilegal menangis sejadi-jadinya hanya karna sebuah pemikiran buruk yang belum tentu kebenarannya?

Setelah beberapa menit Azgar menahan segala rasa sedihnya. Lelaki itu kini menghela napas begitu panjang. Matanya memejam. Meski kepalan jemari yang menggenggam setir masih begitu kencang. Setidaknya ia tak lagi meneteskan air mata.

"You're not a weak person," bisiknya pada diri sendiri. Lelaki itu memberi dukungan pada diri sendiri.

Tapi semua itu sia-sia. Pikirannya melayang. Begitu tersiksanya diri tanpa sosok sang kekasih. Amora adalah remote control dirinya. Hanya Amora yang dapat menenangkan ledakan emosinya. Hanya Amora yang dapat membuatnya membuka telinga dan mendengarkan segala bentuk nasihat baik.

"I'm a weak person, without Amor."

Matanya kembali memejam. Sialnya ia kembali merasakan rasa sakit dan sulitnya menahan sebuah tangisan agar tak pecah. Ia ingat bagaimana hancur hidupnya dulu sebelum Amora datang dan menatanya lebih baik.

Tak memiliki arah dan tujuan. Hidupnya hanya untuk mencari nama baik Calextro dan menampakan pada dunia bahwa ia bukan lelaki lemah. Namun setelah Amora datang di hidupnya, Azgar akui ia merubah diri begitu jauh.

"No one will replace you in my life. Nor will anyone replace me in your life, Amor," bisiknya tatkala wajahnya kini ia letakkan di atas setir mobil miliknya.

Ia begitu tersiksa. Dapat diakui dengan jelas oleh keadaannya kini. Tangis yang semula terhenti kini kembali pecah. Lelaki itu menangis di balik wajah yang ia sembunyikan di atas setir mobilnya.

AZGARAMORA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang