Sampai di Pulau Kegelapan

14 2 0
                                    

Di pulau kegelapan terlihat ada dua prajurit batu earthquake yang tengah mengawasi kalau kalau ada yang mendekat di pulau mereka tapi setelah tak melihat adanya tanda tanda kapal yang mendekat mereka pun langsung pergi. Yang tak mereka ketahui adalah halilintar yang ternyata mengawasi mereka dan dia punsegera kembali ke tempat teman temannya berada yang terlihat teman temannya tengah mencoba menyembunyikan kapal mereka

"Seluruh pulau ini dipenuhi oleh prajurit batu tak terkalahkan earthquake" ucap blaze memberitahu semua temannya tentang apa yang telah dia lihat

"Haha, untungnya kita Hero dan tau caranya untuk bersembunyi" ucap taufan

"Kenapa sembunyi kalau kau bisa bertarung, aku sudah lelah bersembunyi dalam pasir! Aku ingin lawan mereka!!" Ucap blaze

"Tapi blaze, kelemahan mereka belum di ketahui dan alangkah kurang bijak memulai pertarungan yang gak bisa kita menangin" ucap thorn

"Itu sebabnya kita harus menemukan kuil cahaya" ucap hang kasa

Kini para Hero pun berkumpul di ruangan kendali di dalam kapal Boat of Destiny untuk melihat lagi gulungan ramalan tentang kuil cahaya yang Sofia temukan

"Dalam gulungan ini tertulis bahwa ada kuil tersembunyi di pulau ini, jika kalian menemukannya dia akan memberi kalian kekuatan elemental, kekuatan yang bisa hancurkan pasukan tak terkalahkan itu" jelas sofia

"Jadi maksudmu kita akan bertarung? Aku sudah tidak sabar!!" Ucap blaze semangat

"Dan kau putraku, di sini tertulis setelah Hero terpilih menemukan perangkat perdamaian dia akan menggunakannya dan mengetahui kekuatan master penguasa elemental pertama" jelas sofia sekali lagi

"Master penguasa elemental pertama?" Tanya gempa

"Artinya kau akan mampu menggunakan kekuatan naga emas, jurus kuno yang hanya bisa dipraktekkan oleh master penguasa elemental pertama" ucap sofia

"Hahaha apa kalian iri?" Tanya gempa kini dengan nada sombong

"Eum... Tunggu dulu, semua ini terdengar terlalu mudah apa tantangannya?" Tanya blaze

"Tantangannya kuil itu bisa berada dimana saja di kuil ini dan yang kita punya hanya ini" ucap hang kasa lalu memberikan sebuah benda yang dia bawa itu ke Alex

"Kompas? Kau sejajarkan dua lubang pada suatu objek dan lubang ketiga akan tunjukkan padamu arahnya" ucap Alex

"Eum... Darimana anda tau?" Tanya taufan

"Saat waktu luang aku sering baca buku dan kesukaanku adalah cerita petualangan" ucap Alex

"Kalau begitu tunggu apa lagi" ucap thorn menerima kompas itu dari tangan ayahnya lalu para Hero pun segera beranjak dari duduk mereka untuk mencari dimana letak kuil cahaya itu. Gempa awalnya ingin ikut tapi dia tidak di perbolehkan ikut oleh hang kasa

"Kau jangan ikut gempa" ucap hang kasa tidak memperbolehkan gempa ikut dengan keempat Hero

"Apa tok serius? Yang benar saja!" Ucap gempa

"Hang kasa benar, jika nanti kau bertemu ayahmu itu akan memicu pertempuran terakhir. Kita harus kumpulkan kekuatan sebelum ambil resiko apapun" ucap sofia

"Hehehe kenapa? Iri ya?" Ucap taufan membalas kata kata gempa tadi

"Oh iya aku perlu bantuan di bengkel, kita harus perbaiki kendaraan yang mungkin bisa membantu kita dalam bertarung" ucap Alex

"Ingat, earthquake tidak tau kita berada di pulau ini dan jangan sampai kalian ketahuan" ucap hang kasa memperingatkan keempat muridnya

"Tentu tok, apa anda pernah melihat kami melenceng dari rencana" ucap taufan yakin padahal dia dan teman temannya sering sekali melenceng dari rencana yang mereka buat

"Hero!!!" Ucap keempat Hero secara bersamaan

"Ssssttt!! Jangan keras keras! Apa kalian ingin kita tertangkap?!" ucap hang kasa

