12. Gulir Waktu

884 82 3
                                    

Sinar baskara dengan malu malu menampakkan dirinya di lukisan luas cakrawala, sekumpulan burung bertengger di ranting pohon bunga sakura yang tertanam di halaman depan rumah, burung berkicau merdu menyambut pagi hari dua insan yang sedang menikmati quality time dengan secangkir teh sembari bersenda gurau di kitchen bar

Sasuke meletakan cangkir keramik di atas meja kitchen bar-- cangkir yang menjadi salah satu pemberian dari mebuki untuk mengisi rumah baru mereka

mana mau sakura membeli cangkir keramik mungil nuansa anggun dengan harga fantastis, lebih baik membeli cangkir teh biasa yang ekonomis

karena sakura memiliki motto; utamakan fungsi daripada gengsi

sakura menopang dagunya dengan telapak tangan, manik hijaunya masih asyik menatap gerak gerik Sasuke yang begitu cekatan dalam menyeduh teh

setelah menuangkan teh untuk sakura, pria itu menuangkan teh ke dalam cangkirnya sendiri

sasuke tersenyum tipis menatap sakura menikmati teh yang ia seduh, rasanya sasuke masih tidak menyangka wanita yang duduk di hadapannya ini sudah resmi menjadi istrinya

hati Sasuke terasa tenang ketika setiap kali ia membuka dan menutup mata selalu ada ekstensi sakura

Sasuke harap, ia dapat bersama pujaan hatinya hingga di liang bersama

wanita bersurai merah muda itu meletakkan cangkir tehnya ke atas tatakan lalu menatap Sasuke yang masih menatapnya dalam diam

"kamu hari ini istirahat aja." suara rendah Sasuke membuka percakapan mereka di pagi ini

alis sakura tanpa disadari menukik menatap tajam Sasuke, bagaimana mungkin ia istirahat di tengah tumpukan kardus yang begitu menganggu penglihatannya

"mana boleh kayak gitu." bantah sakura dengan nada kesal

Sasuke menghela nafas pelan "kamu apa ngga kecapekan? kita dari kemarin beresin rumah dari pagi sampai malem." tutur Sasuke yang membuat bibir sakura merengut

capek sihh tapi sakura mana tega harus membuat Sasuke merapikan rumah sendirian apalagi pria itu masih harus berkerja malamnya, berbeda dengan sakura yang meminta cuti selama dua minggu

"ngga! pokok aku bantuin kamu!" Sasuke kembali menghela nafas pasrah, istrinya ini memang keras kepala sekali

Sasuke yang memandangi wajah ngambek sakura seketika menampilkan wajah terkejut beberapa detik ketika melihat bekas kissmark yang ia buat, begitu abstrak di leher dan tulang selangka sakura

bekas ciuman Sasuke di leher dan tulang selangka sakura terasa bukan kissmark akan tetapi seperti bekas bekam '-' menampilkan warna biru keunguan

Sasuke jadi ngeri melihatnya

emang kemarin malam ia sebuas itu ya? hingga membuat jejak yang mengerikan

"sakit ngga?" gumam Sasuke tanpa ia sadari

sakura yang menikmati tehnya perlahan mengerutkan dahi sembari menatap ke arah Sasuke yang duduk di hadapannya "apanya?" tanya sakura bingung

"leher kamu."

pipi sakura sontak memerah seperti buah tomat kesukaan Sasuke, wanita itu dengan cepat menutupi lehernya yang masih terus diperhatikan oleh onxy tajam Sasuke

"apasih kok tiba tiba bahasannya gini." kata sakura dengan suara tertahan malu

"sakit ngga?" tanya Sasuke kembali dengan mata menatap serius wajah sakura

"yang sakit bukan leher sih.." lirih sakura ragu dengan manik klorofil menatap ke arah lain

Sasuke mengangkat sebelah alisnya "terus?"

TEMAN ll sasusaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang