05. Kalibrasi Asmaraloka

1K 106 10
                                    

Manik hijau sakura berkedip pelan, mengamati segala rupa raut wajah Sasuke dari samping

sudah beberapa menit yang lalu sambungan telepon dari Sasori, Sasuke tutup sepihak

akan tetapi, tidak ada pembicaraan apapun dari keduanya. Gadis itu hanya terdiam sembari menatap wajah Sasuke dengan pandangan yang tidak dapat di definisikan

di lain sisi Sasuke juga membeku, penyesalan terdalamnya adalah membeberkan seluruh rencana kencannya dengan sakura hari ini termasuk rencana lamaran

kalau tau begini, mending Sasuke ngga usah minta ijin Sasori

"jadi.. kamu mau ngga?" Sasuke membuka suara guna memecah keheningan yang melanda

kepala Sasuke menoleh ke arah sakura yang masih terus menatapnya dengan bibir sedikit terbuka, astaga rasanya Sasuke ingin menghilang dari bumi sangking malunya ಥ⁠‿⁠ಥ

"mau apa?"

Sasuke berdecak "masa kamu belum paham juga?!" bibir Sasuke mencebik kesal, sebenernya berapa sih kapasitas otak gadis di sampingnya ini? masa sampai gini dia ngga paham

butuh kode keras seperti apa sampai sakura paham?

huhhh

sakura mendengus pelan "kamu nih ngga ada romantis romantisnya." cibir sakura sambil merotasikan bola matanya

Sasuke sedikit tertegun, laki laki itu baru menyadari bahwa kesalahan ada padanya bukan sakura

karena sakura tidak pernah salah

"sebenernya aku mau ngelamar kamu di tengah kebun bunga." tutur Sasuke sembari melirik kebun bunga yang masih melambai lambai di luar mobil yang ia singgahi

alis sakura berkerut, menatap Sasuke dengan pandangan bingung "kok ngga jadi?"

"soalnya di luar dingin, aku takut kamu sakit." jawab Sasuke lirih, tidak ada yang lebih penting baginya selain kesehatan sakura

pftt

Sasuke reflek menghela nafas berat, sudah ia tebak respon pertama dari sakura adalah tertawa

dasar humor receh

"ahahahaha kamu lucu banget sih sas." sakura mencubit pipi Sasuke dengan gemas membuat tubuh laki laki raven itu berjingkat kecil

"jangan banyak gerak nanti Chiko bangun."

"bilang aja kamu salting."

sakura kembali terkekeh melihat wajah Sasuke yang merona, tangan yang semula mencubit pipi bergerak ke atas mengusap helaian lembut bewarna legam

setelah puas mengusap rambut halus Sasuke tangan sakura beralih mengusap Chiko yang masih tertidur pulas di pangkuannya, hal itu membuat Sasuke kesal

laki laki itu merasa dikhianati, ia kira usapan lembut itu hanya miliknya

"jangan bilang kamu ngelamar orang ngga bawa cincin." kata sakura kemudian menatap wajah Sasuke yang masih menatapnya

"aku bawa." Sasuke langsung mengeluarkan kotak berwarna biru bludru dari kantong celana kemudian membukanya guna menunjukan ke sakura keindahan cincin emas dengan liontin diamond berbentuk bunga

"jadi.. kamu.. mau nikah sama aku?" jantung Sasuke berdetak kencang, selain takut ditolak Sasuke juga takut sakura akan terbebani soal lamaran yang mendadak

"lahh ini kamu serius?" tanya sakura tidak percaya seraya menutup mulutnya dengan telapak tangan

"aku serius sakura, aku rasa aku udah siap buat bangun rumah tangga sama kamu." jelas Sasuke dengan yakin

TEMAN ll sasusaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang