25. Rere's Birthday

187 16 1
                                    

Rere menuruni anak tangga. Entah kenapa sejak pulang dari Swiss, ia merasa sangat lelah dan rasanya hanya ingin tiduran saja di atas kasur. Namun, baru saja di anak tangga keempat, Rere sudah dikejutkan dengan keadaan ruang bersantainya yang sudah disulap dengan sedemikian cantik dan jangan lupakan Serena yang berdiri dari duduknya, menyambutnya hangat dengan senyum manisnya. “Surprise!”

“Astaga!” Rere tidak bisa menahan keterkejutannya. “Sejak kapan ini disiapkan?”

“Sejak dua jam yang lalu,” balas Serena berjalan menghampiri Rere. “Awalnya bi Nur mau bangunin kamu, tapi aku langsung kasih tau aja jangan. Biar kamu bangun sendiri, sekalian ini semua siap.”

“Tidak bertemu kak Ares?”

Serena menggeleng. “Pras bilang, dia berangkat pagi-pagi sekali. Katanya ada urusan mendadak.”

Mendengar penjelasan Serena, membuat Rere mengangguk mengerti.

“Seperti sudah satu abad saja rasanya tidak bertemu denganmu!” Serena langsung memeluk tubuh Rere dengan erat. “Selamat ulang tahun, Re. Aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu.”

“Ahhh. Makasih, Na.” Rere menatap Serena dengan binar di matanya saat pelukan mereka terlepas. Sejak keluarganya pergi, Serena adalah orang pertama dan mungkin satu-satunya yang selalu ingat dengan tanggal lahirnya. Juga, selalu saja ada kejutan yang disiapkan. Tapi, ini pertama kalinya, Serena membuat kejutan seperti ini di rumahnya sejak ia dan Ares menikah.

Dulu, Rere selalu dirayakan. Dalam hal apa pun. Tapi, kini ... perlahan dan pasti semua itu menghilang. Ah, tidak, Rere tetap selalu merayakan apa pun semua hal tentangnya, meskipun ia rayakan sendiri. “Kak Ares bagaimana? Apakah masih sama? Tidak pernah mengingat ulang tahunmu?”

“Sudah bukan suatu hal yang mengejutkan lagi, Na. Aku semakin terbiasa dengan hal ini,” ujar Rere tersenyum. “Lagipula kelahiranku bukan hal penting.”

“Oke, baiklah. Daripada memikirkan itu, lebih baik bersenang-senang.” Serena membuka sebuah kotak yang dibawanya.  “Ini adalah hari istimewa. Jadi, berbahagialah.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beautiful Heart (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang