4 - SHE MET HIM

6.3K 648 1K
                                    

Flashback on

Satu pukulan kencang dilayangkan untuk salah satu pecundang malam ini. Mata tajamnya begitu menyorot sebuah kemarahan. Tak ada kamus mengalah baginya. Azgar kini bersiap, straight punch. Throw punch. Lateral flash. Hook. Cross elbow. Elbow raising. Parietal knee. Flying knee. Delapan teknik self defense Azgar layangkan dalam satu waktu kepada Sadam yang kini terjatuh dengan keras. Membuat sorak sorai kian ramai, tatkala para anggota Calextro pun telah bergabung mendukung Azgar di sekitar ring neraka.

"MAMPUS ANJING!!" teriak Ragnar yang kini tertawa dengan kencang. Lelaki itu menatap Enrico yang kini berteriak tak terima dengan ambruknya Sadam.

Ale tersenyum kecil. Rasanya sia-sia mengkhawatirkan seorang Azgara. Lihat saja? Adik kecilnya itu kini kembali melayangkan beberapa pukulan kencang kepada Bio setelah membuat Sadam tergeletak tak berdaya.

Berto berkacak pinggang. Bertepuk tangan dengan kencang. "FOKUS GAR!! FOKUS!!"

Perihal teknik tentu dirinya telah dilatih oleh Bang Pirto sejak masa kanak-kanak. Tentang keberanian dan mentalnya? Bang Berto yang melatih sejak dulu. Senyum seringainya merekah tatkala Sadam kini bangkit dengan sempoyongan dan berakhir ambruk kembali. Sadam dinyatakan K.O. oleh wasit. Lelaki berumur itu kini tengah ditarik oleh Giri menuju pinggiran ring.

Tujuan Azgar kini Bio, setelah 9 ronde terlewati. Bio dengan wajah penuh lebam dan keringat juga darah yang bercucuran saling salip menyalip. Juga Azgar, tak munafik melawan dua orang sekaligus membuat peluhnya kini bercucuran deras. Belum lagi luka di pinggiran bibir dan lebam di pipi kirinya.

Lonceng kembali berdenting. Mengartikan bahwa ronde 10 kini dimulai. Azgar kembali bersiap, mengeluarkan teknik uppercut to the head dan body shot dengan cepat dan keras menuju tubuh Bio. Membuat Bio kini kewalahan, lelaki itu melakukan perlindungan diri menggunakan kedua tangan yang berada di depan wajah.

"Sialan!" teriak Bio keras.

Kakinya melangkah cepat menghampiri Azgar. Memberikan pukulan dari arah kepala belakang.

Bugh! Bugh!

Dua pukulan ringan Bio layangkan di kepala Azgar. Kekuatan Bio sudah terkuras habis. Belum lagi rasa pusing itu menjalar di kepalanya. Namun yang Bio lakukan merupakan sesuatu yang berbahaya. Tindakan Bio dapat membuat cedera di kepala Azgar. Azgar bisa saja mengalami mati batang otak maupun pendarahan otak.

Tapi beruntungnya pukulan ringan itu tak begitu mempengaruhi dan mengakibatkan hal fatal pada kepala Azgar. Azgar tak tinggal diam, pun lelaki itu dengan cepat melakukan teknik spinning back elbow. Serangan siku belakang dengan menggunakan momen putaran tubuh.

Tergeletak dengan berteriak kencang kesakitan. Penonton semakin berteriak riang. Beruntung lah untuk Berto, malam ini mendapat banyak setoran para penggila pertaruhan. Lelaki tua itu menyerahkan pekerjaan menghitung uang pada anak buahnya. Ia begitu fokus dan tersenyum menang melihat anak didiknya bermental baja. Kepercayaan diri Azgar menjadi salah satu faktor pendukung keberaniannya.

"TOLOL!! BANGUN BANGSAT!!" teriak Enrico pada Bio. Lelaki itu begitu tak terima dengan Bio yang kini memilih untuk menyerah memberikan pertanda mengangkat tangan pada wasit.

Bio menyerah. Tak ingin melanjutkan pertarungan sengit antara dirinya dan Azgar. Sementara Azgar? Lelaki itu hanya menunggu keputusan akhir. Jika pertarungan dilanjutkan, ia akan melanjutkan. Jika pertarungan diberhentikan, maka ia akan berhenti. Begitu mudah pemikirannya.

Wasit membunyikan lonceng dengan kencang. Pertadingan dinyatakan selesai.

"AZGARA!" teriak wasit sembari menjunjung tinggi tangan Azgar.

AZGARAMORA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang