Kedua kaki jenjangnya melangkah cepat menuju tempat yang disebutkan oleh Zahra tadi. Samar-samar dia masih bisa mendengar teriakan kesal dari Zahra yang ditujukan untuknya.Langkah cowok jangkung itu terhenti saat melihat punggung seseorang yang begitu dia kenali. Dari arah pintu masuk taman belakang, dia bisa memastikan kalau cewek yang tengah duduk di bawah pohon mangga itu adalah Azura. Kemudian, dengan langkah yang dibuat sepelan mungkin, dia berjalan untuk menghampiri cewek yang memunggunginya itu.
Ketika Abi sudah beberapa meter di belakang Azura, dia dibuat tercengang. Sorot matanya memandang iba ke arah bekal makanan yang berada di pangkuan Azura. Tidak ada lauk pauk disana. Hanya ada nasi putih dengan sebungkus garam yang berada di tangan kiri cewek itu. Yang membuatnya lebih tercengang lagi adalah, Abi melihat ada goresan luka di lengan tangan milik cewek itu.
Karena tidak ingin membuat Azura menyadari kehadirannya, Abi pun memilih untuk melangkah mundur sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara sedikitpun. Kemudian, setelah Abi rasa jaraknya dengan Azura sudah jauh, dia pun berhenti untuk merogoh ponsel di sakunya. Jari jemarinya itu mulai mengetik tombol secara acak.
ABIDZAR : minta tolong Zahra buat beliin roti, susu, sama snack lainnya buat dikasih ke Azura. Duitnya gue ganti 2x lipat.
Tidak berselang lama, akhirnya Abi mendapat balasan dari Akmal. Buru-buru dia membaca pesan itu.
SAKEMOL JELEK : boong gue santet.
ABIDZAR : Y.
Setelah itu, Abi memutuskan untuk kembali ke kelas dan mengurungkan niatnya untuk mengobrol dengan Azura. Abi yakin, jika Azura tahu bahwa dia melihat semuanya, cewek itu pasti akan merasa sangat malu. Dan Abi tidak akan mau hal itu terjadi.
****
"Nanti ikut gue ke cafe Janji Jiwa."
Azura, yang baru saja menguap dan berandai-andai ingin segera tidur di rumah, sontak melotot ke arah Abi yang entah sejak kapan telah berdiri di sebelahnya. Baru saja dia hendak memakai helm dan berniat pulang. Namun, kenapa cowok itu tiba-tiba datang? Terkadang, Abi lebih mirip dengan jelangkung yang datang tanpa diundang kemudian pulang tanpa diantar.
"Sebagai pacar palsu yang baik, dengan senang hati, Pak." Azura mengulas senyum terpaksa. Untung saja dia ingat bahwa statusnya sekarang adalah pacar palsu.
"Tapi, Bi, kalau dipikir-pikir, kita udah lebih dari dua minggu, kenapa nggak diputusin aja gue nya?" celoteh Azura mengungkapkan apa yang kini bersarang di otaknya.
"Gue tambah 4 hari lagi. Ini perintah atasan. Lo harus patuh sama gue." Di akhir kalimatnya. Abi mengulas senyuman simpul yang teramat tipis. Dari sorot matanya, seperti ada sesuatu yang cowok itu sembunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIDZAR
AcciónFOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️‼️ Cowok yang tengah mengenakan jersey berwarna hitam itu belum punya niat untuk pulang. Di lapangan basket, dia menyugar rambutnya. Keringat yang menetes dari dahinya itu membuatnya benar-benar terlihat sangat menawan. Bol...