24. Kelegaan Hidup

875 72 8
                                    

Sakura menundukan kepala, menatap kagum Sarada yang sedang menyusu di dadanya dengan lahap

"badan kamu gimana? masih sakit?" Sasuke masih setia duduk di kursi dekat ranjang ruang inap yang sakura tempati, pria itu menatap khawatir istrinya yang sedang menyusui anak mereka

"sekarang udah ngga." sakura mengusap pipi gembul Sarada saat menyedot asi

sasuke langsung menghela nafas lega, pria itu masih memperhatikan Sarada yang menyusu di dada sakura

menyusu dengan lahap hingga mengeluarkan suara, entah mengapa sasuke merasakan adanya kebohongan dari jawaban sakura

bagaimana tidak sakit jika dada sakura terus di sedot dengan ganas oleh Sarada agar mengeluarkan asi

bisa-bisanya Sarada menyedot ganas dada sakura sementara dirinya menyedotnya dengan lembut agar tidak menyakiti sakura- batin sasuke sembari menatap Sarada sinis

"sas, sarada mirip kamu banget tau." pernyataan sakura dengan obsidian hijau yang memperhatikan wajah lucu sarada dan wajah datar Sasuke secara bergantian

Sasuke makin memajukan kepalanya ke arah sarada, menelisik wajah anaknya "wajahku segembul ini?" tanya Sasuke, menoel noel pipi sarada

momen suami istri itu seketika dirusak saat teman-teman SMA mereka mulai masuk ke dalam kamar inap sakura satu persatu, membuat Sasuke langsung menutupi dada sakura dengan selimut rumah sakit

"balik badan lo semua!" instrupsi Sasuke dengan suara lantang membuat teman-teman yang awalnya tertawa langsung terdiam dan berbalik badan dengan cepat

Sakura sedikit menjauhkan sarada yang tertidur dari dadanya kemudian mengancingkan baju rumah sakitnya kembali

"udah belum?" tanya Kiba yang masih melihat pintu kamar inap

"sas lama bener, lo ngga ikut nyusu juga kan?" sai seketika mengaduh sakit saat telinganya di jewer Ino

"sas."

"bacot, balik badan lagi kalian." sewot Sasuke yang masih menatap datar wajah teman-temannya

"weeheee santai brow natapnya jangan kayak mau bunuh orang gitu dong." Neji berjalan mendekat ke arah Sasuke dan sakura dengan kedua tangan terangkat di samping kepala

"tau tuh ada tamu bukannya di sambut malah langsung di bentak." Naruto melengkungkan bibirnya ke bawah

"guys guys sofa itu di angkat terus di taruh sini, sofa itu juga di angkat di taruh sini." instruksi sai yang mengarahkan teman-temannya untuk memindahkan sofa agar dekat dengan Sasuke dan sakura, agaknya menjadi mantan ketua sie giat membuat sai berpengalaman dalam menyuruh orang

pasangan suami istri uchiha itu seketika langsung syok saat kamar inap VVIP yang semula rapi menjadi rusuh gara-gara teman mereka yang dajjal

"huh, ini siapa sih yang dekorasi masa sofa di taruh di pojok ruang gitu, kan kita mau liat dedek bayi." kata choji yang sudah duduk di atas sofa

"heh bangke kalian kira gue tontonan?!" ucap sakura kesal dengan manik hijau menatap terkejut teman-teman SMA yang duduk mengelilinginya

"ahahahaha request lagu rungkad dong kak."

wajah sakura mendadak datar "ngga lucu kib."

"sakura ini bayi lo? sumpah lucu bangetttt." ino yang duduk paling dekat dengan sakura menoel-noel pipi gembul sarada yang terlelap

"ihh ngga sronok bayinya masih bobo, nangis dong dek." Sasuke langsung menepis tangan Neji yang akan menyentuh sarada

"apasih sas jadi bapak bukannya makin baik malah makin galak." Neji mengusap punggung tangannya yang di tepis oleh Sasuke

TEMAN ll sasusaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang