Sinar baskara dengan malu malu menampakkan dirinya di lukisan luas cakrawala, sekumpulan burung bertengger di ranting pohon bunga sakura yang tertanam di halaman depan rumah, burung berkicau merdu menyambut pagi hari dua insan yang sedang menikmati quality time dengan secangkir teh sembari bersenda gurau di kitchen bar
Sasuke meletakan cangkir keramik di atas meja kitchen bar-- cangkir yang menjadi salah satu pemberian dari mebuki untuk mengisi rumah baru mereka
mana mau sakura membeli cangkir keramik mungil nuansa anggun dengan harga fantastis, lebih baik membeli cangkir teh biasa yang ekonomis
karena sakura memiliki motto; utamakan fungsi daripada gengsi
sakura menopang dagunya dengan telapak tangan, manik hijaunya masih asyik menatap gerak gerik Sasuke yang begitu cekatan dalam menyeduh teh
setelah menuangkan teh untuk sakura, pria itu menuangkan teh ke dalam cangkirnya sendiri
sasuke tersenyum tipis menatap sakura menikmati teh yang ia seduh, rasanya sasuke masih tidak menyangka wanita yang duduk di hadapannya ini sudah resmi menjadi istrinya
hati Sasuke terasa tenang ketika setiap kali ia membuka dan menutup mata selalu ada ekstensi sakura
Sasuke harap, ia dapat bersama pujaan hatinya hingga di liang bersama
wanita bersurai merah muda itu meletakkan cangkir tehnya ke atas tatakan lalu menatap Sasuke yang masih menatapnya dalam diam
"kamu hari ini istirahat aja." suara rendah Sasuke membuka percakapan mereka di pagi ini
alis sakura tanpa disadari menukik menatap tajam Sasuke, bagaimana mungkin ia istirahat di tengah tumpukan kardus yang begitu menganggu penglihatannya
"mana boleh kayak gitu." bantah sakura dengan nada kesal
Sasuke menghela nafas pelan "kamu apa ngga kecapekan? kita dari kemarin beresin rumah dari pagi sampai malem." tutur Sasuke yang membuat bibir sakura merengut
capek sihh tapi sakura mana tega harus membuat Sasuke merapikan rumah sendirian apalagi pria itu masih harus berkerja malamnya, berbeda dengan sakura yang meminta cuti selama dua minggu
"ngga! pokok aku bantuin kamu!" Sasuke kembali menghela nafas pasrah, istrinya ini memang keras kepala sekali
Sasuke yang memandangi wajah ngambek sakura seketika menampilkan wajah terkejut beberapa detik ketika melihat bekas kissmark yang ia buat, begitu abstrak di leher dan tulang selangka sakura
bekas ciuman Sasuke di leher dan tulang selangka sakura terasa bukan kissmark akan tetapi seperti bekas bekam '-' menampilkan warna biru keunguan
Sasuke jadi ngeri melihatnya
emang kemarin malam ia sebuas itu ya? hingga membuat jejak yang mengerikan
"sakit ngga?" gumam Sasuke tanpa ia sadari
sakura yang menikmati tehnya perlahan mengerutkan dahi sembari menatap ke arah Sasuke yang duduk di hadapannya "apanya?" tanya sakura bingung
"leher kamu."
pipi sakura sontak memerah seperti buah tomat kesukaan Sasuke, wanita itu dengan cepat menutupi lehernya yang masih terus diperhatikan oleh onxy tajam Sasuke
"apasih kok tiba tiba bahasannya gini." kata sakura dengan suara tertahan malu
"sakit ngga?" tanya Sasuke kembali dengan mata menatap serius wajah sakura
"yang sakit bukan leher sih.." lirih sakura ragu dengan manik klorofil menatap ke arah lain
Sasuke mengangkat sebelah alisnya "terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN ll sasusaku
Teen Fiction❝𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂𝒌𝒖, 𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖❞ [ PART OF OSIS ll sasusaku ]