WARNING!!!!!
JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH,VISUAL,ATAU APA ITU HANYA KEBETULAN SAJA! TIDAK ADA NIAT KAMI UNTUK MENGCOPY KARYA LAIN! SEKIAN TERIMAKASIH!
Hembusan napas lega keluar dari bibir Abi saat melihat seorang perempuan sedang berlari ke arahnya, itu Azura. Sudah sekitar sepuluh menit yang lalu ia menunggunya di depan gerbang sekolah. Cewek itu selalu saja membuatnya menunggu lama.
Abi berdecak sebal "lama banget sih lo! gue tuh gak suka nunggu tau gak?!" bentaknya. mungkin jika pada para sahabatnya Abi tidak akan mengatakan kalimat yang panjang. Namun...
Azura mengerucutkan bibirnya "ya maap! Gue kan tadi dipanggil guru sebentar, lo marah marah mulu gue tendang nih burung lo!" Azura melirik sinis ke arah cowok itu.
Bugh!
Abi melemparkan helm yang sudah dibawannya itu ke arah Azura. Cewek itu berhasil menangkapnya meskipun agak kaget karena Abi melemparkannya tanpa aba-aba.
"GUE BENCI SAMA LO!" Azura berteriak.
"Berisik, buruan pake, terus naik" perintahnya dengan sedikit geram.
"motor lo butut banget!" maki Azura memandang jijik ke arah motor milik Abi. Apa yang dikatakan cewek itu tidaklah benar. Bahkan, motor milik Abi itu hampir mencapai angka lima ratus juta.
"Butut?" Abi mengerutkan keningnya. "Besok gue beli lagi yang baru.buruan naik" Abi melihat Azura. Cewek itu terlihat kesulitan ketika mengaitkan pengait helmnya. Terpaksa mau tidak mau Abi harus turun dari motornya.
"Gini aja gabisa, lemah lo!" sambil mengaitkan pengait helm.
Azura geram. Lalu memukul kepala Abi yang sudah terbalut dengan helm.
"Sialan lo ya! Nyebelin banget lo bangke!"Abi mencoba untuk menahan amarahnya yang sudah memburu. Baru kali ini dia melihat cewek yang berani berbicara kasar seperti itu kepadannya. Nyali cewek itu benar-benar patut diapresiasi. Tanpa berlama-lama, Abi menarik paksa tangan Azura "lo bisa gaksih gausah mukul kepala gue?" Tanyanya dengan nada emosi.
"Ya makanya lo kalo ditanya itu harusnya jawab bukan malah ngebisu!"
"Ni juga! panas banget njir cuaca!" Azura berdecak sebal. Telinganya hampir budeg ketika mendengar suara klakson kendaraan yang saling bersahutan.
"Mau yang sepi? Sana ke kuburan!" balas Abi setengah emosi karena mulut cewek itu yang tak ada habis habisnya melontarkan kalimat.
"Ngapain ke kuburan?"
"Pikir sendiri!" Abi emosi. Ditambah dengan jalanan yang macet saat ini.
Azura berdecak "Anjing!"
"Manusia"
Azura kesal. Abi itu sangat pedas jika mengeluarkan kata kata. Sangat menyebalkan. Cowok itu sudah berulang kali melontarkan kalimat yang menyebalkan. Padahal, mereka baru saja saling kenal.
"Mau ke toko, beli baju buat lo besok"
*******
"Ngambil casing hp doang?"
Refan, yang tengah duduk di kasur, menatap aneh ke arah Aldi. Dia tak mengerti kenapa sahabatnya itu rela datang malam malam ke rumahnya hanya untuk mengambil sebuah casing hp.
"Kan bisa minta tolong gue?" Lanjutnya.
"Malas. Najis nanti kena tangan lo" balas Aldi kejam. Dia segera memasukkan casing hp miliknya itu ke saku celananya.
Refan mendelik. Sahabatnya itu memang paling bisa merendahkan harga dirinya. Refan menatap sengit ke arah Aldi yang berdiri di sisi ranjang. "Tega amat lo sama gue, kit heart hati ku di"
"Lebay" Aldi menatap datar ke arah cowok itu. "Kasihan,miskin. Makanya rumahnya gini gini aja."
"Lo lebih kasihan. Pengen jadi polisi tapi orangtuanya gak ngerestuin" sindir Refan balik.
"Kasihan miskin, gak punya duit" celetuk Aldi.
"Kasihan punya duit, rumah gede, tapi gak bahagia"
"Kasihan cuman tinggal sama kakek nenek doang". Aldi menyunggingkan senyum miring. Kedua orangtua Refan sudah meninggal sejak ia lahir yang membuat Refan tinggal bersama kakek dan neneknya.
"Kasihan, adeknya meninggal kecelakaan" balas Refan, masih tidak mau mengalah.
Aldi langsung terdiam. Dia menatap tajam ke arah Refan dengan tangan terkepal. Keduanya saling beradu tatapan penuh amarah. Tenang, ini sudah biasa terjadi diantara keduannya. Mereka bersahabat sejak mereka masih SMP.
"Ngambekan lo jelek" Refan melempar bantal hingga mengenai wajah Aldi yang merengut.
Bukannya marah, Aldi justru tersenyum tipis. Dia berjalan pelan ke arah nakas dan mengambil yang sudah dibawanya tadi.
"Minum, biar nggak cepet mati" celetuk Aldi sambil melemparkan minuman bertuliskan fruit tea ke arah Refan.
Refan berhasil menangkapnya. Sebenarnya Aldi itu cowok yang baik,good boy, tapi tertutup dengan wajah judesnya itu.
"Thanks, brother" ucap Refan kepada Aldi yang sudah melangkah keluar dari kamar Refan.
Refan melihat Aldi keluar dari kamarnya. Dia pun menggelengkan kepalanya geli.
"Lo mau kemana di?"
Teriaknya."Mau nemuin calon pacar!" balas Aldi teriak.
********
******
NEXT GA NIEH?!!?!WKWKWKWK
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIDZAR
ActionFOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️‼️ Cowok yang tengah mengenakan jersey berwarna hitam itu belum punya niat untuk pulang. Di lapangan basket, dia menyugar rambutnya. Keringat yang menetes dari dahinya itu membuatnya benar-benar terlihat sangat menawan. Bol...