(🎶 Akhir tak bahagia-Misellia)
|||
Tak pernah terfikir olehku sebelumnya
Bahwa mencintaimu adalah luka
Diam tertusuk lara karna tak ingin ia kecewa
Kini kusudahi rasa rindu
Segala rasa damba semu
Tak berarti apa bagiku
|||
"non biar saya bawain tasnya." kepala sakura menoleh ke arah maid yang menghampirinya dengan tergopoh-gopoh ketika ia baru saja menginjakkan kaki di ruang tamu kediaman haruno
"ngga usah bi, saya bisa sendiri kok." tolak sakura dengan senyum kecil tersungging di bibirnya, sakura tidak berbohong perihal bisa membawa tas jinjingnya sendiri
sakura tidak selemah itu walaupun beberapa waktu terakhir ia melewatkan jam makan
"kalau gitu saya bawain makan malam ke kamar ya non." ucap maid itu dengan nada khawatir, siapa yang tidak khawatir melihat nonanya begitu kurus seperti akan runtuh jika angin sepoi menghantamnya
"saya sudah makan di rumah sakit." bohong sakura kemudian kakinya kembali melangkah guna meninggalkan ruang tamu dan menuju kamar tidurnya yang berada di lantai dua
sakura membuka pintu kamar tidurnya, manik hijaunya melihat sekeliling kamar tidur yang terlihat rapi tidak seperti terakhir kali ia lihat saat pagi menjelang, sebelum berangkat ke rumah sakit
kamar yang hancur berantakan dengan barang-barang yang tergeletak tidak semestinya
tentunya maid di kediaman haruno yang membersihkannya-- itu opsi yang pasti untuk perubahan ini
sakura masuk ke dalam ruang kamar, berbalik badan lalu menutup pintu kamar kembali dan menguncinya
gadis bersurai merah muda itu berjalan menuju ranjangnya, mendudukkan dirinya di atas kasur serta melempar tas jinjingnya ke pojok kasur
sakura hanya terdiam, termenung sembari duduk dengan tenang
suara hujan menyapa telinga sakura, membuat pikiran gadis itu semakin terbelenggu
perlahan rasa sesak menyeruak di hati sakura seakan hatinya tersulut dengan benda tajam, sakura memegang dadanya dengan nafas berat
nyeri sekali
oksigen di kamar terasa kurang untuk mengisi paru-paru sakura, mulut gadis itu terbuka guna membantu hidungnya mengambil oksigen
keringat dingin mulai menjalar di dahi sakura, badan sakura bergetar hebat
"Sasuke..." lirih sakura tanpa sadar
gadis itu ambruk ke lantai ketika ia tidak bisa menahan berat tubuhnya, tangannya bergerilya ke atas nakas mencari benda apa saja yang bisa ia gunakan untuk memperbaiki perasaannya
hampa...
sakura tidak menemukan cutter maupun benda tajam yang biasa ia gunakan untuk menenangkan perasaannya, sakura mulai kalut
manik hijaunya mengedar ke penjuru ruangan, mata sakura terhenti ke satu titik di atas meja kerja
sebingkai pigura berisi seluruh kenangannya bersama Sasuke yang sakura hias sedemikian rupa dengan stiker lucu
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN ll sasusaku
Teen Fiction❝𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂𝒌𝒖, 𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖❞ [ PART OF OSIS ll sasusaku ]