Tolong komen jika ada kesalahan kata.
•
•"Ra, lo udah tau belum ra?!" tanya Jovanka dengan wajah berbinar-binar. Gadis itu baru saja menghabiskan cireng yang dibelinya tadi saat di kantin.
"Tau, naon?" tanya Azura dengan raut wajah malas.
"Gue denger-denger, kelas kita bakalan kedatangan murid baru! Katanya sih cowok!"
"Terus? Emangnya gue peduli?."
Jovanka mencebikkan bibir melihat tanggapan gadis itu yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. "Yeuu, lo mah ga asik diajak ngobrol."
Azura memutar bola matanya malas. "Emang. Gue lagi badmood tau nggak?!"
Jovanka membuang pandangan ke arah lain. Ia kesal dengan Azura karena tidak sefrekuensi dengannya. Matanya itu mengedar lalu membulat saat itu juga saat melihat seorang cowok datang ke dalam kelas bersama bu Sani.
"Dia dateng, Ra. Murid baru!" ucap Jovanka dengan heboh seraya menunjuk ke arah murid baru itu. Azura mengikuti arah tunjuk gadis itu. Ia kaget bukan main ketika menatap murid baru itu yang berperawakan tinggi sekaligus mempunyai wajah yang galak. Beberapa teriakan teman sekelas Azura pun turut mengiringi kedatangan cowok itu.
Kok kayak nggak asing ya, wajahnya? Batin Azura.
"Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Pindahan dari SMA Senopati," ujar Bu Sani dengan lantang.
Semua yang mendengar itu pun memekik kaget. SMA Senopati adalah sekolahan yang berisikan murid-murid pintar saja. Maka dari itu, mereka semu terkejut mendengarnya.
"Kamu perkenalkan diri kamu dulu, ya, nak," titah Bu Sani pada murid baru itu.
"Nama gue Rizky Anugraha, bisa dipanggil Rizky," ujar murid baru itu tanpa senyum sedikit pun di bibirnya, Wajahnya terlihat dingin dan terkesan galak, tapi sayangnya begitu tampan.
"Marga cowok itu Anugraha?" Azura mengernyit heran. "Mukanya juga nggak asing, bikin deja vu." gumamnya pelan saat mengingat sesuatu setelah mendengar nama cowok itu. Namun, dengan cepat dia menggeleng-geleng kuat untuk mengenyahkan memori itu dari pikirannya.
Bu Sani tersenyum. "Kamu bisa duduk di bangku kosong itu."
Wali kelas XI IPA 4 itu menunjuk ke arah bangku yang berseberangan dengan milik Azura. Tanpa banyak bicara, Rizky pun menurut saja. Cowok itu berjalan ke arah bangku yang di tunjuk Bu Sani.
"Jov," panggil Azura.
"Iya?"
"Gue takut, Jov." ucapnya pelan.
Jovanka memandang Azura bingung. Dahinya mengernyit, tanda tak paham dengan apa yang Azura katakan. "Kalo ngomong jangan setengah-setengah!"
"Gue takut kalau...dia balik lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIDZAR
AcciónFOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️‼️ Cowok yang tengah mengenakan jersey berwarna hitam itu belum punya niat untuk pulang. Di lapangan basket, dia menyugar rambutnya. Keringat yang menetes dari dahinya itu membuatnya benar-benar terlihat sangat menawan. Bol...