"Goooo....." Ucap keempat Hero kini dengan suara pelan

Sementara itu di perkemahan earthquake dan para prajurit batu terlihat seorang orang tentara batu pergi ke ruangan earthquake berada untuk melaporkan apa yang telah mereka temukan

"Dia bilang apa jendral?" Tanya earthquake kepada jendral tentara batu karena tentara batu yang lain tak menggunakan bahasa manusia ketika bicara dan satu satunya tentara batu yang bisa bahasa manusia dan paham bahasa tentara batu lain hanyalah sang jendral

"Saat menambang di kedalaman baru mereka menemukan materi gelap" ucap sang jendral lalu memberikan sekotak lumpur gelap itu kepada earthquake

"Luar biasa... Materi gelap paling kuat yang pernah ada" ucap earthquake kagum

"Dia juga bilang mereka telah kehilangan banyak prajurit yang jatuh dalam jurang bayangan abadi demi mendapatkan satu bongkah batu ini" ucap jendral sekali lagi

"Bilang padanya kalau aku sendiri yang akan lempar dia sebab aku butuh seribu bongkah lagi untuk membuat senjata utamaku" ucap earthquake

"Akan ku pastikan mereka menyelesaikannya" ucap sang jendral lalu keluar dari ruangan itu bersama dengan kesatria batu yang membawakan sekotak materi gelap itu untuk earthquake

"Mereka menghormatimu, itu bagus tapi aku merasa ada semacam pergeseran dalam keseimbangan" ucap sang suara misterius

"Apa aku harus menggertak lebih keras? Mungkin dengan melempar meja atau menendang" ucap earthquake

"Bukan itu maksudku! Tapi para Hero... Aku tidak bisa melihat mereka tapi aku merasakan kehadirannya" ucap suara misterius itu

"Di pulau ini?! Aku akan peringatkan semua pasukan pengintai!! Jika memang mereka ada di sini kita pasti akan temukan mereka!!" Ucap earthquake

Lalu earthquake pun memerintahkan semua prajuritnya untuk menyusuri seluruh pulau untuk menemukan para Hero yang bersembunyi tapi yang tidak dia sadari adalah para Hero kini sudah sampai dan mengawasi perkemahan earthquake dari atas pohon

"Lihat, itu pasti perkemahan earthquake" ucap taufan

"Benarkah? Ku kira itu restoran cepat saji. Tampaknya dia sedang membangun sesuatu, tapi membangun apa?" ucap balze

"tapi kita harus mencari kecocokan pada kompas ini" ucap halilintar

"Coba ku lihat. Eum... Tidak ada yang cocok, tapi... tunggu!" ucap thorn lalu mengambil kompas itu dari tangan halilintar lalu melihat dari lubang ketiga yang ada di kompas itu tapi yang dia temukan bukalah kuil cahaya melainkan yang lainnya

"Kau temukan kuil cahayanya?" Tanya taufan lalu mengambil kompas dari tangan thorn dan melihat menggunakan lubang kompas itu tapi dia gak melihat apa apa selain perkemahan earthquake

"Enggak tapi lihat itu" ucap thorn lalu menunjuk ke suatu benda yang berada di perkemahan earthquake

"Itu Falcon... Ku kira dia sudah tertembak jatuh dan hilang selamanya" ucap balze ternyata yang di lihat thorn tadi adalah falcon temannya yang masih ada di perkemahan para tentara batu

"Enggak jika aku bisa mengambil kembali dan membawanya kepada ayahku" ucap thorn

"Tunggu thorn, kau telah melenceng dari rencana. Kita ditugaskan untuk mencari kuil cahaya dan terus bersembunyi" ucap halilintar memperingatkan thorn karena kini thorn telah melenceng dari rencana mereka sebelumnya

"Jika aku jadi kau, aku akan melakukan hal yang sama tapi aku harus selamatkan temanku" ucap thorn lalu melompat dan masuk ke area perkemahan tentara batu untuk mengambil kembali Falcon

"Lebih banyak yang pergi lebih banyak kemungkinan besar tertangkap, kita tunggu saja di sini dan berdoa semoga dia tidak ketahuan" ucap halilintar memperingatkan blaze saat blaze ingin mengikuti thorn untuk mengambil Falcon

"Ouh! Aku ingin bertarung!" Ucap blaze kesal karena dia ingin bertarung tapi dia malah bersembunyi di sini

Sementara itu thorn kini bergerak secara sembunyi sembunyi agar para tentara batu tak melihatnya dan dia pun mengambil Falcon kembali untuk dibawanya pulang dan diperbaiki









To be continued





Hero Elemental Master (Selected Hero Legacy (season 2))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang