3. rooftop

327 112 16
                                    

WARNING!!!!!
JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH,VISUAL,ATAU APA ITU HANYA KEBETULAN SAJA! TIDAK ADA NIAT KAMI UNTUK MENGCOPY KARYA LAIN! SEKIAN TERIMAKASIH!

WARNING!!!!!JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH,VISUAL,ATAU APA ITU HANYA KEBETULAN SAJA! TIDAK ADA NIAT KAMI UNTUK MENGCOPY KARYA LAIN! SEKIAN TERIMAKASIH!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di rooftop sekolah. Abi dan para sahabatnya berkumpul. Rooftop ini memang sudah menjadi tempat favorit Abi dan teman temannya. Selain di kantin disini juga sering ditempatinya. Wajah Abi terlihat sangat murung. Dia bertengkar dengan ayahnya malam tadi.

"UHUK!"

Akmal buru-buru membuang puntung rokok di tangan Abi. Kemudian menepuk nepuk punggung sahabatnya itu. Abi terbatuk setelah menghabiskan sebatang rokok.

"Jangan ngikutin Andrew sama lainnya yang doyan nyebat" tegur Akmal.

"Biar nggak ketahuan Mahesa kalo ke kelas" Akmal menyodorkan satu permen mint ke arah Abi. Mahesa adalah ketua Osis SMA Wismagama.

"Thanks" balas Abi, lalu menerima permen itu.

Akmal kembali membuka pembicaraan "cewek yang kemarin lo ajak ketemuan di lapangan basket lucu juga, lo nggak mau nyoba pedekate aja ke dia bi? Sebenernya gue ikut ngenes kalo lo cuma diem waktu yang lain ngomongin cewek" celetuk Akmal.

"Males, buat lo aja" balas Abi.

Akmal terkekeh pelan "nggaklah bi, gue udah suka sama satu orang" Akmal pun tersenyum tipis sambil memandangi pemandangan dari atas rooftop.

Refan menghembuskan napas berat. Padahal, banyak yang menyukai sahabatnya itu.

"Dia lebih brutal dari cewek yang lainnya. Sesuai sama selera lo kayaknya bi" ucap Andrew yang sedang memakan kuaci, dan melemparkan kulit kuaci itu ke muka Zeck.

"Sialan lo anj, gua petot pala lu ngen-"

"Shhttt diem!" Sarkas Andrew sambil menutup mulut Zeck.

Abi melirik sinis ke arah Andrew "Gue nggak pernah cerita soal selera gue"

Andrew cengengesan. Memang benar apa yang Abi katakan. Dia hanya mencoba untuk menebak nebak saja karena selama ini Abi tidak pernah terbuka sepenuhnya pada teman temannya.

"Cerita cerita dong bi. Ntar gue cariin" ucap Refan sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Lo juga jomblo kalau lo lupa" Abi memutar bola matanya malas. memejamkan matanya sejenak. Lalu memilih untuk menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kayu panjang yang sudah reot itu. mereka tidak kembali ke kelas. Rugi kalo jam kosong seperti sekarang hanya digunakan untuk belajar di kelas.

"Weiittsss nggak, gue lagi suka sama seseorang bi" Refan cengengesan.

"Siapa tuh" tanya Akmal penasaran.

"Kamu nanyeak?" jawab Refan meledek.

"Yeee pale lu gue genjreng" ucap Akmal menjitak pala Refan.

Zeck menghela napas panjang. "Nggak mau ngomong ke kita kita? Siapa tau, kita bisa bantu, bi"

ABIDZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang