Senja telah menjelang dengan semburat oranye yang menghiasi cakrawala, sakura dan Sasuke masih sibuk berbenah rumah baru mereka-- rumah yang dirancang dengan sepenuh hati oleh Sasuke
rumah sederhana berlantai dua dengan berbagai macam bunga yang berada di taman serta depan rumah terdapat pohon sakura yang menjulang tinggi hingga hampir menyentuh pembatas balkon lantai 2
terdapat juga ayunan dan kolam ikan di halaman depan-- rumah yang begitu mengagumkan untuk keluarga kecil Sasuke
"bagian ruang tamu udah selesai, terus apa lagi?"
sakura yang sedang menyusun mangkok di kabinet bawah meja dapur seketika menoleh ke arah Sasuke "emm coba kamu liat kardus itu isinya apa." ucap sakura sembari menunjuk salah satu kardus dari tumpukan kardus yang lain
dari pagi hingga sore menjelang tumpukan kardus itu rasanya masih belum berkurang, sakura merasa seperti pindah rumah sungguhan
akan tetapi tidak akan sebanyak ini jika sang bunda tidak menyuhnya-- ah lebih tepatnya memaksanya membawa ini dan itu
"isinya Tupperware, ditaruh mana ini?" tanya Sasuke yang berjongkok di depan kardus yang lumayan besar berisi Tupperware
sakura menghela nafas lelah, astagaa bundanya satu ini memang ajaib bagaimana mungkin beliau menyerahkan sebagian koleksi Tupperware ke sakura
padahal Tupperware kan bagian dari nyawanya mebuki
jujur sakura tidak tahu semua kardus isinya apa saja karena sakura hanya membawa 5 kardus berisi printilan perabotan sederhana sedangkan 30 kardus lainnya dari keluarga haruno dan uchiha
sungguh pemborosan uang dan tempat
mungkin sebentar lagi sakura akan membuka toko olshop untuk menjual sebagian barang dari mereka ༎ຶ‿༎ຶ
ya mau gimana coba, padahal mereka tahu rumah sakura dan Sasuke itu minimalis malah di kasih barang banyak dengan alasan-- pasti suatu hari nanti kamu butuh ini, percaya deh
bahkan Sasori yang menjadi harapan satu-satunya sakura untuk menghentikan bundanya yang terus mengemasi barang ini dan itu malah mendukung bundanya
bangke
dikala barang dari bunda sudah berlimpah ditambah lagi barang dari ibu mikoto
sehingga membuat rumah sakura dan Sasuke sudah seperti gudang ekspor impor
"buang aja deh sas biar cepet." jawab sakura ngawur yang di balas dengan dengusan Sasuke
Sasuke berdiri dari jongkoknya kemudian berjalan menghampiri sakura yang duduk di lantai dekat kabinet bawah meja dapur
pria raven itu mendudukkan dirinya di lantai, depan sakura "kamu capek ya?" tanya Sasuke lembut sembari menyelipkan helaian rambut merah muda sakura ke telinga belakang gadis itu
Sasuke menangkup pipi sakura, menyeka butiran keringat yang berada di dahi sakura dengan ibu jari
sakura hanya terdiam dengan mata hijau yang masih memperhatikan raut wajah lembut Sasuke
"ayo cari makan dulu sama es krim buat kamu, terus besok kita lanjut lagi." ucapan Sasuke membuat hati sakura menghangat
"emang gapapa kalau dilanjut besok?" sakura melengkungkan bibirnya ke bawah, menatap Sasuke dengan pandangan ragu
"gapapa dong, emang kenapa?" tanya balik Sasuke yang membuat kepala sakura menunduk
"kita lusa mau bulan madu sedangkan ini aja belum selesai, aku juga belum nyiapin keperluanku dan keperluanmu buat bulan madu."
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN ll sasusaku
Teen Fiction❝𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂𝒌𝒖, 𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖❞ [ PART OF OSIS ll sasusaku ]