Felix tidur selama pelajaran di kelas. Ia tak khawatir dengan catatan, ada Jisung yang handle.
Dosen tak memperhatikan dirinya dikarenakan ia duduk di pojokan paling belakang, semakin tak terlihat karena ada jeongin yang melindungi tubuh kecil nya.
Combo trio yang saling melindungi.
Selesai kelas, ketiga nya pergi menuju perpustakaan karena harus meminjam buku dan mengerjakan tugas kelompok yang dosen mereka berikan tadi.
Sepanjang jalan Felix terus menguap, lingkar matanya bahkan terlihat jelas tercetak disana.
"Tadi perasaan udah tidur di kelas, nggak cukup kak?"
Jeongin bantu Felix membawa buku-buku yang telah mereka pilih beberapa dan serahkan ke bagian kasir untuk di data. Selama proses pendataan untuk seluruh buku yang di pinjam, felix tampak nya masih saja mengantuk. Kedua matanya masih enggan untuk terbuka lebar.
"aku nggak puas tidur. Udah dua malam sih sebenarnya"
"Kenapa lagi?. Karena roommate kamu lagi?"
Jiji mengambil buku-buku yang sudah berhasil di data, dan ketiga orang itu keluar dari sana untuk menuju ke mobil jeongin dan pergi dari kampus.
Sepanjang jalan, Felix bercerita tentang apa yang dirinya alami setelah ketahuan bermain solo oleh hyunjin kemarin.
Felix memang terbuka terkait dirinya kepada jeongin dan Jisung. Felix percaya kepada mereka untuk tetap menjaga rahasia nya.
"Two days ago"
Felix duduk menunduk di kasur hyunjin sedangkan hyunjin kini duduk di kasur Felix, menatap tajam dan lekat sang roommate yang kini sudah lengkap berpakaian.
Anak itu tak berani mengangkat kepala saat ini, entah karena takut, atau karena malu kepadanya, entah lah hyunjin tak dapat menebak apa yang ada di isi kepala kecil roommate yang baru ia ketahui namanya adalah Felix itu.
Hyunjin tak mau duduk di kasur nya. Ia menganggap kasur itu kotor.
Dildo yang Felix pegang tadi kini tergeletak di tengah-tengah ruangan. Hyunjin yang perintahkan Felix meletak barang itu di tengah-tengah mereka.
Felix jadi bertambah malu di buatnya. Sudah lah tertangkap basah, kini ia di buat malu se malu-malunya.
Tadi saat awal hyunjin masuk, jujur saja ia merasa tak nyaman dengan apa yang dirinya lihat, ditambah kenyataan bahwa ia malah sekamar dengan seorang omega.
Felix awalnya membantah dan bersikeras mengatakan bahwa dirinya adalah Beta.
Ia berusaha mencari pembelaan. Tapi hyunjin mematahkan semua nya. Tidak ada Beta yang memiliki lubrikan alami di hole mereka. Yang memiliki lubrikan alami hanyalah Luna dan omega.
Luna sudah jelas wanita, jelas Felix bukan salah satunya karena Felix berjenis kelamin laki-laki. Lalu apa lagi namanya kalau bukan seorang omega.
Bahkan Beta saja tak memiliki yang namanya feromon. Kecil kemungkinan bagi seorang Beta memiliki feromon seperti alpha, Luna dan omega.
Pandangan hyunjin yang tajam itu beralih melihat dildo yang tergeletak di lantai.
Hiiiiii~ membayangkan benda itu menusuk hole Felix membuat hyunjin merinding sebadan-badan. Jangan sampai ia membayangkan dirinya yang di tusuk benda itu.
"Oh gosh..... Isi kepala ku" ujar hyunjin tiba-tiba setengah berteriak penuh drama.
Apa tidak sakit?. Apa rasanya nyaman di tusuk sesuatu yang mirip bentuk nya dengan milik sendiri?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega [²] || hyunlix
Fiksi Penggemarhyunjin tak menyangka orang tuanya benar-benar mengirim dirinya tinggal di sebuah asrama. Terbiasa hidup mewah tentu membuat dirinya agak susah beradaptasi hidup di ruang sempit ini. Parahnya, asrama ini mengharuskan ia tinggal dengan orang lain...