Sasuke menghela nafas lelah, pria itu melepas kacamata bacanya kemudian menaruhnya di samping laptop yang terbuka dan menampilkan gambaran jalan di aplikasi autocad
pria reven itu menyenderkan punggung di kursi kebesarannya, tangannya memijit pelipis yang terasa nyeri
sungguh Sasuke sangat amat penat
akhir akhir ini Sasuke mendapat cobaan yang bertubi-tubi, dimulai dari ia kehilangan calon anaknya kemudian menghadapi sakura yang mencoba menutupi kesedihannya ditambah tuntutan keluarga agar Sasuke dan sakura melakukan bayi tabung
sampai parahnya tante Rin berusaha membuat Sasuke dekat dengan seorang perempuan agar pria itu memiliki keturunan
Sasuke tahu, bahwa Yori-- sekretaris barunya adalah orang suruhan Rin, akan tetapi Sasuke tidak peduli akan hal itu asalkan kinerja yori baik
suara deringan telepon mengusik lamunan Sasuke dengan cepat pria itu mengambil telepon genggamnya lalu menarik ke atas ikon telepon hijau
"halo sayang kamu masih lama di kantor?" tanya sakura diseberang telepon
Sasuke tersenyum tipis ketika mendengar alunan suara lembut istrinya "ini mau pulang."
"yaudah pas pulang hati-hati ya." ucap sakura
"kamu mau titip sesuatu?" suara grusak grusuk di seberang telepon seketika berhenti digantikan dengan suara hening, Sasuke merasa bahwa sakura sedang mengambil keputusan yang sulit
"ngga usah deh kamu cepet pulang aja."
Sasuke mendengus, kalau jawabannya begitu kenapa sakura harus berpikir lama
"beneran nih?" tanya Sasuke memastikan, bodoh rasanya jika Sasuke masih belum belajar dari kesalahan sebelumnya
pokoknya pertanyaan harus di ulangi! karena kemungkinan jawaban pertama itu tidak valid
catat itu
"iya beneran, kamu cepat pulang aja hati-hati pas dijalan soalnya hujan, aku matiin yaa teleponnya babay sayang love you."
tutt tutt
sambungan terputus sebelah pihak, Sasuke segera membereskan barang-barangnya-- memasukan laporan yang akan ia kerjakan nanti malam saat di rumah ke dalam tas
pria bersurai raven itu berjalan menuju pintu kantor pribadinya, Sasuke mengerutkan dahi ketika membuka pintu mendapati Yori yang berdiri di samping pintu ruang pribadinya
"emm pak sasuke, di luar hujan emm boleh tidak saya menebeng?" tanya Yori malu malu
Sasuke dengan datar menatap wanita berbalut baju kerja minim di hadapannya, tanpa merepon apapun Sasuke meninggalkan Yori
mungkin jika Yori terus menganggunya Sasuke akan memecat wanita itu
Sasuke membuka pintu rumah sederhananya yang ia tinggali bersama sakura, hal yang pertama masuk ke dalam manik onxy Sasuke adalah kekosongan
pria itu sedikit membatin, tumben sekali sakura tidak menyambut dirinya biasanya istri tercintanya itu akan menyambutnya dengan pelukan dan ciuman
Sasuke melangkahkan kakinya ke dalam rumahnya, menyusuri ruang tamu hingga sampai ke arah ruang makan dan....
"TARAAAA SELAMAT ULANG TAHUN SASUKEEE." suara teriakan sakura membuat Sasuke mundur satu langkah
manik onxy Sasuke berkedip pelan, mengagumi dekorasi balon hingga roti ulang tahun yang telah disiapkan oleh sakura
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN ll sasusaku
Teen Fiction❝𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂𝒌𝒖, 𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖❞ [ PART OF OSIS ll sasusaku ]