13 - IT'S OK, SHE'S FINE

5.4K 628 516
                                    

Warning: Mohon menghargai penulis dengan vote dan komen. Komen di setiap paragraf akan semakin cepat membuat aku update chapter terbaru!

૮꒰ ˶• ༝ •˶꒱ა ♡

Tiga lelaki muda yang kini tengah melangkahkan kaki di area pasar. Malam begitu dingin, salah satunya kini membenarkan letak jaket denim yang digunakan. Berambut gondrong yang ia ikat. Jaya, kini melangkah bersamaan dengan Gareng dan Hoki.

Ketiganya melewati pasar yang hampir semua tokonya telah tutup. Bertujuan untuk berkumpul di salah satu tempat yang berada di pojokan pasar. Jaya melangkah lebih dahulu, sesekali menyapa kawannya yang tengah bermain judi tak jarang juga catur.

"Bang, gue dapat berita terbaru," satu kalimat Jaya lontarkan tatkala matanya menangkap sang pemimpin penguasa pasar kini tengah terduduk dengan para anak buah ditemani kartu remi juga kacang rebus.

Lelaki paruh baya itu kini menoleh. Satu alisnya terangkat. Dengan jelas ia penasaran berita baru apa yang akan ia dapatkan dari sosok Jaya. Anak buah paling bisa diandalkan olehnya perihal mengintai. Benar kah begitu? Akan kah terbukti?

Jaya mendudukan tubuhnya tepat di depan pemimpinnya sekaligus sang penguasa pasar. Sang penguasa pasar itu kini dengan seksama mendengarkan apa yang Jaya lontarkan padanya.

"Bang, ceweknya gak mirip sama foto yang lo kasih ke gue," tutur Jaya yang jemarinya kini merogoh satu buah kertas photo yang menampakan wajah, Amora.

Sang penguasa pasar mengerutkan kening begitu dalam. Tak mengerti dengan apa yang Jaya katakan padanya. "Maksud lo apa?"

Begitu dibuat penasaran dengan apa yang Jaya katakan. Ia terus memandang Jaya meminta sebuah penjelasan. Lelaki muda sekaligus anak buahnya itu datang secara tiba-tiba dan membahas sosok yang menjadi incarannya.

"Bukan dia Bang, gue tadi gak sengaja liat Azgar jalan sama cewek. Tapi bukan yang ini. Si bangsat itu bukan sama cewek yang ada di foto ini, Bang," tutur Jaya menggebu-gebu.

"Bahkan si anjing itu rangkul-rangkul cewek yang jalan sama dia tadi. Gue yakin ini cewek barunya. Gue yakin dia udah gak bareng sama cewek yang ada di foto ini," lanjutnya begitu yakin yang ditemuinya tadi bukanlah sosok Amora.

Sang penguasa pasar menggeleng tak terima. "Gak mungkin, anjing! Gue inget jelas kok pacar dia itu Amora. Lo salah liat kali! Udah lah, lo jalanin perintah lo, gak usah berbelit-belit!" tekannya yang kini membangkitkan tubuh. Hendak menghubungi seseorang dengan ponselnya.

Jaya menghela napas pelan. Jemarinya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia hendak menghampiri Gareng.

"Reng, lo liat kan? Cewek tadi itu bukan yang ini kan?" tanya Jaya seraya menyodorkan photo yang menampakan wajah Amora. Lelaki itu masih mencari sebuah kebenaran dengan apa yang dipandangnya.

Gareng mengangguk pasti. "Iya, Jay. Gue juga liat kok itu bukan Amora. Gue tau muka Amora, cewek tadi itu bukan Amora. Gue bisa pastiin itu," bela Gareng yang membuat Jaya mengangguk semakin yakin.

Sementara sang penguasa pasar kini tengah memulai sambungan telepon di ponselnya. Lelaki paruh baya itu berjalan mondar-mandir tak karuan. Hingga sambungan teleponnya diterima.

"Bos, si Azgar udah gak sama Amora?" tanyanya yang menggebu. Mencari sebuah jawaban.

Sang penguasa pasar, pun kini dengan seksama mendengarkan seraya mengangguk-anggukan kepala. "Info dari mana gue tanya? Amora itu pacar Azgar! Kenapa lo bisa-bisanya ngomong gitu? Jangan terkecoh tolol!" satu bentakan terdengar dari seberang sana.

Sang penguasa pasar pun meringis kecil. "Bos, si Jaya ketemu Azgar katanya tadi. Dia bilang Azgar bawa cewek tapi bukan Amora. Sialan, salah liat kali dia?" tuturnya mencari pembelaan agar tak dapat semprot dari tuannya.

AZGARAMORA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang