HARAP FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DULU, KARENA BEBERAPA PART DI PRIVATE!!
Ini karya pertama author mohon di maklumi jika banyak yang salah, akan author revisi nanti kalau udah ada niatnya.
LAURETA LUTHFIA seorang gadis yg hidupnya penuh dengan luka...
Saat ini mata semua orang tertuju pada Qila , anggota keluarga Damian sekarang berada di ruang tamu setelah makan makan .
"Qila apa yg di katakan Damian benar?" Tuan ALEXSANRIUS akhirnya angkat bicara setelah hening beberapa saat .
Dengan keputusan yg telah bulat, Qila berencana akan menceritakan semuanya dengan jujur.
"Yang di katakan Damian benar " Qila menatap tuan kevin alias mertua nya .
"Tapi kenapa km menyembunyikan nya dari kami nak?" Nyonya Clarissa yg duduk di samping Qila berbicara dengan lembut dan aura keibuan nya yg melekat.
"Ada alasannya mah aku menyembunyikan kehamilan ku "
Mata Qila memancarkan raut sendu , membuat semua orang bingung akan apa yg terjadi di rumah tangga Qila dan Damian.
"Apa alasannya nak ,km bisa ceritakan semuanya?" Nyonya Clarissa mengusap bahu Qila dengan lembut penuh kasih sayang.
" pernikahan antara aku dan Damian tidak seperti pernikahan pada umumnya, anak yg aku kandung pun terjadi karena kesalahan satu malam" Qila menjeda ucapannya ia menangis terisak .
Sebenarnya Qila tak sepenuhnya sedih ia hanya sedang bersandiwara di hadapan keluarga Damian dan supaya keluarga Damian bersimpati kepada nya dan supaya mempermudah perceraian nya nanti.
"Setelah menikah Damian tak pernah menyentuh ku sama sekali ,dan jika aku menyiapkan keperluan nya dia akan marah bahkan membentak , mencaci maki aku karena hal sepele ,tapi tak hanya itu Damian pernah bilang padaku bahwa ia tak akan pernah menganggap anak yg akan aku kandung nanti"
"Maka dari itu aku tak memberi tau siapa pun saat kehamilan ku dan memilih menyembuhkan nya , jadi aku berpikir untuk menyembunyikan nya juga kepada kalian semua"
Semua tak menyangka bahwa pernikahan Damian dan Qila tidak baik , karena setelah pernikahan Damian dan Qila , orang tua Damian tinggal di Amerika dan menetap di saat untuk menghabiskan masa tua mereka di sanah.
Nyonya Clarissa memeluk Qila yg sedang terisak dan menenangkan nya ,ia tak menyangka bahwa anaknya seperti itu .
"APA YG DI KATA KAN QILA BENAR DAMIAN?" tuan kevin marah saat mendengar cerita Qila .
Damian yg duduk di sofa hanya mengangguk dengan santai ,tak ada raut ketakutan saat melihat kemarahan tuan kevin.
"Yaa memang benar yg di katakan oleh Qila " Damian berbicara dengan santai tak ada raut bersalah sedikitpun.
" APA KAU TAK PUNYA OTAK DAMIAN? AKU TAK PERNAH MENGAJAR KAN MU SEPERTI ITU DAMIAN "nyonya Clarissa marah pada Damian,ia kecewa terhadap putra nya .
"mah ,pah boleh aku meminta sesuatu" Qila berbicara lirih ,tapi suara nya terdengar di hadapan semua orang karena keadaannya sedang hening.
" yaa apa yg kau mau nak ?"
Clarissa menitikkan air matanya,ia iba pada Qila tapi ia juga marah pada putra nya .
"Aku ingin bercerai dengan Damian" Qila menatap mata Clarissa dengan permohonan supaya Clarissa mengabulkan nya.
"TIDAK ,KAU TIDAK BISA BERCERAI DENGAN KU SYAQILA ALEXSANRIUS" Damian marah saat kata itu terulang lagi dari Qila .
"Tapi kenapa ?" Qila bergumam dengan lirih .
"karena kau mengandung anakku Qila " Damian menatap Qila dengan intens.
"Baiklah jika seperti itu ,kita bercerai setelah aku melahirkan anakmu " Akhirnya Qila memilih mengalah terlebih dahulu.
"Tapi nak kenapa harus bercerai?" Clarissa membujuknya dengan lembut.
" maaf mah tapi ini sudah keputusan Qila " Qila menunduk, jujur meskipun ia baru kenal dengan Clarissa tapi ia bisa merasa kan akan sosok seorang ibu dalam diri Clarissa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" DAMIAN KAU KU TUNGGU DI RUANG KERJA SEKARANG " setelah mengatakan itu tuan kevin berlalu dari ruang tamu ,dan di ikuti oleh Damian di belakangnya.
" Semuanya aku ke kamar terlebih dahulu " setelah mengatakan itu Qila berjalan ke arah lift untuk menuju kamarnya.
Setelah sampai di kamarnya,Qila duduk di meja rias dan menghubungi seseorang.
" halo "
" kita akan menjalankan rencananya ,nanti akan saya hubungi lagi jika sudah tepat "
"Dan jangan pernah ketahuan oleh siapapun ingat itu"
Setelah mematikan sambungan telepon, sebenarnya ia tidak benar-benar akan menyerahkan anaknya pada Damian.
Ia hanya sedang menjalankan rencananya,mana mungkin ia menyerahkan anak tercintanya kepada orang brengsek seperti Damian.
Setelah menyusun semua nya ,Qila berjalan ke kamar mandi dan keluar dengan baju tidur nya ,lalu melakukan rutinitas malam nya yaitu skincare.
Setelah melakukan skincare,Qila merebahkan tubuhnya di ranjang dan mengelus perutnya penuh dengan kasih sayang, beberapa saat kemudian Qila sudah terlelap menuju mimpi nya .