6. AT THE PARTY 18+

306 106 6
                                    

WARNING!!!!!
JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH,VISUAL,ATAU APA ITU HANYA KEBETULAN SAJA! TIDAK ADA NIAT KAMI UNTUK MENGCOPY KARYA LAIN! SEKIAN TERIMAKASIH!

WARNING!!!!!JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH,VISUAL,ATAU APA ITU HANYA KEBETULAN SAJA! TIDAK ADA NIAT KAMI UNTUK MENGCOPY KARYA LAIN! SEKIAN TERIMAKASIH!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Abi mengajak Azura untuk pergi menuju toilet. Abi melepas genggaman tangannya dari tangan cewek itu.

Abi sedikit mendekap cewek itu di dinding. Kaca yang terpampang jelas ada gambaran dua insan itu disana. "Jelasin ke gue kenapa tadi bisa kejatuhan air minum?"

Jantung Azura berdegup kencang karena posisi Abi yang terlalu dekat dengan tubuhnya, bahkan hanya kurang satu langkah lagi.
"Tadi tuh pas lo lagi ngobrol sama temen-temen lo itu, Jovanka ga sengaja numpahin minumannya ke pakaian gue, ya.. awalnya sih gua marah ya karna gue gatau kalo itu Jovanka, tapi setelah gue tau kalo itu dia..ya gue gabisa marah lagi, terus juga AC ruangannya dingin banget!" jelasnya sambil menatap ke arah bawah.

Abi meliriknya. "Dinginnya kaya gimana?"

"YA DINGIN BANGET! ITU AC BERAPA DERA-"

Abi menutup mulut Azura dengan satu tangannya. "Jangan teriak-teriak. Mulut lo bau azab" ucapnya ketus.

Azura lalu menjinjitkan kakinnya agar bisa sejajar dengan kepala Abi. Lalu berbisik erat. "Ya maap! Kan gue refleks! Tapi emang bener sih, Bi. AC nya dingin banget, apalagi ni gaun cuman se lengan gue doang."

Abi hanya mendengarkannya. Abi memajukan tubuhnya lalu wajahnya. Membuat Azura menahan napasnya berusaha bersikap setenang mungkin. Tapi kalah ketika cowok itu mengambil kotoran yang ada di rambut Azura. Azura kini dapat merasakan deru napas Abi ketika di kulit wajahnya.

"Woi lo mau ngapain bangke?!" Azura mendorong dada bidang Abi. Azura terkejut karena bisa merasakan detak jantung cowok itu di tangannya. Detak jantungnya normal. Buru-buru Azura menjauhkan tangannya dari dada Abi.

"Itu di rambut lo ada kotoran tadi!" sarkasnya.

Astaga yang tadi itu terlalu intim untuk mereka berdua. Apalagi ini sedang di toilet!

"Oh..btw gue jadi pacar pura pura lo berapa hari lagi?" tanyanya.

"Dua minggu lagi"

"APA?! WHAT THE FU-"

"Jangan teriak-teriak, Azura, mulut lo bau azab!" jelasnya lagi.

"BERISIK! nyebelin lo! gue kayak gini juga gara gara lo, Bi! kan bisa aja kemarin gua cuci seragam lo yang kena jus mangga gue, eh malah lo bikin gue jadi pacar pura pura lo, dan dengan gobloknya gue terima kemauan lo itu!"

Abi melonggarkan dasi yang sedikit mencekik lehernya. Ia hanya diam dengan tangan bersedekap di dada, dan mendengarkan ocehan yang keluar dari mulut cewek itu.

"Kenapa sih, Bi. Lo harus jadiin gue pacar pura pura lo?! Emang gaada yang lain selain ini?" ucapnya dengan sedikit emosi.

"Gue butuh lo biar Bokap sama Nyokap gue gak ngatur pasangan gue."

ABIDZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang