24 - LOVE IS GOOD OR BAD

5.2K 658 717
                                    

Warning: Mohon menghargai penulis dengan vote dan komen. Komen di setiap paragraf akan semakin cepat membuat aku update chapter terbaru!

૮꒰ ˶• ༝ •˶꒱ა ♡

"Nice to see you again, Azgar."

Satu kalimat penyadar yang Amora berikan pada Azgar. Lelaki itu masih terdiam kaku dengan mata yang kini berubah menjadi sendu. Ini nyata. Gadis yang ia cintai nyata berada di hadapannya.

Belum sempat Azgar menjawab sapaan yang Amora berikan padanya. Mata lelaki itu menangkap Amora berlalu dengan cepat melewatinya bersama dengan Karin.

Azgar memutar tubuh seraya mata yang tak lepas dari punggung Amora. Gadis itu melangkah memasuki area markas. Ia pastikan Amora akan menuju toilet markas.

"Hahaha! Uhuyyy!!" seruan menggoda yang begitu menggema di telinga Azgar membuat lelaki itu menoleh ke sumber suara. Mendapati Niko yang kini menaik turunkan alisnya dengan cengiran yang lebar.

Azgar terkekeh kecil dengan wajah menunduk. Lelaki itu tahu ini semua akal-akalan dari seorang Niko. "Bangsat," lirih Azgar dengan kekehannya pada Niko. Tangan lelaki itu menepuk pundak Niko.

Niko mengangguk-angguk dengan bangga. Ia terkekeh melangkah bersamaan dengan Azgar menuju teras markas. Ah ya, tentu saja Azgar tak berniat pulang jika Amora kini berada di markas.

Azgar kini telah terduduk di kursi kosong yang berada di teras markas. Matanya hanya menuju satu objek. Pintu utama markas. Ia mengharapkan Amora kembali dengan cepat. Ia ingin menatap Amora dengan mata telanjangnya. Ia begitu merindukan gadisnya.

"Nungguin siapa sih? Nanti juga balik lagi gak akan ilang!" seru Ragnar yang kini terkekeh menggoda Azgar. Lelaki berbadan besar itu menatap Azgar yang tersenyum seraya menundukan wajah. Oh lihatlah, wajah suramnya tak lagi terlihat. Kekuatan seorang Amora.

Azgar berdeham kecil. Lelaki itu tahu Amora akan kembali keluar dari dalam markas. Ia bahkan mendengar ketukan sepatu gadisnya. Azgar menggosok hidungnya perlahan. Merapikan topi yang terbalut di kepala. Lelaki ini salah tingkah, begitu manis.

Kedua matanya kini menangkap sosok Amora. Gadis itu begitu cantik dengan skim dress hitam yang dipadukan dengan leather jacket. Rambutnya terikat pony tail. Bagaimana Azgar dapat melepaskan gadis sempurna ini?

"Masih lama ya, Nik?" tanya Amora kepada Niko. Gadis itu kini terduduk bersama Karin. Tepat di hadapan Azgar yang kini masih menatapnya dengan terang-terangan.

Niko mengangguk kecil dengan cengirannya. "Tuh ngantri, Mor," tunjuk Niko pada gerobak piscok penuh pelanggan milik Juan dengan dagunya.

"Santai dong, Mor. Gak kangen apa sama yang di sini," goda Arka yang matanya kini menatap Azgar. Oh jangan lupa, lelaki penuh obsesi itu masih menatap Amora dengan begitu jelas.

Amora terkekeh kecil. Gadis itu tahu Nathasya berada di antara para anggota Calextro kini. Terbukti dengan adanya Nathasya yang kini terduduk tepat di samping Ragnar. Nathasya masih bungkam dengan gelas yang ia genggam.

"Kangen markas?" iseng Amora kepada Arka yang kini terkekeh bersama para anggota Calextro lainnya.

Agam terkekeh geli. "Udah Gar, diliatin mulu. Gak akan ilang!" seru Agam yang berhasil membuat Azgar kini tersenyum tipis. Namun mata lelaki itu tak bergerak ke sana kemari. Hanya tertuju pada Amora.

Amora tersenyum simpul. Gadis itu memilih untuk memainkan ponselnya. Seraya mendengarkan para kawan-kawannya berbincang. Hingga satu pertanyaan yang Arka lontarkan mau tak mau harus ia jawab.

"Balik sama ayah bunda, Mor?" tanya Arka dengan jemari lelaki itu yang sibuk memetik gitar.

Amora menggeleng pelan disertai dengan senyumannya. "Ayah masih ada beberapa kerjaan di sana jadi mereka bakal nyusul semingguan lagi mungkin ke sini. Gue kemarin balik bareng tem–"

AZGARAMORA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang