25. Keluarga Impian [selesai]

1.4K 103 15
                                    

Sarada yang semula hanya seorang bayi sudah tumbuh menjadi gadis balita yang sungguh hiperaktif hingga membuat semua orang merasa kesulitan berkat sarada yang tidak bisa diam

sifat sarada sungguh cerminan mamanya sekali walaupun dengan paras yang begitu mirip dengan sang papa

"MAMAAAA SARADAA MASUK YAA." teriak sarada sembari berjinjit untuk mencapai knop pintu kamar mama dan papanya yang lebih tinggi dari tinggi badannya

Sasuke langsung beringsut menjauh dari atas tubuh sakura yang masih tertidur pulas kemudian menatap datar putrinya yang berdiri di ambang pintu sembari membawa boneka kesayangannya

"papa apain mama?!" tanya sarada dengan suara keras membuat sakura terbangun

sakura mengusap kelopak matanya ketika cahaya matahari mulai masuk ke dalam mata "ada apa ini?" tanya sakura dengan suara khas orang baru bangun tidur

sarada dengan segera langsung berjalan cepat dengan kaki berdetum detum menghampiri mamanya yang sudah terbangun "mama masih sakit?" sarada menempatkan telapak tangannya ke dahi sakura

"mama masih panas ngga usah kerja dulu ya." ucap sarada yang dibalas ciuman sakura di pipi gembul sarada

"iya sayangnya mama."

"kamu ngapain kesini?" tanya Sasuke menatap anak kecil yang seperti duplikatnya dengan tatapan sinis

"apasih papa tuh ngga di ajak wlek." ejek sarada menjulurkan lidah

sakura hanya terkekeh geli sambil berusaha untuk duduk kemudian mengangkat sarada agar duduk di tengah dirinya dan Sasuke

"papa." panggil sarada mendongak menatap ke arah Sasuke yang duduk di atas kasur samping kanannya

"hm."

"papa yang bener dong jawabnya." omel sarada

sakura tanpa sadar terkekeh melihat suami dan anaknya yang memiliki love-hate relationship, mereka sering bertengkar akan tetapi selalu membela satu sama lain jika salah satu dari mereka dimarahi oleh sakura

"apa uchiha sarada?" jawab Sasuke dengan ogah-ogahan

"pa, ayok nanti mabar."

mata hijau sakura langsung membulat sempurna dengan cepat ia menoleh ke arah putrinya "siapa yang ngajarin kamu main game?" tanya sakura penuh penekanan

pasalnya di usia seperti sarada tidak boleh terlalu sering bermain gadget karena dapat menimbulkan mata minus dan sakura ketika libur kerja akan mengajak sarada bermain di luar serta melarang sarada untuk bermain gadget

"emmm capa yaa ma? oh ada banyak ma yang ngajarin sarada main game ada om saso, om ita, kak yuta, kak ren, kak daichi, kak haru, sama papa juga." jawab sarada sembari menghitung dengan jari orang yang mengajarinya bermain game

"satu dua tiga haaa ada 7 orang mah yang ngajarin sarada." sarada tersenyum riang, menunjukkan jari angka tujuh ke hadapan mamanya

"papa juga ngajarin kamu mabar?"

Sasuke diam-diam mengalihkan pandanganya, sepertinya Sasuke mendapatkan sinyal bahaya dari perempuan yang duduk di pojok ranjang

sarada mengangguk polos menjawab pertanyaan sakura "iya ma, bahkan papa jago loh main game balapan, game tembak tembakan, terus game-"

perkataan sarada terputus ketika tangan Sasuke membekap mulutnya, menimbulkan tatapan bingung dari manik onyx besar sarada

"sarada udah cukup." lirih Sasuke dengan suara berat

sarada menyingkirkan tangan Sasuke dari mulutnya "kenapa pa? kan belum selesai, mama juga harus tau kalau papa udah ngasih tips and trik biar sarada menang di semua game." ujar sarada dengan polos seolah tidak menyadari raut wajah sakura yang menahan marah

TEMAN ll sasusaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang